Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Diskusi Seputar Pembangunan Monorail/MRT Jakarta
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2
Dear all Railfan S35

Akhir-akhir ini saya dibuat bingung dengan pro dan kontra mengenai pembangunan transportasi massal Monorail dan atau MRT (mass rapid transit) yang saat ini sedang dilakukan.

Beberapa pihak sangat mendukung pembangunan Monorail tersebut, sementara ada juga pihak yang tidak atau kurang setuju dengan pembangunan Monorail dikarenakan alasan-alasan tertentu.

[Spoiler=
Definisi MRT]
MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk dari MRT antara lain:
Berdasarkan jenis fisik : Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta api rel listrik, yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel dan Heavy Rail Transit yang memiliki kapasitas besar seperti kereta Jabodetabek yang ada saat ini

Berdasarkan Area Pelayanan : Metro yaitu heavy rail transit dalam kota dan Commuter Rail yang merupakan jenis MRT untuk mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota ke dalam kota dan mengantarkannya kembali ke daerah penyangga (sub-urban).

Jenis yang akan dibangun oleh PT MRT Jakarta adalah MRT berbasis rel jenis Heavy Rail Transit.



[/Spoiler]

[Spoiler=
Apa Manfaat Keberadaan MRT ? Khususnya bagi Jakarta]
Manfaat langsung dioperasikannya sistem MRT ini adalah mampu mengurangi kepadatan kendaraan di jalan karena dengan adanya MRT diharapkan dapat mengalihkan masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal.

Selain itu, MRT juga memberikan kontribusi dalam meningkatan kapasitas transportasi publik. Kapasitas angkut MRT (Lebak Bulus ke Bundaran HI) diharapkan mencapai sekitar 412 ribu penumpang per hari (tahun ketiga operasi dengan TOD dan TDM).

Pembangunan MRT Jakarta juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya bagi Jakarta dan warganya antara lain:

Penurunan waktu tempuh & meningkatkan mobilitas: Waktu tempuh antara Lebak Bulus sampai Bundaran HI diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam sibuk menjadi 30 menit, sedangkan dari Lebak Bulus sampai Kampung Bandan target waktu tempuh sekitar 52.5 menit. Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan mobilitas warga Jakarta.

Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota

Dampak lingkungan : 0.7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT System 2005)

Transit - Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung kepada peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta.



[/Spoiler]

[Spoiler=
Apa Perbedaan antara Proyek MRT dengan Proyek Monorail ?]
Berbeda dengan proyek monorel yang dikerjakan oleh pihak swasta (business to business), MRT Jakarta adalah proyek yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pinjaman pinjaman luar negeri dari Jepang/Japan International Cooperation Agency/JICA (Government to Government).

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjamin ketersediaan dana dan kesinambungan operasional sistem MRT ini. Selain itu MRT Jakarta juga memiliki jalur dan kualifikasi yang berbeda dibanding monorel.



[/Spoiler]

[Spoiler=MRT Jakarta]









[/Spoiler]

"Sumber Berita"


PT JM Optimistis Teruskan Pembangunan Monorail

[Spoiler=
Jakarta - PT Jakarta Monorail (JM) sebagai investor dan pengembang proyek pembangunan monorel menyatakan optimistis dapat menyelesaikan tiga dokumen yang menjadi syarat untuk melanjutkan pembangunan transportasi massal tersebut.

Ditargetkan, sebelum 10 September 2014, PT JM dapat menyerahkan ketiga dokumen tersebut. Yaitu dokumen financial closing, dokumen kajian teknis dan dokumen aspek legal.]

Direktur Utama PT JM, John Aryananda mengatakan tiga dari enam syarat yang diajukan Pemprov DKI sudah pasti dapat diselesaikan pada September mendatang.

“Dari enam syarat tersebut, ada tiga syarat yang akan kita selesaikan pada September nanti. Sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan Pemprov DKI,” kata John di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (20/8).

Tiga syarat itu diminta untuk dikaji ulang lagi, lanjutnya, karena pihak Pemprov DKI melihat adanya ketidakjelasan dalam pendanaan, kajian teknis dan aspek legalnya.

“Jadi ketiga dokumen tersebut perlu kita klarifikasi lagi. Dan klarifikasi tersebut akan kita berikan secepatnya. Paling sebelum 10 September bisa kita serahkan kepada Pemprov DKI,” ujarnya.

Ketika ditanya mengenai perubahan dari ketiga dokumen tersebut, khususnya terkait pendanaan pembangunan monorel, John enggan menjawabnya. Namun setelah diserahkan kepada Pemprov dan telah disetujui, maka pihaknya akan memberitahunya kepada media.

