Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: TR Pasundan SGU-KAC PP 1 & 4 Mei 2014
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2
Selamat siang teman2 RF semuanya, ijinkan saya membuat TR tentang perjalanan saya dengan pasundan PP ketika long weekend hari buruh kemarin, mohon maaf jika kurang rapi, kurang lengkap, dan kesalahan lainnya, karena ini adalah TR pertama saya selama bergabung di forum ini.

Sebenarnya pada long weekend hari buruh kemarin saya sangat ingin melakukan perjalanan SGU-KAC-CJ-SI-BOO-GMR/PSE-BD/KAC tapi apa daya etape kereta KAC-CJ, kiansantang, tak jelas sampai sekarang bagaimana kabarnya sehingga untuk sektor SGU-KAC yang semula naik mutsel jadi pasundan agar bisa menikmati perjalanan KA

Berikut ringkasan perjalanannya:
KA 121 Pasundan SGU-KAC
Tanggal TR: 1-5-2014
STD/Jadwal Berangkat Gapeka: 8.15
ATD/Jadwal Berangkat Realisasi: 8.17
STA/Jadwal Kedatangan Gapeka: 22.22
ATA/Jadwal Kedatangan Realisisasi: 22.55
Transformasi: CC2017712-6K3AC-1KMP3-B satwa biru

Saya tiba di stasiun Gubeng lama sekitar jam 7 kurang, saya sengaja datang lebih awal karena saya ingin menitipkan sepeda motor di tempat parkir. Ketika saya melewati viaduk Gubeng, terdengar pengumuman PPKA bahwa mutsel dari BD akan segera masuk. Sarangan pasti telat parah ini. Ketika saya tiba di parkiran motor stasiun lama betapa kagetnya parkiran stasiun gubeng lama telah penuh! Lalu saya langsung tancap gas ke stasiun baru, beruntung masih ada tempat.

Stasiun Gubeng Baru, cukup ramai karena long weekend:
[spoiler]

[/spoiler]
Setelah mengunci ganda motor, saya segera berjalan kaki ke stasiun gubeng lama. Tapi karena ruang tunggu stasiun Gubeng lama yang sempit dan sumpek, saya memutuskan untuk menunggu di PJL 8 sekaligus memantau kereta yang datang dan pergi di SGU.

Bangunkarta masuk SGU 7.25
[spoiler]

[/spoiler]
Raja lintas selatan Argo Wilis 7.30
[spoiler]





[/spoiler]
Penataran tujuan Blitar lewat Malang 7.40
[spoiler]



[/spoiler]
Penataran dari ML
[spoiler]

[/spoiler]
Sarangan dari kejauhan, masuk jalur 1Heran
[spoiler]

[/spoiler]
Sarangan berangkat dari SGU jam 7.55, wah saya jadi kepikiran jangan2 pasundan berangkat 8.30 Sakit
[spoiler]



[/spoiler]
Karena waktu sudah menunjukkan pukul 8, saya meninggalkan PJL 8 menuju stasiun Gubeng lama. Stasiun pada saat itu sangat ramai sehingga saya tidak sempat foto interior stasiun. Setelah pengecekan identitas saya segera masuk peron, dan ternyata penumpangnya sangat banyak, seperti penataran-dhoho saja

Stasiun Gubeng lama dikejauhan:
[spoiler]

[/spoiler]
Peron stasiun ketika pasundan akan masuk (maaf blur)
[spoiler]

[/spoiler]
Pasundan Masuk Jalur 1
[spoiler]

[/spoiler]
Kondisi kereta saat saya naiki AC-nya cukup terasa, dan ketika itu sedang diputar lagu-lagunya Tipe-X, kaget juga ternyata kereta yang saya naiki, K3AC-3, sudag ada speakernya. Lalu sayup-sayup terdengar bahwa sancaka baru saja berangkat dari jalur 6 sekitar jam 8.07. Tetapi beruntung tunggu amannya tidak terlalu lama sehingga pada pukul 8.17, pasundan meninggalkan SGU.

Ditengah perjalanan, ada pengumuman selamat datang, tempat pemberhentian kereta, dan nama2 masinis dan kru kereta. Wah seakan-akan saya sedang naik kereta eksekutif Ngiler, beberapa bulan yang lalu naik mutsel saja tidak ada beginian, tapi tidak tahu kalau sekarang sudah ada. Mendekati Wonokromo, kereta mengurangi laju kecepatannya dan berhenti di jalur 2 pada pukul 8.25. Ternyata bersilang dengan turangga dari BD. Pintu peron dalam keadaan tertutup karena memang tidak ada penumpang yang naik dari stasiun ini

Silangan Turangga di WO
[spoiler]





[/spoiler]
8.28 Pasundan melanjutkan perjalanan. SPJ dan KRN bablas, rasanya sesuatu banget dua stasiun ini bablas karena pengalaman sebelumnya naik pasundan selalu berhenti disini dan diserbu asongan. Mendekati KDD mulai melambat, dan tepat disinyal masuk KDD berhenti. Pasti tunggu aman Sancaka ini Sakit, setelah berhenti kereta berjalan lagi tapi mendekati TRK dan berhenti lagi di sinyal masuknya. Kali ini cukup lama, 3 menit. Saya memutuskan untuk ngebordes sebentar.

