05-01-2012, 09:34 AM
[spoiler=Daops VIII Antisipasi Penutupan Rel KA Di Jalur Porong]
Surabaya - PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daops VIII akan menunda keberangkatan kereta api yang melintas di jalur Porong, Sidoarjo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi rencana unjukrasa warga korban lumpur yang mengancam akan menutup jalur kereta api.
Penundaan itu hanya berlaku bagi jadwal kereta api jarak lokal. "Antisipasi kita hanya menunda keberangkatan dan pengembalian uang tiket penuh bagi penumpang yang sudah membeli," kata Sri Winarto saat dihubungi , Kamis (5/1/2012).
Menurut Humas Daops VIII, ini merupakan skenario terburuk jika sampai upaya negosiasi yang dilakukan pihaknya tidak didengar oleh para warga korban lumpur. Namun pihaknya masih menunggu kondisi di lapangan. "Untuk sementara akan melihat kondisi di lapangan, mungkin saudara-saudara kita yang unjukrasa mau mendengar kita dan tidak melakukan aksi pemblokiran jalur Porong," ujarnya.
Selain itu, kata Win, sapaan akrabnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan stasiun keberangkatan terdekat untuk mengetahui kondisi di lapangan dan memerintahkan untuk menahan kereta sebelum terjadi kesepakatan dengan warga. Namun pihaknya berharap aksi warga tidak akan mengganggu operasional kereta api. "Kita hanya berharap semoga aksi yang dilakukan tidak mengganggu aktivitas operasional," harapnya.
[/spoiler]
Penundaan itu hanya berlaku bagi jadwal kereta api jarak lokal. "Antisipasi kita hanya menunda keberangkatan dan pengembalian uang tiket penuh bagi penumpang yang sudah membeli," kata Sri Winarto saat dihubungi , Kamis (5/1/2012).
Menurut Humas Daops VIII, ini merupakan skenario terburuk jika sampai upaya negosiasi yang dilakukan pihaknya tidak didengar oleh para warga korban lumpur. Namun pihaknya masih menunggu kondisi di lapangan. "Untuk sementara akan melihat kondisi di lapangan, mungkin saudara-saudara kita yang unjukrasa mau mendengar kita dan tidak melakukan aksi pemblokiran jalur Porong," ujarnya.
Selain itu, kata Win, sapaan akrabnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan stasiun keberangkatan terdekat untuk mengetahui kondisi di lapangan dan memerintahkan untuk menahan kereta sebelum terjadi kesepakatan dengan warga. Namun pihaknya berharap aksi warga tidak akan mengganggu operasional kereta api. "Kita hanya berharap semoga aksi yang dilakukan tidak mengganggu aktivitas operasional," harapnya.