Tiga dokumen lainnya, diantaranya pembaharuan izin analisa mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan kajian lalu lintas masa pembangunan monorel telah diselesaikan. Ketiga dokumen ini sudah tidak dipermasalahkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Ya, detailnya jangan saya kasih tahu dulu deh. Tapi ada tiga dokumen lainnya yang kita selesaikan. Seperti izin amdal yang baru dan kajian lalu lintas masa pembangunan. Itu paling penting. Semuanya 10 September akan kita berikan,” tuturnya.

John mengharapkan setelah seluruh enam syarat telah dipenuhi oleh PT JM, maka langkah selanjutnya yang dilakukan adalah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov DKI dengan PT JM.

“Ya kami harapkan sih penandatanganan PKS dapat dilakukan secepatnya. Dengan begitu kami bisa melanjutkan dengan persiapan pembangunan fisik,” tukasnya.





[/Spoiler]


"Sumber Berita"


(Bakal) Naik jadi Gubernur DKI, Ahok 'Bikin' Proyek Monorail Diujung Tanduk

[Spoiler=
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali membuat PT Jakarta Monorail ketar-ketir. Pasalnya, menjelang pengangkatannya menjadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo yang resmi terpilih sebagai Presiden RI usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Basuki kembali menebar ancaman.]

"Sampai saat ini PT Jakarta Monorail belum mampu memastikan kemampuan finansialnya sebesar 30 persen dari nilai proyek pembangunan monorel dengan nilai Rp 15 triliun. Saya pasti akan batalkan kalau tidak ada kepastian soal itu (dana jaminan, Red)," terangnya kemarin.

Basuki juga menduga, PT Jakarta Monorail mengincar dana 30 persen pembiayaan proyek pembiayaan monorel dari hasil penjualan properti milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di jalur monorel terlebih dahulu. Karena pada dasarnya perusahaan tersebut, tidak memiliki sumber dana yang jelas untuk membangun monorel di Ibu Kota.

"Kalau niatnya kaya gitu, mendingan gua jualan sendiri aja," ketus juga pejabat yang akrab disapa Ahok itu lagi. Dijelaskan Ahok juga, PT Jakarta Monorail ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dari properti yang dibangun di atas setiap stasiun yang dilintasi dua jalur transportasi masal berbasis rel tersebut.

Untuk diketahui, dalam rancangan PT Jakarta Monorail, Stasiun Monorel yang akan dibangun di Jakarta direncanakan memiliki 30 stasiun layang dari dua jalur yakni blue line (14 stasiun) dan green line (16 stasiun). Dari jumlah stasiun itu, terdapat lahan komersial yang bisa disewakan untuk usaha dan reklame seluas 200 ribu meter persegi.

Ahok menilai lahan itu milik Pemprov DKI. Sedangkan PT Jakarta Monorail menginginkan agar area komersial ribuan meter persegi itu menjadi miliknya karena mereka yang membangun monorel. Jika disewakan Rp 25 juta per meter per tahun saja, PT Jakarta Monorail bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 5 triliun dalam setahun.

"Nah kamu (PT Jakarta Monorail, Red) minta pengelolaan properti di sekitar Stasiun Monorail selama 50 tahun. Lha dalam 10 tahun saja dapat mengeruk keuntungan mencapai Rp 50 triliun. Enak aja. Mendingan kita bikin sendiri monorel di Jakarta. Soal PT, saya juga punya banyak BUMD," tegas Ahok juga.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengaku, sejak awal sudah menaruh keraguan terhadap PT Jakarta Monorail. Sebab, selama ini PT Jakarta Monorail selalu menolak jaminan 5 persen dari total nilai proyek yang diminta oleh Pemprov DKI Jakarta untuk menggarap proyek monorel di Ibu Kota.

Padahal, kata Ahok lagi, agar bisa melakukan peminjaman uang di bank saja sebuah perusahaan harus mampu menyediakan 30 persen dari total dana yang hendak dipinjam tersebut.

"Jika PT Jakarta Monorail bisa meminjam uang di bank yang besaran jaminannya sampai 30 persen, harusnya kalau cuma 5 persen yang diminta Pemprov DKI bisa dong. Kami tidak minta 30 persen, cuma 5 persen. Tapi mereka masih nawar 0,5 persen. Dari situ saya meragukan mereka punya modal," cetusnya juga.

Sementara itu, Direktur Utama PT Jakarta Monorail, Jhon Aryananda dalam beberapa kesempatan selalu enggan menjabarkan soal sumber pendanaan proyek pembangunan monorel di Jakarta. Dia justru mengatakan, sumber pendanaan modal itu akan disampaikan pada 10 September 2014 mendatang.

