27-12-2011, 08:19 PM
urusan rel dual gauge ini gampang-gampang susah. dual gauge keuntungannya tidak perlu bikin landasan, jembatan, tunel, tetapi rumit perawatannya. sementara yang sistem terpisah kebalikannya.
contohnya desain rel di tikungan, masing2 gauge punya hitungan2 sendiri mengenai "cant" atau kemiringan rel. misalkan ada dual gauge yang diperuntukan kereta cepat (yang bergauge lebar) dan kereta yang lebih lambat (bergauge sempit). untuk trafik barang dan kereta kecepatan rendah seperti trem, lrt, atau kereta lokal, sudut kemiringan rel harus landai. sementara untuk trafik yang kecepatan tinggi, sudutnya dibuat curam untuk melawan gaya sentrifugal kereta. sehingga terjadi perbedaan ketinggian antara gauge yang kecil dengan yang besar. maka perlu bantalan yang khusus untuk ini (bantalan yang berundak2 ?).
sebab jika tetap memaksakan kemiringannya seragam, nanti hasilnya tidak maksimal. kalau mengikuti cant yang landai, kereta cepat tidak bisa melaju maksimal. kalau cant nya dibuat curam, wah, kereta barang yang berat bisa ngguling ketika berhenti.
lantas rel yang dipakai rame2 sudah pasti umurnya lebih pendek. dan jika diganti/diperbaiki, maka 2 lintasan (baik yang gauge lebar dan sempit) semuanya stop tidak bisa beroperasi. masalah wesel juga sudah disinggung di tulisan sebelumnya, rumit dan mahal.
masalah akan timbul jika masing2 trafiknya semakin meningkat. baik yang kecepatan tinggi maupun rendah. mencampur sistem yang berbeda kecepatan dalam satu jalur sangat tidak efisien dikemudian hari. lebih baik memisahkannya.
sehingga alasan2 diatas patut dipertimbangkan dalam memilih sistem dual gauge atau bikin sendiri2 secara terpisah sistemnya.
contohnya desain rel di tikungan, masing2 gauge punya hitungan2 sendiri mengenai "cant" atau kemiringan rel. misalkan ada dual gauge yang diperuntukan kereta cepat (yang bergauge lebar) dan kereta yang lebih lambat (bergauge sempit). untuk trafik barang dan kereta kecepatan rendah seperti trem, lrt, atau kereta lokal, sudut kemiringan rel harus landai. sementara untuk trafik yang kecepatan tinggi, sudutnya dibuat curam untuk melawan gaya sentrifugal kereta. sehingga terjadi perbedaan ketinggian antara gauge yang kecil dengan yang besar. maka perlu bantalan yang khusus untuk ini (bantalan yang berundak2 ?).
sebab jika tetap memaksakan kemiringannya seragam, nanti hasilnya tidak maksimal. kalau mengikuti cant yang landai, kereta cepat tidak bisa melaju maksimal. kalau cant nya dibuat curam, wah, kereta barang yang berat bisa ngguling ketika berhenti.
lantas rel yang dipakai rame2 sudah pasti umurnya lebih pendek. dan jika diganti/diperbaiki, maka 2 lintasan (baik yang gauge lebar dan sempit) semuanya stop tidak bisa beroperasi. masalah wesel juga sudah disinggung di tulisan sebelumnya, rumit dan mahal.
masalah akan timbul jika masing2 trafiknya semakin meningkat. baik yang kecepatan tinggi maupun rendah. mencampur sistem yang berbeda kecepatan dalam satu jalur sangat tidak efisien dikemudian hari. lebih baik memisahkannya.
sehingga alasan2 diatas patut dipertimbangkan dalam memilih sistem dual gauge atau bikin sendiri2 secara terpisah sistemnya.
"Train approaching! Please remain behind yellow line!"