15-06-2013, 12:36 PM
Emang ga bisa sekarang, kan ada pager pemisah antara jalur 4 ma jalur 5, jadi bener2 ada kastanisasi 
Kalo menurut analisis gw, kenapa ada kastanisasi yg ekstrem di SGU? Ga lain ga bukan adalah karena SGU baru ingin dibuat seperti bandara, soalnya dari analisis psikologis masyarakat Surabaya, orang2 Surabaya berduit yg tajir itu kebanyakan milihnya naik pesawat ketimbang kereta, lebih2 fasilitas bandara Juanda terbilang eksklusif & high class, jadi biar penumpang KA komersil bisa serasa naik pesawat, makanya SGU baru dibuat lebih eksklusif & tidak memperbolehkan penumpang jelata menginjakkan kakinya di SGU baru, CMIIW.
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
sebenarnya karakteristik orang surabaya dan jawa timur tidak semuanya seperti itu, mungkin hanya segelintir orang saja. kalo saya lebih berpendapat mungkin pemisahan ini untuk mempermudah pihak stasiun memisahkan mana penumpang kelas ekonomi dan mana penumpang kelas bisnis ato eksekutif. pada dasarnya orang surabaya dan jawa timur itu sifatnya kaku tapi masih bisa diatur.
karena gubeng dan segala keruwetannya pada jaman dulu sehingga pihak stasiun selalu teriak2 mengigatkan calon penumpang jika ada kereta akan melintas ato berhenti di stasiun tersebut sehingga dibuatkanlah sistem seperti ini.
justru jika tidak seperti ini maka akan membayakan calon penumpang, misal penumpang kelas eksekutif yg masuk melalui gubeng lama tentu akan menyeberang ke gubeng baru karena kereta eksekutif berhenti di gubeng baru. tentu penumpang tersebut harus melewati 6 jalur KA aktif. apalgi jika penumpang tersebut membawa barang yang cukup banyak dan merepotkan. begitu pula sebaliknya

Kalo menurut analisis gw, kenapa ada kastanisasi yg ekstrem di SGU? Ga lain ga bukan adalah karena SGU baru ingin dibuat seperti bandara, soalnya dari analisis psikologis masyarakat Surabaya, orang2 Surabaya berduit yg tajir itu kebanyakan milihnya naik pesawat ketimbang kereta, lebih2 fasilitas bandara Juanda terbilang eksklusif & high class, jadi biar penumpang KA komersil bisa serasa naik pesawat, makanya SGU baru dibuat lebih eksklusif & tidak memperbolehkan penumpang jelata menginjakkan kakinya di SGU baru, CMIIW.
Out of Topic ʕ•Ìᴥ•̀ʔã£
Satu lagi, Surabaya itu kan surganya kaum sosialita, dimana pergaulan mereka cenderung (maaf) eksklusif, artinya hanya mau bareng ma sesama sosialita juga. Sedangkan kaum sosialita Surabaya terkenal sensitif pada 1 hal yg kecil, misal tempatnya koq harus campur dg orang2 biasa, atau fasilitasnya koq ga eksklusif, deelel. Makanya, itu juga menjadi alasan lain kenapa SGU dikastanisasi begitu (inget, ga semua kaum sosialita tajir begitu, ya. Ada sebagian yg ga begitu)
Satu lagi, Surabaya itu kan surganya kaum sosialita, dimana pergaulan mereka cenderung (maaf) eksklusif, artinya hanya mau bareng ma sesama sosialita juga. Sedangkan kaum sosialita Surabaya terkenal sensitif pada 1 hal yg kecil, misal tempatnya koq harus campur dg orang2 biasa, atau fasilitasnya koq ga eksklusif, deelel. Makanya, itu juga menjadi alasan lain kenapa SGU dikastanisasi begitu (inget, ga semua kaum sosialita tajir begitu, ya. Ada sebagian yg ga begitu)
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
sebenarnya karakteristik orang surabaya dan jawa timur tidak semuanya seperti itu, mungkin hanya segelintir orang saja. kalo saya lebih berpendapat mungkin pemisahan ini untuk mempermudah pihak stasiun memisahkan mana penumpang kelas ekonomi dan mana penumpang kelas bisnis ato eksekutif. pada dasarnya orang surabaya dan jawa timur itu sifatnya kaku tapi masih bisa diatur.
karena gubeng dan segala keruwetannya pada jaman dulu sehingga pihak stasiun selalu teriak2 mengigatkan calon penumpang jika ada kereta akan melintas ato berhenti di stasiun tersebut sehingga dibuatkanlah sistem seperti ini.
justru jika tidak seperti ini maka akan membayakan calon penumpang, misal penumpang kelas eksekutif yg masuk melalui gubeng lama tentu akan menyeberang ke gubeng baru karena kereta eksekutif berhenti di gubeng baru. tentu penumpang tersebut harus melewati 6 jalur KA aktif. apalgi jika penumpang tersebut membawa barang yang cukup banyak dan merepotkan. begitu pula sebaliknya