"Yah, detailnya jangan saya kasih tahu dulu deh. Semuanya 10 September akan kita berikan,‚" tuturnya.

Pria yang akrab disapa Jhon itu juga optimis PT Jakarta Monorail akan menyerahkan semua dokumen yang diminta oleh Pemprov DKI sebelum 10 September. Dia juga menuturkan, pada dasarnya ada tiga aspek yang harus dipenuhi oleh perusahaannya.

Selain aspek teknis dan aspek finansial, aspek lainnya adalah aspek legal. "Jadi ketiga dokumen itu perlu kita klarifikasi lagi. Dan klarifikasi tersebut akan kita berikan secepatnya. Paling sebelum 10 September semuanya bisa kita serahkan kepada Pemprov DKI," tegasnya.

Lebih lanjut, John mengharapkan setelah seluruh syarat dipenuhi, PT Jakarta Monorail dan Pemprov DKI bisa menandatangani perjanjian kerja sama (PKS). "Ya kami harapkan sih penandatanganan PKS dapat dilakukan secepatnya. Dengan begitu kami bisa melanjutkan proyek monorel dengan persiapnya pembangunan fisik," ucapnya lagi.

Sedangkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, menilai langkah Ahok yang berhati-hati dalam pembangunan proyek monorel di Jakarta sudah sangat tepat. Menurutnya, Ahok memang selalu berpikir secara detail dan menimbang untung ruginya suatu proyek yang dikerjakan swasta untuk Pemprov DKI.

"Saya percaya Pak Ahok punya pertimbangan tersendiri terhadap proyek monorel. Kami dukung saja," ujar anggota dewan yang membidangi transportasi tersebut.





[/Spoiler]



Disatu sisi juga banyak pendapat yang mengemukakan akan lebih bagus kalau Monorail itu dioperasikan oleh Negara, Badan Usaha Milik Negara
Iya betul sekali itu.... MRT gak slalu identik dg KA bawah tanah.... Sebab Mass rapit transit itu khan jenisnya pengumpan dan saling terintegrasi.... Tapi masyarakat negara kita udah terlanjur menindentikan itu pasti subway alias kereta bawah tanah... Spt halnya menyebut kata "odol" padahal itu merk pasta gigi tempoe doeloe...
Di London dikenal dg nama Under Ground, di Amerika Serikat pun dikneal dg nama Subway... Kalo Paris dah pasti Metro.... Di kita, yah MRT....

Yang aku yakinin dr keberadaan MRT nantinya spt penampakkan dlm ilustrasi gambar di atas yg pasti aja, a.l :
1. Di bawah anak tangga dan kalo perlu pas di anak2 tangganya akan ditumbuhi pengojek / ojekers dan lapak PKL.
2. Siudah pasti yg perlu ada gak laen parkiran motor di kolong stasiun layang, mungkin di Jl Fatmawari Raya dan Jl Panglima Polim.
3. Kalo bbrp stasiun rel layang di DKI eskalatornya mati, knapa kalo di stasiun MRT juga gak bakalan mati juga? Tp coba aja liat nantinya... Khan beda perusahaan (PT. MRT Jakarta).
4. Pasti stasiunnya ditumbuhi kantor2 dan toko2 macem kelontongan. Bakal rame deh... Yg pgn ditunggu2 yaitu di antaranya kedai roti berisi gy bermaskot koki itu...
Jakarta Monorail

Jakarta Monorail adalah penyedia jasa commuter terdepan di Indonesia dan salah satu sarana transportasi yang akan membantu masalah transportasi di Jakarta. Sebagai pelopor di Indonesia, Jakarta Monorail bercita-cita memperbaiki kualitas hidup masyarakat urban Jakarta dengan menyediakan solusi transportasi umum yang aman dan tepat waktu, juga menawarkan para penumpangnya pilihan untuk menghindari macet di Jakarta. PT. Jakarta Monorail adalah perusahaan yang melaksanakan proyek pembangunan Jakarta Monorail.


JET Monorel

Jakarta Eco Transport Monorel (JET Monorel) adalah nama yang dipilih oleh PT Jakarta Monorail untuk menyebut sistem mass transit berbentuk kereta rel tunggal (monorel) ini. Dengan layanan profesional, JET Monorel bertujuan untuk memberikan transportasi umum bagi warga Jakarta yang aman, nyaman dan efisien, sekaligus ramah lingkungan.

JET Monorel akan beroperasi di area-area paling strategis di Jakarta, sebagai alternatif transportasi umum agar warga Jakarta dapat mencapai tujuannya tepat waktu.

