Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Laporan Perjalanan KA Rajabasa
#41

ya belom lah mas bro.
rajabasa kan stasiun tujuan akhirnya dalah kertapati. sementara ane bikin baru sampai cempaka, masih beratus-ratus kilo lagi mas bro Big Grin
Reply
#42

ya belom lah mas bro.
rajabasa kan stasiun tujuan akhirnya dalah kertapati. sementara ane bikin baru sampai cempaka, masih beratus-ratus kilo lagi mas bro Big Grin
[/quote]

Iya, saya kurang jeli membaca tulisan etape 1 sudah selesai, apalagi, didukung dengan dicantumkannya Lapka Big Grin baiklah, saya akan terus menanti akhir dari perjalanan panjang ini *tsah Xie Xie
Reply
#43

iya, kenapa saya bikin gitu? soalnya beberpa rekan disini ada yang bilang ini sepur laknat seindonesia mengalahkan KA pasundan. nah untuk menghindari kejenuhan tersebut, maka saya buat sedemikian rupa supaya agak menarik dan enak dibaca Big Grin
terima kasih mas, sudah mau mampir ke triit sederhana ini
Reply
#44
Luar biasa Detail TR-nya mas bro... Top Banget

Di tunggu kelanjutanny yaa
Reply
#45
TR Kereta Divre Hmmmm

Ane juga kudu cepet2 kesono nih, keburu DT ntar ga bisa liat silangan babaranjang Kambingers
Reply
#46

betul itu gan, harus sesegera mungkin, sebelum DT-an nya jadi dan sistem persilangan dihapuskan. btw, JPO stasiun kertapati ajah sekarang udah musnah.
udah gak ada lagi spot tinggi di KPT :d


owalah, terimakasih mas bro. semoga memberikan informasi yang bermanfaat Big Grin
Reply
#47
Wah. Pas nih. Besok Jumat naek Rajabasa ini dari Kertapati ke TNK. Ada kereta makannya ya, om..?
Reply
#48
Lanjutan...
Oke, sampai dimana kita? Bingung
Saking jarang di update-nya ini TR...
Oya, ternyata masih disekitaran stasiun Cempaka. Sebelumnya sudah dicerita mengenai persilangan baset dengan 2 KA Babaranjang regular.
Ada yang ketinggalan rupanya

[spoiler=cuman ada di divre 3]
[/spoiler]

Keretapun berangkat dari stasun cempaka. Selama perjalanan keluar stasiun cempaka, tidak banyak yang bisa kita jumpai, hanya rimbunan pohon dalam lebatnya hutan sumatera menemani perjalanan kami.
Suara rel beradu, dan liukan indah ekor rajabasa juga menambah takjub saya saat itu
Dalam perjalanan menuju stasiun singgah berikutnya, rupanya lahan sebelah sudah mulai diurug untuk progres double track, namun begitu penulis tidak menemukan material-material pendukung pembuatan rel baru seperti kricak, bantalan beton, semen dan alat berat lainnya. hanya tanah coklat saja sepanjang perjalanan, kemungkinan digunakan sebagai alternatif jalan raya bagi penduduk sekitar.

[spoiler]
[/spoiler]

Jika diamati, perjalanan kedepan masih berupa track lurus dan stabil, artinya tidak ada kenaikan maupun turunan yang tajam, berarti rajabasa bisa ngebut juga disini. Dan memang benar, rajabasa dalam keadaan ngebut kali itu, sampai-sampai mau foto juga mesti mikir-mikir lagi, takut jatuh soalnya Bethe

Ini dia jalan yang sudah kami lalui, ya gitu. Masih track lurus-lurus saja

[spoiler]
[/spoiler]

Heran juga yah sama keadaan seperti ini. Ko proyek pengembangan double track-nya malah dibiarkan begitu saja. Padahal kalo dikebut bisa bermanfaat banyak bagi perkeretapian divre 3. Tapi apa boleh buat, nikmati ajah dulu untuk sementara waktu mah.

