27-01-2016, 08:21 PM
Kereta Cepat Bisa Buat Ekonomi Bandung Tumbuh Double Digit
JAKARTA - Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung disambut positif oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Menurutnya, adanya kereta cepat bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
Dia mengatakan, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi Bandung masuk di jajaran teratas. Kota Bandung disebut memiliki pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen.
"BI bilang ke kita tiga bulan lalu pertumbuhan ekonomi (Bandung) mencapai 8,8 persen. We are the highest with Makassar, dari 540 Kabupaten/Kota," paparnya di Mandiri Investment Forum 2016 di Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyatakan, selain mendorong ekonomi, adanya kereta cepat juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha.
"Groundbreaking kereta cepat akan menciptakan banyak kesempatan. Ibu Rini (Menteri BUMN) bilang kereta cepat bukan final goal, tapi means to create opportunities," tambah dia.
======
Ridwan Kamil : Pagi Kerja di Jakarta , Sore Jalan-jalan Cantik di Bandung
Ia mengilustrasikan, seorang bisa bekerja pada pagi sampai siang hari di Jakarta, namun sore hari bisa berjalan-jalan di daerah Bandung karena memakai kereta cepat. Alasannya, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 45 menit saat kereta cepat beroperasi.
"Bukan tidak mungkin pagi kerja di Jakarta, sore sudah jalan-jalan cantik di Bandung. Jakarta-Bandung itu sama dekatnya dengan Bintaro ke Tangerang," Kata Ridwan di Mandiri Investor Forum, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Waktu tempuh itu tentunya bisa dipercepat karena kereta baru melesat 200 km per jam saat awal-awal beroperasi. Kereta cepat Jakarta-Bandung dirancang memiliki kecepatan 350 km per jam. Kecepatan akan dinaikkan seiring hasil evaluasi.
Ridwan mengaku banyak manfaat yang muncul dengan kehadiran kereta cepat pertama di Indonesia ini.
"Groundbreaking kereta cepat akan menciptakan banyak peluang. Kereta cepat bukan tujuan akhir. Justru ini adalah sarana untuk pengembangan lebih lanjut," sebutnya.
Selain itu, kawasan seperti Karawang, Walini hingga Tegalluar (dekat Gedebage) tidak akan dikembangkan menjadi kawasan atau kota baru tanpa adanya mega proyek atau pemicu. Salah satu pemicunya ialah pembangunan kereta cepat. Seperti diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km akan melalui 4 stasiun yakni: Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.
"Tanpa kereta cepat, tidak ada alasan untuk membangun Karawang, tanpa kereta cepat tidak ada alasan untuk mengembangkan Walini yang luasnya berhektar-hektar. Tanpa kereta cepat, sekarang ke Jakarta-Bandung 5 jam," tegasnya.
JAKARTA - Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung disambut positif oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Menurutnya, adanya kereta cepat bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung.
Dia mengatakan, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pertumbuhan ekonomi Bandung masuk di jajaran teratas. Kota Bandung disebut memiliki pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen.
"BI bilang ke kita tiga bulan lalu pertumbuhan ekonomi (Bandung) mencapai 8,8 persen. We are the highest with Makassar, dari 540 Kabupaten/Kota," paparnya di Mandiri Investment Forum 2016 di Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyatakan, selain mendorong ekonomi, adanya kereta cepat juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha.
"Groundbreaking kereta cepat akan menciptakan banyak kesempatan. Ibu Rini (Menteri BUMN) bilang kereta cepat bukan final goal, tapi means to create opportunities," tambah dia.
======
Ridwan Kamil : Pagi Kerja di Jakarta , Sore Jalan-jalan Cantik di Bandung
Ia mengilustrasikan, seorang bisa bekerja pada pagi sampai siang hari di Jakarta, namun sore hari bisa berjalan-jalan di daerah Bandung karena memakai kereta cepat. Alasannya, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 45 menit saat kereta cepat beroperasi.
"Bukan tidak mungkin pagi kerja di Jakarta, sore sudah jalan-jalan cantik di Bandung. Jakarta-Bandung itu sama dekatnya dengan Bintaro ke Tangerang," Kata Ridwan di Mandiri Investor Forum, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Waktu tempuh itu tentunya bisa dipercepat karena kereta baru melesat 200 km per jam saat awal-awal beroperasi. Kereta cepat Jakarta-Bandung dirancang memiliki kecepatan 350 km per jam. Kecepatan akan dinaikkan seiring hasil evaluasi.
Ridwan mengaku banyak manfaat yang muncul dengan kehadiran kereta cepat pertama di Indonesia ini.
"Groundbreaking kereta cepat akan menciptakan banyak peluang. Kereta cepat bukan tujuan akhir. Justru ini adalah sarana untuk pengembangan lebih lanjut," sebutnya.
Selain itu, kawasan seperti Karawang, Walini hingga Tegalluar (dekat Gedebage) tidak akan dikembangkan menjadi kawasan atau kota baru tanpa adanya mega proyek atau pemicu. Salah satu pemicunya ialah pembangunan kereta cepat. Seperti diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 km akan melalui 4 stasiun yakni: Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar.
"Tanpa kereta cepat, tidak ada alasan untuk membangun Karawang, tanpa kereta cepat tidak ada alasan untuk mengembangkan Walini yang luasnya berhektar-hektar. Tanpa kereta cepat, sekarang ke Jakarta-Bandung 5 jam," tegasnya.
UTAMAKAN KESELAMATAN..........!
Keluarga Anda Menanti di Rumah !
Juragan Warteg yang Juga Seorang Aktivis KA
Keluarga Anda Menanti di Rumah !
Juragan Warteg yang Juga Seorang Aktivis KA