Rute JET Monorel akan terbagi menjadi dua jalur: Green Line dengan 10 gerbong kereta akan melayani Semanggi-Casablanca-Kuningan-Semanggi (15 stasiun) dan Blue Line dengan 18 gerbong kereta akan melayani Kampung Melayu-Casablanca-Tanah Abang-Roxy (13 stasiun).



"Sumber Berita"

[Spoiler=
Stasiun Bawah Tanah MRT di Jalan Sudirman Mulai Dibangun

Pengecoran perdana D-Wall (Diapraghm Wall) dimulai tadi malam.

Pembangunan moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) kini telah memasuki tahapan pembangunan stasiun bawah tanah di jalur Jalan Sudirman-Thamrin. PT. MRT Jakarta selaku pelaksana pembangunan proyek, melakukan pengecoran perdana D-Wall (Diapraghm Wall) di seberang utara Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada Jumat malam, 29 Agustus 2014.]

"Sederhananya, D-Wall ini adalah dinding yang akan mengelilingi stasiunnya sebelum kami lakukan penggalian tanah untuk membangun stasiunnya nanti," ujar Direktur Utama MRT Jakarta, Dono Boestami, di lokasi pekerjaan.

Dono menuturkan, pekerjaan pembuatan D-Wall ini akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2015. Menurut dia, pekerjaan yang dimulai pada Jumat malam merupakan suatu tahapan penting dalam proyek pembangunan MRT di Jakarta.

"Ini merupakan tahapan yang kritis. Proses pengecoran yang dilakukan tidak boleh mengalami penghentian agar pengerasan beton dapat selesai secara sempurna," ujarnya.

Dampak dari proyek selama 8 bulan ini, tingkat kebisingan dipastikan akan meningkat di sepanjang Sudirman. Dono mengharapkan dukungan dan pengertian masyarakat demi selesainya pekerjaan pembangunan moda transportasi yang diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi masalah kemacetan di Jakarta itu.

"Proses pengecoran ini akan melibatkan penggunaan alat berat yang cukup banyak serta mobilisasi truk angkut yang cukup besar. Kami dan pihak kontraktor akan berusaha keras agar dampak suara bising yang ditimbulkan selama proses pekerjaan dapat diminimalisir," ujar Dono.

MRT Jakarta menargetkan seluruh infrastruktur moda transportasi ini telah selesai pada akhir 2017. Sistem transportasinya direncanakan sudah bisa mulai berjalan pada 2018, saat kota Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games.





[/Spoiler]

"Sumber Berita"

[Spoiler=
Dinding Stasiun Bawah Tanah MRT di Bundaran HI Mulai Dicor

Pengecoran dinding beton terkait pembangunan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT), di kawasan Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, mulai dilakukan pada Jumat (29/8/2014) malam.]

"Hari ini kami mulai tahapan pengecoran dinding stasiun diaphragm wall atau kami sebut D-Wall," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat malam.

Pengecoran di kawasan Bunderan HI (Hotel Indonesia), Jalan H.H Thamrin, Jakarta dimulai pada Jumat 29 Agustus 2014 pukul 22.30 WIB.

Untuk menghindari kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut, ujar Dono, pengecoran akan dilakukan pada malam hari. "Agar (pengecoran) tidak menggangu kenyamanan pengguna jalan," kata dia.

Stasiun MRT Bundaran HI, merupakan stasiun terpanjang yang akan dibangun oleh PT MRT Jakarta. Terdapat 235 panel yang memiliki kedalaman 24 meter dan lebar 4,3 meter. Butuh 20 truk semen untuk membuat dinding beton pada satu panel.

Selain pengecoran dinding stasiun, dalam beberapa waktu mendatang, kontraktor MRT akan membongkar pula jembatan penyeberangan orang (JPO), di dekat Bundaran HI. JPO pengganti sudah terpasang.





[/Spoiler]


Bye ByeBye Bye

Update 02 08 2014

"Sumber Berita"

[Spoiler=
Jokowi Perintahkan Tuntaskan Pembangunan MRT

Gubernur DKI Jakarta Jokowi meminta Wagub Ahok menuntaskan pembangunan mass rapid transit (MRT). Proyek tersebut diharapkan tuntas tepat waktu.]

“Pak Ahok harus melanjutkan ini tepat waktu,”kata Jokowi saat meninjau pembangunan MRT di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (1/9). Saat kunjungan Jokowi didampingi mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda. Menurut Jokowi, MRT tersebut diperlukan untuk memperbaiki sistem angkutan umum di ibukota.

Jokowi mengatakan selain untuk meninjau perkembangan proyek MRT, pertemuannya dengan Fukuda juga untuk membahas kelanjutan proyek-proyek kerja sama lainnya antara Indonesia dan Negeri Matahari Terbit itu.

