Hmm... Bro bukannya rangkaian rolling Harina and rajawali... Punya SBI yach ? Itipun ada kemungkinan di mutasi balik ke BD, buat trayek BD-PWT, Kalo balik ke skema dulu... Ya nggak ada rangkaian idle... Semuanya kepake ama Harina Malam aand Rajawali 1...
[/quote]
Enggak juga sih Bung, memang benar akan ada satu rangkaian yg "nganggur", yaitu rangkaian yg sekarang ini menjadi rangkaian Harina Pagi SMT-BD / Harina Malam BD-SMT. Jika dilihat dari skema rotasi rangkaian yg pernah di-post rekan RF Illia pada beberapa page sebelum post ini, maka akan terlihat rangkaian yg saya sebutkan secara teori tidak akan berotasi dengan Rajawali/Kaligung Mas.
Namun, di thread "Argo Parahyangan", muncul berita bahwa dengan dihapusnya KA Harina Pagi dan Rajawali 2 (berarti jadi ada 2 rangkaian nganggur, tapi di atas kertas rangkaian Rajawali 2 itu punyanya SBI, bukan SMC) akan ada perjalanan baru KA Argo Parahyangan Express, yg tidak berhenti di sejumlah pemberhentian normal GoPar (prediksi saya cuma berhenti di JNG, selain BD dan GMR).
Nah, yg belum ada kepastian, KA ini akan menggunakan rangkaian dari mana. Apakah akan menggunakan rangkaian Harina Pagi yg tidak berotasi ini?
Jadi, setelah Harina Pagi ini dihapus, belum bisa dipastikan akan ada rangkaian yang nganggur, kecuali rangkaian Rajawali 2 dimutasi dari SBI, karena ada kemungkinan rangkaian ex. HP akan digunakan untuk GoPar Express. Mengenai nasib rangkaian ex. Rajawali 2, itu juga belum pasti...
Wah ada bung Dtrainer..., Hi pa kabar bung
?
Belom kesampean nich hunting bareng di BD...
contact number masih yg kemaren kan ?
ok, btt..
Ya, saya setuju dengan bung dtrainer, memang rangkaian yang kosong itu milik SBI, seperti yang saya tuliskan di atas... yang dimaksudkan oleh saya itu DAOP 4 tidak ada rangkaian idlenya... karena Rajawali 2 itu milik SBI...
Lebih lanjut, mempelajari rotasi kaliagung-harina-Rajawali yang dulu pernah di post oleh Ilia (saya lupa dithread ini atau kaliagung Xmas)... ada 4 rangkaian yang terlibat:
- Rangkaian 1 Harina Asli 1 (02xxx)
- Rangkaian 2 Harina Asli 2 (02xxx)
- Rangkaian 3 Rangkaian daop 8 (hasil mutasi Gopar 7000an)
- Rangkaian 4 Rangkaian daop 4 (kaliagung Xmas, mumgkin limpahan cireks.. mungkin lho hehe... CMIIW)
Kalo misal sekarang Harina Pagi dihapus and Rajawali 2 diapus, brati nyisa rangkaian daop 8... yang kemungkinan dimutasi (sok tau mode on) ke daop2, either for Gopar Express ( Argo Gede Reborn, just 2 hours BD-GMR) or to be kereta BD-PWT
Tapi kalau ditilik sebenernya, Daop 4 masih punya rangkaian ex-kamandanu yang sebagian diapake buat Asin (buat ganti kereta bogie K-9nya)...
Mungkina kalo revitalisasi K-9 dah beres... bisa aja ada rangakaian extra buat Daop 4 kalo mo buka jalur baru... hehe...
Woke... kawan2 kalau ada yang keliru tolong dikoreksi ya, ini sepengetahuan saya soalnya...
Saya rasa sisi lain aku setuju sama Slam Track soal SMT-TG-PWT TAPIIIII,jika menggunakan KRD
Dibanding KA reguler jalur tersebut lebih cocok dipakai jalur commuter line. Kalau reguler justru malah rugi
.
Tapi wa liat kalau lewat Slawi untuk KA reguler pasarnya belom ada
dan seperti yang pernah aku jelaskan, pake rangkaian apa?
Yang pasti tidak bisa pake rangkaian Harina karena harina sendiri pun walau yang pagi batal kedua rangkaiannya tetap digunakan harina malam dan rajawali I (rangkean yang pagi sampai semarang)
Sedangkan rangkaean 4, ex-rajawali II skrg milik SBI yang uda ga bisa d utak utik lagi. dan rangkean ke 3, tetap pakai xgung mas. dan sepertinya tak da rencana mau dpanjangkan ke pwt
Saya rasa sisi lain aku setuju sama Slam Track soal SMT-TG-PWT TAPIIIII,jika menggunakan KRD
Dibanding KA reguler jalur tersebut lebih cocok dipakai jalur commuter line. Kalau reguler justru malah rugi
.
Tapi wa liat kalau lewat Slawi untuk KA reguler pasarnya belom ada
dan seperti yang pernah aku jelaskan, pake rangkaian apa?