Penulis memperkirakan kecepatan rajabasa saat ini adalah berkisar diangka 80 KPJ. Hal ini dirasa dari guncangannya yang sangat dahsyat sekali, sampe-sampe bkin saya rada keder juga mau moto .

[spoiler]
[/spoiler]

Beberapa menit melesat, terdengar S35 dari lokomotif penarik rajabasa. Rupanya beberapa meter didepan kami terdapat tikungan kesebelah kiri jalan rel dan juga terdapat marka jalan seperti pada gambar diatas. hayoooo, siapa yang tau arti dari marka jalan tersebut?
Nyang bisa jawab, saya kasih “kejutan” nanti.
Laju sepoor pun melambat..

Ternyata, selepas tikungan tersebut, beberapa ratus meter terdapat stasiun persinggahan. Kalo berdasarkan data yang saya terima, itu adalah stasiun negara ratu. Namun, setelah sepoor berhenti dijalur 2 dengan sempurna, ternyata stasiun itu adalah:

[spoiler] ] [/spoiler]


Namun penulis begitu tercengang ketika KA rajabasa ini berhenti bukan pada stasiun yang telah penulis ceritakan diatas, namun pada stasiun ketapang. Rupanya, antara lintas stasiun cempaka dan stasiun negeri ratu, ada stasiun singgah baru. Ya, itulah stasiun ketapang.

Rupanya petak cempaka – negara ratu sudah ada stasiun baru, yaitu stasiun ketapang. Sekilas, namanya mirip pelabuhan diujung timur pulau jawa sama, yap. Pelabuhan ketapang, di kabupaten banyuwangi

Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ

Sekilas stasiun ketapang.
Stasiun ini merupakan stasiun baru dilintas kotabumi (KB) – Blambangan Umpu (BBU). Stasiun yang memiliki ketinggian 49 meter dari permukaan laut ini memiliki 2 buah jalur. Jalur 1 digunakan untuk persilangan dan persusulan. Sementara jalur 2 digunakan untuk kereta yang berjalan langsung.
Stasiun cempaka cukup ramai juga, namun bukan untuk naik turun penumpang. Melainkan posisi stasiunnya yang berdekatan dengan pemukiman warga sekitaran.







Yang saya perhatikan dari stasiun cempaka ini adalah, disekitar stasiunnya sudah bersih dari kotoran-kotoran yang biasanya suka ada disekitaran rel. Mungkin karena akan dibangun doble track kali yah, makanya sekitaran jadi bersihh. Namun sayang, tetep tidak ada alat berat sebagimana mestinya yang kita liat kalo ada proyek double track.

Biar gak penasaran, nih gambaran sekitaran stasiun ketapang kala itu:

[spoiler]

[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]

Dalam perjalannya, hanya saya saja yang turun dan niak ka disemua stasiun yang disinggahi. Saya perhatikan tidak nampak penumpang yang naik maupun turun dari stasiun yang bukan semesti KA ini berhenti. Tapi, ya sudahlah, nikmati saja. Toh. Momen-moment ini jarang sekali saya rasakan.
Meskipun tidak ada penumpang regular yang turun, namun nyatanya banyak sekali pegawai pt sepuur yang turun distasiun ini. Mungkin itulah sebabnya rajabasa “terpaksa” berhenti disini.


[spoiler]
[/spoiler]

Kira-kira ada pelatihan apa yang distasiun kecil tersebut??
Entahlah, penulis juga tidak tahu. Yang jelas, dari semuanya adalah lelaki. Artinya, pekerjaan yang bakalan dikerjakan adalah pekerjaan laki-laki.
Wel, kita tinggalikan ajah.
Kembali ke sepoor

Saat tengah Photographer, tiba-tiba pintu KA terbuka. Kirain teh bakalan ada PKD dan akan diintrograsi seperti biasanya. Namun ternyata tidak, ternyata penumpang juga sama kaya saya. Alhamdulilah, selamat juga deh.
Assisten massinis pun Cuma bisa melihat kegiatan ilegal saya ini sambil menggelengkan kepalanya

[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]