Tahap pertama pembangunan MRT untuk rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 9,8 kilometer dimulai pada Oktober 2013 dengan target rampung pada 2017. Untuk pembangunan tahap pertama, pinjaman Jepang akan dikucurkan dalam dua waktu, yakni 50 miliar yen atau Rp 5,7 triliun untuk kucuran pertama dan 75 miliar yen atau Rp 8,6 triliun untuk kucuran kedua.

Tahap kedua pembangunan untuk rute Bundaran HI-Kampung Bandan sepanjang 5,9 kilometer akan dimulai pada 2017, setelah tahap pertama pembangunan rampung. Tahap kedua butuh alokasi dana 113 miliar yen atau sekitar Rp 13 triliun dengan kurs sekarang. Untuk ruas ini ditargetkan dapat beroperasi pada 2020.





[/Spoiler]

"Sumber Berita"

[Spoiler=
Pembebasan Lahan, PT MRT Tagih Janji Pemerintah Jakarta


Jakarta - Upaya PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta untuk mempercepat pengerjaan pembangunan fisik MRT terkendala pembebasan lahan. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik DKI ini pun menagih janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera membebaskan lahan yang terkena mega proyek ini.

PT MRT Jakarta diberi target oleh Pemerintah Jakarta untuk menyelesaikan pembangunan MRT sebelum ASEAN Games yang akan digelar di Jakarta pada 2018 mendatang.]

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, ada beberapa bagian pekerjaan yang dapat dipercepat. "Tapi semuanya itu, tergantung dari Pemprov DKI cepat atau tidak menyerahkan lahan ke kami," katanya, Rabu (3/9). "Lahan yang banyak dibebaskan itu di wilayah Jakarta Selatan. Beberapa bagian bidang tanah ada di Lebak Bulus."

Karena itu, PT MRT Jakarta menagih janji Pemerintah DKI untuk segera menyerahkan lahan tersebut. Dia mengemukakan, ada beberapa lahan yang sudah diserahkan kepada PT MRT Jakarta, namun banyak pula yang belum diserahkan.

Lahan yang saat ini belum dibebaskan, di antaranya lahan untuk Depo MRT di perumahan Polri yang masih menunggu izin Presiden, lahan Terminal Lebak Bulus yang masih proses lelang aset oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD).

Ada juga lahan untuk jalan pengganti akibat dari pembangunan koridor dan stasiun layang yang masih tahap pembebasan. Lahan tersebut yaitu lahan Stasiun Lebak Bulus, Jalan Kartini, sekitar Stasiun Cipete Raya, Haji Ngawi, Blok A, dan Blok M, serta pelebaran Jalan Fatmawati yang belum sesuai Right of Way (ROW / lebar badan jalan) 22 meter.

Selain itu, ada lahan untuk lelang aset atau bangunan, di antaranya emplasemen (tanah lapang) Terminal Lebak Bulus, 7 unit Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di sepanjang jalur MRT, dan Halte Transjakarta Bundaran HI, Setiabudi, Benhil, Polda, Senayan yang masih proses lelang.




[/Spoiler]


"Sumber Berita"

[Spoiler=
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Memilih untuk Mmfokuskan Diri pada Pembenahan Transportasi Massal]

Dalam kurun waktu 12 tahun, pertumbuhan kendaraan pribadi di jalan-jalan Jakarta meningkat pesat. Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, proporsi moda transportasi pribadi yang masih berkisar pada angka 27,8 persen pada 2002 mengalami kenaikan signifikan ke angka 62,9 persen pada 2010.

Sayangnya, pergeseran moda transportasi tersebut tak berjalan linier dengan angka rata-rata pertumbuhan jalan di Jakarta yang tak sampai 1 persen per tahun. Akibatnya, kecepatan kendaraan menjadi rendah (rata-rata hanya mencapai 8,3 kilometer/jam) sehingga menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas.

Dalam mengurai kemacetan lalu lintas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih untuk memfokuskan diri pada pembenahan transportasi massal. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada berbagai kesempatan bahkan mengungkapkan, konsep infrastruktur paling baik untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah dengan mendorong transportasi berbasis rel. “Harus yang berbasis rel kereta, terutama untuk kereta api dan Mass Rapid Transit (MRT). MRT diharapkan mampu mengubah preferensi masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ujarnya.

Konstruksi MRT
Pembangunan proyek MRT Jakarta secara keseluruhan mencakup dua koridor (line), yakni koridor (line) selatan-utara dengan rute Lebak Bulus–Kampung Bandan sepanjang 23,8 kilometer, serta koridor (line) timur–barat dengan rute Bekasi–Balaraja sepanjang 87 kilometer.