Yang pasti tidak bisa pake rangkaian Harina karena harina sendiri pun walau yang pagi batal kedua rangkaiannya tetap digunakan harina malam dan rajawali I (rangkean yang pagi sampai semarang)
Sedangkan rangkaean 4, ex-rajawali II skrg milik SBI yang uda ga bisa d utak utik lagi. dan rangkean ke 3, tetap pakai xgung mas. dan sepertinya tak da rencana mau dpanjangkan ke pwt
[/quote]
Eh, yg waktu itu qta baca 2,5 jam itu sampe PPK pa PWT si? Gw rada kblinger
Saya rasa sisi lain aku setuju sama Slam Track soal SMT-TG-PWT TAPIIIII,jika menggunakan KRD
Dibanding KA reguler jalur tersebut lebih cocok dipakai jalur commuter line. Kalau reguler justru malah rugi
.
Tapi wa liat kalau lewat Slawi untuk KA reguler pasarnya belom ada
dan seperti yang pernah aku jelaskan, pake rangkaian apa?
Yang pasti tidak bisa pake rangkaian Harina karena harina sendiri pun walau yang pagi batal kedua rangkaiannya tetap digunakan harina malam dan rajawali I (rangkean yang pagi sampai semarang)
Sedangkan rangkaean 4, ex-rajawali II skrg milik SBI yang uda ga bisa d utak utik lagi. dan rangkean ke 3, tetap pakai xgung mas. dan sepertinya tak da rencana mau dpanjangkan ke pwt
[/quote]
Eh, yg waktu itu qta baca 2,5 jam itu sampe PPK pa PWT si? Gw rada kblinger
[/quote]
PWT itu, soale sampai BMA aja 1,5jam dari TG via Slawi
Eh, yg waktu itu qta baca 2,5 jam itu sampe PPK pa PWT si? Gw rada kblinger
[/quote]
PWT itu, soale sampai BMA aja 1,5jam dari TG via Slawi
[/quote]
Tunggu dl, itungan macem 112 pada kenyataan skarang
BMA-PWT: 1 jam
PWT-PPK: 1 jam 35 menit
PWT-CN: 3 jam 15 menit
Sementara PWT-TG lebi lama dr PWT-CN kan
Jaman nya mahesa di track itu uda padet juga kaya CN-PWT siang2 skarang kan?
Impossible 3 jam kenyataan mahesa TG-PWT nyampe, u told me that right?
Sebenarnya ga jauh beda kok, PWT-TG kan lurus kalau ditarik berdasarkan peta. Dan dibanding PWT-CN yg begitu sampai prupuk lngsung belok.
Nah tinggal masalahnya adalah silangan bro, pas ketelan itu silangannya memang ga ada. jad di petak TG-Slawi-Prupuk lancar sekitar 45menit-1jam. Lah masalahnya adalah lepas prupuk. Kalau disiang hari d jam crowded memang bakal banyak ketahan. namun sekaarang kan sebagaian double track haruse si bisa lebih cepet.
mgkn permasalahan KA 112 itu di petak Prupuk-CN yang msh single. Jd ngodonknya dia disitu.
Kalau jaman dulu emang lebih lama dan bisa sampai 3 jam lbh, selain msh single track ya karena jalur TG-Prupuk msh blm peremajaan. dan belum ada KA penumpang. kalau skrg uda ada xgung ekonomi.
Hari ini (23/10) si Cepe kepergok berdinas KA Harina Pagi dari Semarang menuju Bandung, masuk Bandung pukul 16:12.
Formasi KA 7177/7180 SMT-CKP-BD, 23.10.2011:
CC 201 100 BD - P 0 68 07 SMC - K1 0 66 23 SMC - K1 0 66 12 SMC - K1 0 66 14 SMC - KMP2 0 82 01 SMC - K2 0 78 04 SMC - K2 0 80 18 SMC
Sebenarnya ga jauh beda kok, PWT-TG kan lurus kalau ditarik berdasarkan peta. Dan dibanding PWT-CN yg begitu sampai prupuk lngsung belok.
Nah tinggal masalahnya adalah silangan bro, pas ketelan itu silangannya memang ga ada. jad di petak TG-Slawi-Prupuk lancar sekitar 45menit-1jam. Lah masalahnya adalah lepas prupuk. Kalau disiang hari d jam crowded memang bakal banyak ketahan. namun sekaarang kan sebagaian double track haruse si bisa lebih cepet.
mgkn permasalahan KA 112 itu di petak Prupuk-CN yang msh single. Jd ngodonknya dia disitu.
Kalau jaman dulu emang lebih lama dan bisa sampai 3 jam lbh, selain msh single track ya karena jalur TG-Prupuk msh blm peremajaan. dan belum ada KA penumpang. kalau skrg uda ada xgung ekonomi.
[/quote]
Paling Harina (kalau lewat TG-SLW-PPK-PWT-KYA) di Linggapura kena kruis
Lintasan TG-SLW-PPK Relnya masih type R 42, Bantalannya masih campuran (kayu, besi) yang pakai batalan beton paling di SLWnya doang, lagian juga relnya jarang ada pemeliharaan
Kaligung Ekonomi cuma sampai SLW doang
wkwkwkwkwkw skrg malah ga jalan itu yang xgung eko
. cm yang bisnis sampai situ.
lg pula harina kan lewatnya jalur utara
emg ada PLH lewat selatan? wakakakakaka jd inget harina lewat selatan telat parah jam 11 siang baru nyampe SMT