Sepoor rajabasa ini berhenti lumayan rada lama disini. Gak tahu apa yang menyebabkan dia berhenti. Padahal digapeka statusnya berjalan langsung, tapi ya tetep ajah mesti berhenti. Mungkin nunggu aman stasiun negara ratu, stasiun singgah kami berikutnta
Oya, distasiun ini juga tidak ada aktivitas naik turun penumpangnya. Kelihatnnya sepi sekali stasiun ini

Singkat cerita..
Akhirnya rajabasa jalan juga menuju stasiun-stasiun berikutnya. Jika petak sebelumnya terdapat lahan yang sudah siap untuk ditaru rel, petak ketapang – negeri ratu sungguh contras (berbeda).
Petak ini masih “perawan”. Masih berupa hutan belantara dan belum terdapat material-material maupun alat berat lainnya.
Mungkin karena posisinya yang susah dijamah alat berat, membuatnya jadi terisolir.
Tapi, buat penulis adalah berkah kembali, karena dapat merasakan suasana hutan yang sepi dan hening.

Sinyal keluar aman, saatnya kereta kembali berjalan.
Sama hal-nya dengan petak sebelumnya, Petak cempaka-negara ratu-pun masih hutan belantara yang belum terlihat aktifitas pembangunan jalan rel.kali ini rajabasa kembali membelah heningnya hutan sumatera.

Oooops, hampir saja ada yang ketinggalan.
Distasiun ketapang, kembali kami diberi jalan oleh sang penguasa, (baca: Babaranjang). Ya, kami menyusul rangkaian BBR disepoor 1. Rangkaiannya panjang juga bro, :top bgt:

Berikut video nya:





Ternyata sinyal keluarnya tidak kelihatan bro. Soalnya beberapa puluh meter dari bangun stasiun ketapang, rel berbelok arah. So, jadi dipasti tidak kelihatan. Lagi-lagi hanya mengandalkan komunikasi.

Pukul 11:54
Setengah perjalanan menuju stasiun berikutnya, hujan mulai melanda. Hujan deras, membuat kami terpaksa menutup rapat-rapat pintu dan lubang-lubang yang kemungkinan bisa menimbulkan gemercik air. Suasana didalam kereta pun sunggu terasa dingin sekali bro.
Nambah tanah urugan disekitaran kami berubah menjadi lumpur, dedahanan pun menjadi hijau segar.
Namun hal demikian tidak berlangsung lama, karena kami telah berpindah tempat dari lokasi hujan tersebut/

Beberapa Kilometer kami melangkah, kami sudah tiba distasiun selanjutnya. Stasiun tersebut adalah:

[spoiler=negara ratu]
[/spoiler]


Tepat pukul 12.10 kami merapat distasiun negara ratu tersebut. disekitar area stasiun tersebut, sudah banyak penumpang yang telah menanti kedatangan kami. Jumlahnya pun cukup banyak, (mungkin) ada puluhan orang. Yang sekedar liat-liat juga ada. Tukang ojek pun menanti kehadiran kami sembari mengharapkan ada yang turun distasiun negara ratu ini.

Jika diamati lebih, stasiun negara ratu dekat dengan pemukiman dan juga jalan raya, mungkin itu sebabnya banyak penumpang KA rajabasa yang naik dari sini.

Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ
Sekilas stasiun negara ratu
Stasiun negara ratu memiliki kode stasiun NRR. Stasiun ini hanya memiliki 2 buah jalur. Jalur 1 digunakan sebagai tempat persilangan dan penyusulan antar KA, sementara jalur 2 digunakan untuk sepuur yang berjalan langsung. NRR juga memiliki spoor badug yang terhubung dengan bangunan stasiun negara ratu itu sendiri. Ibarat kata mirip bangunan stasiun TNG yang mentok dengan bangunannya.
Negara ratu terletak dipetak stasiun cempaka- stasiun tulung buyut pada lintas Kotabumi – Blambangan umpu. NRR memiliki ketinggian 46 meter dari permukaan laut.