Sebagai langkah awal, pembangunan proyek MRT Jakarta dilakukan pada koridor selatan-utara dengan total 21 stasiun. Namun, demikian, pembangunan dibagi menjadi dua tahap, yakni tahap I (fase Lebak Bulus-Bundaran HI; total 13 stasiun) dan tahap II (fase Bundaran HI-Kampung Bandan; total 8 stasiun).


Dikutip dari


[/Spoiler]






Tayangan Video dari Youtube tergantung kualitas jaringan di tempat anda

Seputar Pembangunan MRT Jakarta Xie Xie Xie Xie

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan bahwa koridor bawah tanah MRT yang bakal beroperasi di Jakarta akan aman dari banjir. Sebab, koridor sepanjang sekitar sembilan kilometer yang membentang dari Jalan Sisingamangaraja hingga Bundaran HI akan "terbungkus" oleh dinding beton.


"Koridor kan modelnya terowongan, jadi tertutup oleh beton. Jadi secara teknis, bukannya takabur ya, tidak ada masalah," kata Direktur Konstruksi PT MRT Muh Nasir, di kantornya, Rabu (11/2/2015).

Selain tertutup oleh beton, kata Nasir, koridor bawah tanah MRT Jakarta nantinya juga akan berada pada kedalaman sekitar 20-30 meter. Menurut dia, kedalaman tersebut tidak akan memungkinkan terjangkau oleh air yang berada di permukaan.

Saking dalamnya, kata dia, nantinya akan ada koridor yang melintas di bawah aliran sungai. Salah satunya koridor yang melewati kawasan Dukuh Atas yang akan berada di bawah aliran Kanal Banjir Barat.

"Jadi kalau secara teknis, bukannya kita takabur ya, tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Toh model yang seperti ini bukan cuma ada di Indonesia. Di negara lain juga sama, dan di sana kan juga pernah mengalami hal-hal seperti itu (bencana)," pungkas Nasir.

"Sumber Berita"

Terkendala Akibat Hujan, Proyek Pembangunan MRT Terganggu Sedih



Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi di Ibu Kota Jakarta membuat pembangunan angkutan massal berbasis rel Mass Rapid Transit (MRT) terganggu. Proyek MRT seharusnya masuk tahap penggalian terowongan di Jalan Sisingamangaraja di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Penggalian yang rencananya selesai 31 Maret 2015 terpaksa ditunda. “Kalau hujan deras, penggalian harus dihentikan,” kata Direktur Konstruksi PT MRT, Muhammad Nasyir kepada Media Indonesia, Rabu (11/02).

Selama hujan dirinya fokus pada pengerjaan dinding stasiun bawah tanah (D-wall). Karena hujan tidak mempengaruhi proses pengerjaan. Februari 2015, PT MRT mengumumkan persiapan pembangunan kolom stasiun (kingpost) pada area konstruksi MRT di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Selain itu PT MRT mulai hari ini akan membangun dinding Stasiun Setiabudi tepatnya di depan gedung Indofood Tower. Manajemen rekayasa lalu lintas mulai diberlakukan. Jalur khusus bus Trans Jakarta koridor 1 Blok M - Kota akan dihilangkan hingga 28 Februari 2015. Transjakarta masuk jalur umum.

Rekayasa lalu lintas juga dilakukan di sepanjang Jalan Sisingamangaraja. Dilokasi itu akan dibangun terowongan bawah tanah khususnya depan Taman Daha. Selama proses penggalian (pukul 22.00-pukul 05.00), lajur jalan semula empat menjadi dua lajur. Namun, pada siang hari kondisi lajur akan tetap normal. Ini akan terjadi mulai hari ini hingga 31 Maret 2015






"Sumber Berita"

[Spoiler=
Pengerjaan Proyek MRT Jakarta Dikebut Ngakak




Jakarta - Untuk mempercepat proyek transportasi massal berbasis kereta, PT Mass Rapid Transit (MRTRT) Jakarta terus mengebut realisasi proyek. Ini, PT MRTRT Jakarta, tengah memasuki pekerjaan konstruksi dinding stasiun bawah tanah di titik lokasi kawasan Setiabudi dan masih terus berlangsung.


“Tahap pengerjaan konstruksi dinding stasiun bawah tanah di Setiabudi itu bersamaan dengan pekerjaan pembuatan kingpost (kolom stasiun),” kata Direktur Utama PT MRTRT Jakarta Dono Boestami dalam keterangannya di Jakarta.]

Menurut dia, dalam rangka pembuatan dinding stasiun pada launching shaft sisi timur Stasiun Setiabudi, maka dibutuhkan perubahan area kerja yang berakibat pada pengalihan arus lajur Transjakarta di depan gedung salah satu Gedung di Jalan protokol.

