Kalian juga dapat melakukan donasi ke Semboyan35.com dapat melalui Saweria Semboyan 35

Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Jalur Mati Rembang - Blora
#11
van Baso Wrote:01-Nov-2010, 08:10 PM(Kemarin 06:46 PM)BAMBANG EKO Wrote: [ -> ]
Spoiler (Click to View)
Jalur ini mati lebih dahulu daripada Rembang - Semarang dan Rembang - Lasem. Saat melintas di sini ( naik Bus jurusan Rembang - Blora beberapa tahun silam ) jam 5 sore saja sudah sepi nyenyet , petheng ndhedet dan saat ditengah hutan jati ini bus yang kami tumpangi hampir tidak berpapasan dengan mobil laindalam waktu yang lama, Sesekali terlihat rel yang ompong atau tertimbun tanah ,bahkan fosil2 tiang telegrap saat itu masih terlihat. Rumah pendudukpun jarang terlihat , dan kalaupun menemukan pintunya pasti tertutup .

Wah pokoknya sepi deh .Tentu saja dengan kondisi ini jangan berharap dan berbicara tentang okupansi penumpang. Kondisi rel hampir 100 % R 25 berkarat dan rapuh.D 301 menjadi andalan karena memang daya dukung rel terhadap tekanan gandarnya hanya sekitar 7-8 ton, Gerbong type CR( kelas 3 dengan rem tangan dan GR ,gerbong barang bergandar 2 juga pakai rem tangan ) menjadi saksi terakhir lintas Rembang - Blora yang sesekalimembawa gerbong datar type PR untuk membawa Balok kayu Jati tebangan ,

D 301 membawa satu gerbong CR dan 2 gerbong CR menjadi andalan di saat2 terakhir beroperasinya jalur ini yang sesekali diselipi dengan 2 gerbong PR atau YR yang menempuh jarak sekitar 40 Km dengan waktu lebih dari 2 jam .
Seandainya saja sebelum jalur ini mati total , di coba dioperasikan KRD MCW 300 minimal 2 gerbong dengan Trayek Rembang - Blora - Cepu - Bojonegoro PP mungkin nasib jalur ini akan berbicara lain , Karena masih banyak orang / penduduk Indonesia di Pulau Jawa ini yang masih merasa pusing saat mencium bau bensin / solar dan rasa mual atau mabuk darat saat menggunakan angkutan Bus , atau angkot contohnya saja saya dan keluarga .
CMIIW


"Out of Topic"
Salah satunya saya, selalu pengen muntah kalo naik angkot padahal ga nyium apa2

tanah yg dahulu dilalui KA apa masih milik PJKA / PT. Kereta Api (Persero) atau sudah berpindah tangan?

Yang saya dengar status masih tanah PJKA ( Negara ) tetapi ada juga sebagian kecil yang dimanfaatkan dan dokomersilkan oleh institusi non Pemerintah , dari pada nggak tertangani sementara biarlah . Untuk menghidupkan kembali sebenarnya nggak terlalu besar dana yang dibutuhkan tetapi BEP nya mungkin terlalu lama sehingga tidak menjadi priorotas utama.
Reply
#12
Wink 
Saya orang Blora om.. jalur Cepu-Blora-Rembang masih ada kok jejak2nya... Kalo dari cepu, saya sendiri masih belum pernah menyusuri jejak2 rel keretanya.. tapi kalo sudah sampai jepon. masih ada sisa stasiun.. dulu sebekum dijadikan ruko, adalah terminal buat angkot... dan sekarang jadi komplek ruko. rel nya menyusuri sepanjang jalan Cepu-Blora... melewati desa seso, jejeruk,bangkle sampai stasiun blora... sebelum masuk stasiun blora ada sebuah jembatan, dan waktu saya SD klaz 5 jembatan kereta sudah dibongkar.. gag tau kenapa.. dan didekat stasiun blora, ada Depo nya juga... dari stasiun blora... itu ada 2 jalur.. ke kiri arah ke purwodadi.. dan ke kanan menyusuri jalan Ahmad yani... dan sekarang di perempatan jalur ahmad yani dibangun taman di atas tanah milik PT. Kereta Api Indonesia (Persero).. dari jalan ahmad yhani... rel manjauh dari jalan raya melewati desa karangjati, tempurejo , medang dan sampai ngampel dan bekas jalan kereta setapak masih ada.... di desa ngampel masih berdiri "buk Brosot" orang blora menyebut jembatan kereta api.. setelah jalur itu saya kurang tau... hehe.... sekian yang bisa saya jelaskan tentang jalur Cepu-Blora-Rembang... Xie Xie
Reply
#13
Yg lewat jalur ini hanya KA pengangkut kayu jati hasil tebangan saja ya?? ..
Reply
#14
Di sepanjang bekas jalur ini sudah diberi patok oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (sekitar tiap 100m), sepertinya belum terlalu lama karena hampir semua patoknya menggunakan logo PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yg baru, walau di banyak tempat lahan bekas rel sudah tertimbun aspal/jadi trotoar tanpa sisa (Sepertinya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sudah menandai hampir seluruh lahan yg dulu memang jalur KA, walau saya ga tau tujuanya apa, kalau sebagai penanda aset agar bisa dipakai lagi nanti, kalau lihat kondisinya, udah ga mungkin).Bethe
Aku ingin striping dan livery kereta dan loko matching dan nyambung, kaya jaman K3 merah biru + loko merah biru pada era perumka...Ngiler
Reply
#15
dulu sekitar tahun 90-an..di sebelah barat pemakaman rembang..kurang lebih 1 km sebelah selatan stasiun rembang...masih terlihat jalur kereta api lengkap (rel dan bantalan) membujur dari arah utara ke selatan (blora)..akan tetapi pas kesana lagi di sekitar tahun 2009..bekas rel sudah lenyap tak bersisa...
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)