[spoiler=Stasiun NRR]
[/spoiler]

Detik-detik kedatangan S8 Rajabasa:

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

Sebelum berhenti dengan sempurna, nampak dari kejauhan PPKA NRR sudah bersiap menyambut kedatngan kami semua. Sejurus kemudian dia mendekati kami, menuju Lok Merah Biru untuk menghampiri sang massinis. Rupanya dia mau kasih selembar kertas.
Entah apa namnya, LHM ataupun apa.
mungkin sejenis warta tertulis telah melakukan persilangan distasiun sebelumnya atau akan melakukan persilangan distasiun berikutnya. Entahlah, penulis pun tak tau

[spoiler][/spoiler]

Setelah menerima kertas tersebut, sang massinis masuk kedalam kabin. Entah apa yang dilakukannya dildalam sana. Sementara PPKA NRR tersebut masih menanti dengan penuh harap. Dan saya pun tidak mau melewatkan moment untuk sekedar berfoto ria distasiun negara ratu.

Berikut penampakan-penampakan rajabasa distasiun negara ratu:

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

Dispoor badug stasiun negara ratu, rupanya ada penunggunya. Yaitu GGW warna biru.
Entah sejakkapan dia berdiam diri disitu. Dan gak tahu juga fungsinya disitu. Mungkin hanya titipan saja

[spoiler][/spoiler]

Kembali ke kabin.
Ternyata lama juga PPKA NRR menanti keluarnya sang massinis yang tadi ada didalam kabin. Kalo lama gitu, berarti isi pesan yang akan disampaikan panjang dan berat tuh. Perlu pemahaman yang cukup lama untuk bisa dimengerti Ngakak

Setelah sekian lama menanti, akhirnya mass keluar dari sarangnya dan nampak memberikan kertas yang tadi diberikan oleh PPKA NRR.. tapi ko caranya gak sopan yah, dilembar begitu ajah.
Pdahal kalo diliat-liat tampang PPKA NRR lebih tua dari massinis tersebut.. padahal kan bisa dengan cara yang lebih sopan lagi 
Berikut detik-detik penyerahan berkas tersebut kepada PPKA NRR:

[spoiler=menunggu][/spoiler]

[spoiler=akhirnya dilempar juga][/spoiler]

[spoiler=memungut kertas PTP yang jatuh]
[/spoiler]

[spoiler=dan akhirnya pergi
][/spoiler]

Dan, setelah selesai memberikan PTP kepada massinis S8 rajabasa, Petugas tersebut pun langsung ngacir ke ruang kerjanya kembali untuk segera melaksanakan prosedur pemberangkatan KA tersebut.

[spoiler=pergi meninggalkan kabin]
[/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]

Sambil menunggu sinyal aman dari stasiun berikutnya, kita coba amati track yang akan kita lalui selanjutnya yuk. Apakah menanjak, menurun, atau datar-datar saja?

[spoiler][/spoiler]

[spoiler][/spoiler]


[spoiler][/spoiler]

Dan ternyata, jalur yang akan kita lalui adalah datar-datar saja. Gak naik dan gak turun. Beberapa ratus meter, rel akan berbelok kesebelah kiri. Seperti foto ditikungan situ nanti bagus juga deh.

bersambung dulu yah bro..
mau istirahat dulu



pasti ada lah um, ada di rangkaian ke 3 dari depan ko Big Grin
Reply
#49
Quote:[spoiler]
[/spoiler]

Beberapa menit melesat, terdengar S35 dari lokomotif penarik rajabasa. Rupanya beberapa meter didepan kami terdapat tikungan kesebelah kiri jalan rel dan juga terdapat marka jalan seperti pada gambar diatas. hayoooo, siapa yang tau arti dari marka jalan tersebut?
Nyang bisa jawab, saya kasih “kejutan” nanti.
Laju sepoor pun melambat..
Saya bisaaa!!! Artinya, setelah rel menurun, rel akan naik/memasuki tanjakkan. Karena berbentuk V, maka, arti dari dua arah akan sama Xie Xie
Reply
#50
Om TS izinkn saya untuk mengambil foto-foto disini kapanpun Tersenyuum
Sebagian besar foto banyak yang saya anggap layak dimasukkan ke wikipedia.
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)