“Dalam pekerjaan ini, akan diterapkan manajemen rekayasa lalu lintas, yaitu berupa pengalihan alur lalu lintas Transjakarta di Jalan Jenderal Sudirman atau tepatnya di depan gedung salah satu Tower,” ujar Dono.

Selain itu, dia menuturkan rekayasa lalu lintas lain terkait pekerjaan tersebut, yakni lajur bus Transjakarta yang akan menyatu dengan lajur kendaraan biasa. “Jadi, selama pekerjaan itu berlangsung, lajur Busway yang semula eksklusif akan menyatu atau mix dengan lajur kendaraan normal,” tutur Dono.

Dia mengungkapkan pengerjaan konstruksi dinding stasiun bawah tanah pada launching shaft sisi Timur Stasiun Setiabudi akan berlangsung hingga 28 Februari 2015.

“Setelah pengerjaannya selesai, maka bus Transjakarta akan dikembalikan ke jalur normalnya, yaitu terpisah dengan lajur kendaraan lain,” ungkap Dono.

Untuk memastikan penerapan manajeman rekayasa lalu lintas itu dapat berjalan dengan baik, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI dan Ditlantas Polda Metro Jaya.

“Kami juga menghimbau kepada pengguna kendaraan maupun pejalan kaki untuk berhati-hati saat melintas, terutama pada area pengalihan lalu lintas selama berlangsungnya pekerjaan tersebut,” tambah Dono.

Terkait penyediaan lahan, status akhir tahun lalu, tercatat sebanyak 108 bidang tanah di Kelurahan Lebak Bulus, Pondok Pinang dan Cilandak Barat telah dibebaskan untuk proyek Mass Rapid Transit (MRTRT). Untuk mempercepat pembangunan moda transportasi massal tersebut, pembebasan sisa lahan juga akan dipercepat.

“Dari data hingga Desember 2014 untuk pembebasan Kelurahan Lebak Bulus di luar depo, Pondok Pinang, dan Cilandak Barat sudah 108 bidang dengan luas 5.097 meter persegi “

“Dari data hingga Desember 2014 untuk pembebasan Kelurahan Lebak Bulus di luar depo, Pondok Pinang, dan Cilandak Barat sudah 108 bidang dengan luas 5.097 meter persegi,” ungkap Tri Kurniadi, Wakil Walikota Jakarta Selatan.





[/Spoiler]


Yang di detik 58 - menit 1 detik 57 koq agak pesimis yah... Kuatir jalur lambatnya itu jd jalur tmp ngetem bajaj, bus2 reguler ama pangkalan ojek... Blom lg area parkir yg pd gak kebagian parkir di area Ps Blok A...
Perlu diketahui juga... Yg di menit 1 detik 58 - menit 2 detik 6 itu Jl Sisingamangaraja yg mana MRT / subway nantinya akan turun dr rel layang menjadi kereta yg berlaju di bawah tanah... Tepatnya nanti kemungkinan di depan Ratu Plaza....
Tapi utk menit 2 detik 14 - menit 2 detik 48 itu nampaknya agak pesimis yah utk stasiun yg di Blok M... Di 3Dnya nampak spt di dlm bangunan pusat perbelanjaan yg megah (mungkin setara Plaza Indonesia dan Mal Pd Indah 2)... Justru yg ada di bayangan aku sih spt di lt bawah tanah terminal Blok M... Kalo soalan kebersihan itu msh OKlah... Optimis aja krn PT. KAI dg PT KCJ udah membuktikan kl di area stasiun udah gak ada lg pedagang yg jualan di peron, tunawisma, sampah berserakan, lantai kotor / berlumpur (kecuali kl hujan), dll... Meski msh ada byk yg ditemui eskalator gak berfungsi yah (st Sudirman)...
Alasan DPRD DKI Jakarta Dukung Monorel Diganti dengan LRT

Kendati masih dalam tataran wacana, rencanaa Pemprov DKI Jakarta akan membangun Light Rapid Transit (LRT) di Jakarta sebagai pengganti monorel, menuai dukungan dari para politisi di DPRD DKI Jakarta. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Triwisaksana menilai LRT lebih cocok untuk wilayah Jakarta.

"LRT-Jakarta dibangun melayang (elevated) dan konstruksi yang lebih fleksibel daripada monorail, ini lumayan cocok untuk kondisi Jakarta," ujar dia. Hanya saja, sambung politikus Partai Keadilan Sejahtera itu, ada beberapa pertanyaan yang perlu diajukan sebelum memutuskan moda transportasi berbasis rel listrik itu diterima sebagai salah satu moda angkutan masal di ibukota.

