Quote:PROYEK SUBWAY
DPRD DKI Ingatkan agar
Kasus Monorel Tak Terulang
Rabu, 25 Maret 2009
JAKARTA (Suara Karya): Direktur PT Mass Rapid Transit (MRT), Tribudi Rahardjo, mengatakan, desain konstruksi proyek subway akan selesai April 2009. Megaproyek transportasi massal itu dikerjakan dengan sistem paket. "Tendernya pun bisa dipercepat dari 12 bulan menjadi 9 bulan, sehingga pembangunan konstruksi dimulai akhir 2010," kata Budi Rahardjo di Balai Kota DKI.
Sementara itu, dana pinjaman tahap kedua untuk proyek MRT segera cair. Pinjaman senilai 450 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,95 triliun itu dipergunakan untuk pembangunan konstruksi jaringan dan stasiun.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pekan lalu menjelaskan, penandatanganan naskah pinjaman tahap kedua antara Pemprov DKI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan dilakukan akhir Maret ini. "Persetujuan pinjaman itu mempercepat jalannya proyek dan mimpi kita untuk memiliki jaringan MRT akan terwujud," kata Fauzi.
Menanggapi percepatan desain proyek dan pencairan dana pinjaman dari Pemerintah Jepang, Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI Jakarta, Sayogo Hendrosoebroto, mengharapkan Pemprov DKI berhati-hati dalam melaksanakan pengawasan kinerja PT MRT. "Jangan sampai kasus monorel terulang. Kami minta segala sesuatu diperhitungkan dengan saksama. Proyek ini pertaruhan besar Pemprov DKI," kata Hendro.
Dana senilai Rp 4,95 triliun itu merupakan bagian dari total dana proyek MRT senilai Rp 10,3 triliun. Sebagian besar yakni Rp 8,4 triliun diperoleh dari pembiayaan Japan Banking International Consortium (JBIC). Sebelumnya, pada 2008 telah dilakukan pencairan dana pinjaman tahap 1 sebesar Rp 163 miliar.
Dana tersebut dipergunakan untuk penunjukan konsultan serta pembuatan desain dasar. Menurut Fauzi Bowo, desain yang telah dibangun mengintegrasikan lingkungan dengan seluruh moda transportasi, mulai dari busway, kereta hingga MRT. Jaringan transportasi makro itu akan terhubung dengan jalur pedestrian dan city walk.
Terkait itu, pekan lalu Marubeni Inc, megakorporasi asal Jepang, menyatakan keinginannya untuk ikut mengerjakan proyek kereta api bawah tanah di Jakarta.
Subway tahap I akan dibangun sepanjang 14,3 km dari Lebak Bulus ke Dukuh Atas. Jalur di atas permukaan ada empat stasiun. Mulai Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja dan Senayan. Kemudian disambung jalur di dalam tanah dengan delapan stasiun. Mulai Istora Senayan-Benhil-Setiabudi-Dukuh Atas. Sedangkan tahap II dimulai dari Dukuh Atas hingga Kota. Jika review telah diselesaikan, kajian kelayakan tahap II subway dari Dukuh Atas ke Kota.
Semoga saja pemerintah kali ini benar2 serius dengan rencananya, belajar dari pengalaman proyek monorail yang layu sebelum berkembang setelah menghabiskan anggaran negara. Setidaknya dengan adanya subway ini akan menjadi solusi kemacetan di ibukota dan meringankan beban KRL jabodetabek.

" Pecinta Rangkas jaya "