25-02-2016, 12:02 PM
Akhirnya ada yg menanggapi pendapat saya.
Mahal? Wah kalau murah sudah pasti ada dong perusahaan Indonesia bisa membuatnya sendiri tanpa campur tangan asing. Kalau mau lebih jelas bisa lihat mbah Google
Mubazir?
- Karena pilihan transportasi dari Bandung ke Jakarta sudah sangat banyak, diantaranya:
- 8 trip Argo Parahyangan + 2 trip serayu
- Travel dari perusahaan travel yang sudah sangat banyak, per perusahaan travel biasanya berangkat setiap jam
- Bawa mobil dengan rute yg dapat berbeda2: Bdg-Cipularang-Jkt, Bdg-Jalan Nasional 4 (jalan non tol)-Jkt, Bdg-Puncak-Jkt, Bdg-Subang-Cipali-Jkt, dan rute alternatif lain
- Coba bandingkan dengan saudara2 kita yg pilihan transportasinya hanya pesawat terbang yang mahal dan terbatas dengan landasan diapit gunung2, atau saudara2 kita di kepulauan2 terpencil yang transportasinya hanya kapal kecil kalau ada badai tidak dapat beroperasi
- Sistem transportasi umum Jkt dan Bdg, khususnya Bdg, belum baik, LRT Bandung katanya mau dibangun tapi gak ada kabarnya, LRT ini juga belum mencakup seluruh wilayah Bdg, rumah saudara saya di Bdg pun terlalu jauh dgn stasiun LRT terdekat, jadi kalau mau naik HST harus bermacet2 lagi biar sampai stasiunnya. Ujung2nya orang2 balik ke travel lagi karena meskipun macet tapi diantar langsung tanpa oper2 dan poolnya dekat2
Sepertinya judul trit ini harus diubah deh dari "shinkansen" menjadi "KCIC"
[/quote]
Bingung jg mau nanggapin gimana soalnya ada tulisan "wait and see"
Ngomongin harga tiket yg sudah ditetapkan 200rb oleh pemerintah menurut saya g mahal lah pada waktu nanti dioperasikan, apalagi waktu tempuhnya sekitar 45 menit
menanggapi pendapat anda jika jalur ckp - pdl dibuat DT dengan mengepres tebing dan gunung spt di plabuan sepertinya agak mustahil. Yg pasti beda lanskap dan lain lain, dulu mungkin profesor dan insinyur belanda yg bangun jalur ini sudah memikirkan lintasannya gimana gak perlu ngepress bukit
RAILFANS PEMALANG +6