Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
L O D A Y A - Malam (KA 76) vs Pagi (KA 73)
#81
@Mas Lavie: Lanjutin Mas TRnya Top Banget Tersenyuum
Make yourself usefull to other.
Reply
#82
lanjut kang
Reply
#83
TRnya Top Banget ditunggu mas lavie lanjutannya Tersenyuum
Reply
#84
Wah nganggur lama ni TRnya...

SEBELUM MENUTUP MATA INI IJINKAN AKU TUHAN MELIHAT SEMUA JALUR MATI DI JAWA HIDUP KEMBALI. AMIN

Reply
#85
mungkin TSnya sibuk terus, di facebook aja kagak ada tanda2 dia OL apalagi sempet2in lanjutin TR
Reply
#86
sekarang mas lavie pindah ke twitter Bethe
Reply
#87
Iya om jangankan TR, wong ga pernah liat lagi di forum ini.
da jarang maen ke forum....Sedih

SEBELUM MENUTUP MATA INI IJINKAN AKU TUHAN MELIHAT SEMUA JALUR MATI DI JAWA HIDUP KEMBALI. AMIN

Reply
#88
ini TS-nya kemana sih?penasaran banget.
Reply
#89
Yap, sesuai resolusi yang ada di dalam , berikut saya lanjutkan TR Lodaya yang dibiarin "ngegantung" selama dua tahun. Selamat (kembali) menikmati...

Lepas Stasiun Patukan, kereta melewati “gudangnya” ketel: Stasiun Rewulu. Sesuai julukannya, di sana terdapat deretan gerbong KKW yang digunakan Pertamina untuk mengangkut bahan bakar minyak...

[spoiler=Deretan gerbong ketel di Rewulu]

[/spoiler]

Setelah melewati Stasiun Rewulu dan Sentolo, kereta pun melintas di salah satu spot andalan di Daerah Operasi VI Yogyakarta, tidak lain adalah tikungan besar sekaligus Jembatan Kalimenur...

[spoiler=Kalimenur dari dalam KA Lodaya]

[/spoiler]

Tidak berapa jauh dari tiber tadi terdapat bekas bangunan Stasiun Kalimenur, yang telah dinonaktifkan sejak dekade 1980-an/1990-an. Dua tahun lalu, bekas bangunan ini masih ada di tempatnya, sekarang entah apakah sudah dirubuhkan total atau masih dibiarkan berdiri...

[spoiler=Stasiun Kalimenur, sayang tak seindah tikungan besarnya...]

[/spoiler]

Lepas Kalimenur, kereta pun kembali berhenti di Stasiun Wates...

[spoiler=WATES +18 m]

[/spoiler]

PPKA Stasiun Wates, masih dengan model seragam lama yang biasanya digunakan saat itu...

[spoiler=Pemimpin Perjalanan Kereta Api]

[/spoiler]

Beberapa menit berhenti, kereta kembali berjalan. Berikut panorama selepas Stasiun Wates...

[spoiler=Sawah dan rumah penduduk...]

[/spoiler]

Tampak langitnya setengah gelap, setengah terang...

[spoiler=Kontras...]

[/spoiler]

15 menit lewat pukul 10 tepat, kereta pun melintasi stasiun paling barat dalam teritori DAOP VI YK: Stasiun Jenar...

[spoiler=JENAR +18 m]

[/spoiler]

Lepas perbatasan “negara” VI dan V, kereta pun berhenti di Stasiun Kutoarjo, paling timur di DAOP V Purwokerto. Foto “DIPO LOK DAN KRT KUTOARJO”, yang terletak di sebelah timur stasiun. Terdapat rangkaian K3 livery nutrisari dan simbah BB 300 06 di dalam dipo (entah apa kabarnya simbah sekarang)...

[spoiler=DIPO LOK DAN KRT KUTOARJO]

[/spoiler]

Tulisan nama stasiun yang berada di sisi peron jalur 1...

[spoiler=KUTOARJO +16 m]

[/spoiler]
Visit my new blog at

Visit also:

Reply
#90
Lepas Kutoarjo, kereta berjalan melewati beberapa stasiun, seperti Butuh, Prembun, dan Kutowinangun, sebelum akhirnya tiba di Stasiun Kebumen. Di sisi kiri arah laju kereta, saya temukan banyak rel yang tidak dipakai lagi sehingga diputus. Sebagai penanda, diletakkan semboyan 3...

[spoiler=Rel yang diputus...]


Lagi, rel yang diputus sebagian. Tampak bandul pemindah wesel jalur bercabang tersebut...


[/spoiler]

Melintasi Karanganyar, berikut perlintasan yang memotong jalan nasional lintas selatan, yang menghubungkan Bandung dan Yogyakarta, juga bercabang ke arah Purwokerto dan Cilacap...

[spoiler=Salah satu dari sekian PJL yang tersebar di jalan raya lintas selatan Pulau Jawa...]

[/spoiler]

Sekitar 15 menit perjalanan dari Kebumen, kereta kembali berhenti di Stasiun Gombong. Di jalur simpan terdapat rangkaian gerbong KKW lagi...

[spoiler=Rangkaian KA BBM lagi...]



[/spoiler]

Dalam perjalanan, kembali saya mengabadikan panorama alam di petak Gombong-Ijo, benar-benar masih ijo...

[spoiler=Hamparan karpet hijau di petak Gombong-Ijo]

[/spoiler]

Masuk Terowongan Ijo, suasana di dalam kereta agak remang-remang karena deretan lampu neon di satu sisi tidak dinyalakan...

[spoiler=Remang-remang...]

[/spoiler]

Keluar dari Terowongan Ijo, beberapa stasiun seperti Ijo, Kemranjen, dan Sumpiuh dilewati kereta sebelum akhirnya tiba di Stasiun Kroya, letak percabangan jalur ke Bandung/Cilacap dan Purwokerto...

[spoiler=KROYA +11 m]

[/spoiler]

Kondektur penumpang KA 73 Lodaya Pagi berjalan melintasi dua orang perempuan yang sedang ngerumpi di peron sambil mengeluarkan lembar Laporan Perjalanan Kereta Api (LAPKA) untuk ditunjukkan kepada Pemimpin Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Kroya...

[spoiler=Pak Kondektur]

[/spoiler]

Kurang lebih 5 menit berhenti, PPKA memberikan semboyan 40, disambung dengan semboyan 41 dari kondektur penumpang, dibalas oleh masinis dengan membunyikan S35, dan kereta pun kembali berangkat...

[spoiler=Silakan berangkat!]

[/spoiler]

[spoiler=Percabangan menuju Purwokerto...]

[/spoiler]
Visit my new blog at

Visit also:

Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)