Pertama, terkait soal daya angkut. Kelemahan monorail yakni memiliki daya angkut yang rendah dibanding LRT. Sementara LRT-Jakarta memiliki daya angkut yang lebih besar, sehingga biaya per penumpang lebih rendah.
"Kelemahan monorail daya angkutnya rendah membuat tarif yang ditanggung penumpang jadi tinggi," kata Triwisaksana.

Kedua, rute LRT-Jakarta harus memilih rute yang dilewati sebanyak mungkin warga yang bekerja di sektor industri, jasa dan pemerintahan.
"Soal rute juga, LRT-Jakarta mesti memudahkan para penglaju untuk berpindah antarmoda angkutan masal," tandas dia.

Sedangkan ketiga, LRT-Jakarta harus menghubungkan pusat kota dengan daerah pinggir kota, atau penduduk komuter yang berpindah moda angkutan.
"Di luar itu, setiap ide mestilah dibicarakan dengan cermat bersama seluruh stakeholder utama pembangunan Jakarta, termasuk soal LRT-Jakarta," tambah dia.

Pemprov DKI Jakarta berencana membangun LRT-Jakarta di 7 koridor. Untuk tahap awal akan dibangun 2 koridor, yaitu koridor Kelapa Gading-Kebayoran Lama sepanjang 21,8 km dan Bandara Soekarno Hatta-Pekan Raya Jakarta (PRJ) sepanjang 18,5 km.


Xie Xie



Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ


Jakarta, Monorel Buatan Cina

[Spoiler=Apa keunggulan monorel buatan CNR Corporate Limited tersebut yang akan di terapkan di Jakarta ? Bingung ]






Monorel ini akan mengggunakan kereta buatan perusahaan China yaitu CNR Corporate Limited. Apa keunggulannya?

Sebanyak 200 kereta monorel akan diimpor dari China dalam 3 tahun ke depan *. CNR merupakan BUMN produsen kereta dan manufaktur asal China yang sudah teruji. Komisaris Utama PT Jakarta Monorail, Edward Soeryadjaya selaku pembangun monorel Jakarta memastikan, kereta buatan CNR sudah teruji secara sistem dan penggunaan. Kereta persis sama dengan yang digunakan di daerah Conching (China).

"Ini sistemnya sudah terbukti. Di mana telah membawa 1 juta orang dalam kereta di Conching, China," ungkap Edward.

Selain itu, kereta ini sangat sedikit terjadinya kesalahan, baik untuk keamanan maupun waktu. Itu sudah terbukti dalam beberapa tahun pemakaiannya di China. Kereta juga tidak mengeluarkan suara yang mengganggu pengguna transportasi lain, tidak mengeluarkan asap, dan bebas banjir.

"Dari sisi suara, itu sedikit banget. Relatif nggak mengeluarkan asap jadi nggak ada polusi dan ramah lingkungan dan bebas banjir pasti, karena posisinya di atas jalan," jelas Edward.

Menurut Edward, kereta ini adalah transportasi yang akan dipergunakan dalam jangka panjang. Sehingga, tidak akan mungkin disediakan kereta yang memiliki kualitas rendah. "Kita nggak mungkin belanjakan untuk sesuatu yang coba-coba. Ini untuk masyarakat banyak," ucapnya.

Direktur Teknis dan Operasional Jakarta Monorail, Bovanantoo menambahkan, kereta ini merupakan adopsi dari monorel Jepang. Artinya secara teknologi memang tidak perlu diragukan. "Ini adopsi dari kereta Jepang sebenarnya. Dipakai di Conching, China. Sistemnya sama kuat. Kapasitasnya juga sama. Stabilnya juga sudah pernah di tes dengan kecepatan 150 km/jam," papar Bovanantoo pada kesempatan yang sama.



 * (berita ini ditulis pada 16/10/2013 12:20 WIB)

[/Spoiler]







Banyak orang mengira bahwa pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) berjalan lambat. Tidak salah memang, karena mereka hanya berpatokan pada apa yang terlihat. Dari permukaan jalan memang tidak terlihat ada pembangungan yang berarti, namun di bawah permukaan ada sebuah bor raksasa yang selalu menggerus perut Jakarta. Antareja namanya. Mesin bor berdiameter 6,7 meter ini mampu melubangi perut Jakarta sejauh 8 meter setiap harinya.

Seperti yang telah disinyalir melalui sebuah sumber dari sebuah situs Intisari online.com bahwa didalam situs tersebut pihak dari intisari online tersebut mendapatkan kesempatan untuk bisa berbagi pandangan mata seperti apa keadaan di perut Jakarta ini.

























Gregorius Bhisma Adinaya





- Photo by Djoko Setijowarno -
Pages: 1 2