Ketahan sinyal masuk TRK:
[spoiler]



[/spoiler]
Akhirnya pukul 9.07 tiba di Mojokerto, dan berangkat lagi 9.12. Cukup banyak yang naik dari sini, dan sudah bebas asongan. Dari speaker kereta mengalirlah lagu "Pokoke Njoget" dan "Oplosan"
[spoiler]






[/spoiler]
Setelah Mojokerto kereta berjalan seakan-akan tidak ada halangan didepannya, dan di Curahmalang bertemu Dhoho yang sedang berhenti. Lalu tiba di Jombang jam 9.27. Yang naik dari sini lebih banyak daripada di Mojokerto. Dari speaker kereta mengalirlah lagu "Pentol". Orang didepan saya nyeletuk, "ini lagu kok gak mutu liriknya", tapi memang benar sih Ngakak. Jam 9.35 pasundan melanjutkan perjalanan dan setelah lagu "Pentol" diputar 2 lagu yang tidak terdengar jelas, lalu akhirnya speakernya diam, tidak mengudarakan lagu lagi.

Jombang:
[spoiler]

[/spoiler]
Mendekati Sembung, kereta melambat lagi dan berhenti lagi di sinyal masuk sekitar 4 menit. Lalu mendekati Kertosono kereta melambat, saya kira akan berhenti ternyata tidak. Kertosono jadi seperti stasiun besar yang mati, karena hampir tidak ada seorangpun disana. Lalu saya melihat stan pecel tumpang sudah bersih Sedih, beruntung pas joyride kantong Februari kemarin masih bisa makan pecel tumpang untuk terakhir kalinya.

"Raksasa yang sedang tidur" St. Kertosono
[spoiler]

[/spoiler]

Bekas lokasi stan pecel Tumpang
[spoiler]

[/spoiler]
Lepas Kertosono kereta tidak ditahan2 sinyal lagi, lalu masuk Nganjuk jam 10.17. Disini pasundan akan bersilang dengan Sancaka dari YK. Stasiun ini sepi dan bersih dari asongan. Jadi ingat April tahun lalu pas naik mutsel nyaris terjadi baku hantam antara polsuska dan asongan disini karena asongan memaksa masuk mutsel. Sancaka masuk Nganjuk jam 10.25, segera setelah Sancaka masuk, 10.26 Pasundan melanjutkan perjalanan

St. Nganjuk:
[spoiler]







[/spoiler]
Sancaka masuk Nganjuk:
[spoiler]


by


[/spoiler]
Di Wilangan Pasundan sempat berhenti sebentar, Dan di Caruban Pasundan masuk ke sepur belok untuk mengalah dengan Sri Tanjung. Sri Tanjung ini cukup sakti juga ya, saya pernah naik Sritanjung SGU-LPN ditempuh 8 jam tapi juga pernah sukses meminggirkan Argo Wilis yang saya naiki di Wilangan.
[spoiler]



[/spoiler]
Akhirnya tiba di Madiun jam 11.23, dan diumumkan di speaker. Untuk etape MN-LPN rasanya sudah dijelaskan oleh mas Batpod di TR estafetnya disebelah, tapi mungkin nanti saya tambah2i sedikit. Setelah ini saya lanjut untuk etape MN-LPN-KACnya Bye Bye

Madiun:
[spolier]

[/spolier]
Lanjut:
Di Madiun ternyata sudah tidak ada pedagang pecel, padahal perut saya sudah mulai keroncongan, beli di restorasi juga pilihan yang baik karena pengalaman teman saya beli nasi goreng di pasundan harganya 20 ribu dan rasanya gak enak. Jadi saya memutuskan untuk menahan lapar. Akhirnya jam 11.29 pasundan berangkat dari MN.

Sepanjang perjalanan MN-KTA sangat lancar karena sancaka sudah jauh didepan sehingga gak perlu tunggu2 aman lagi. Di petak MN-SK benar2 dikebut, karena dua kereta yang berjalan berlawanan arah pada minggir semua (Logawa dan Madiun Jaya). Sampai Solojebres jam 12.39. Rasanya seperti di KTS beberapa waktu yang lalu, banyak banget asongan yang masuk. Perjalanan dilanjutkan lagi jam 12.44

Solojebres dalam Renovasi?
[spoiler]

[/spoiler]

Asongan bebas naik padahal ada polsuska disebelahnya
[spoiler]

[/spoiler]

Ditengah perjalanan bertemu prameks di Solobalapan (Gak tahu ini nyusul atau menyilang), antara Gawok dan Delanggu ketemu prameks lagi, lalu bablas Klaten (Klaten & Sragen dibablaskan apakah gara2 asongan?), lalu di Brambanan nyusul kereta barang yang gerbongnya ditutup terpal orange. Akhirnya tiba di Lempuyangan jam 13.32. Sama seperti ketika saya naik terakhir kali, disini yang naik dan turun banyak. Apalagi diumumkan bahwa dari jalur 1 akan masuk pasundan dari KAC tujuan SGU. Dan pukul 13.35 Pasundan Genap dari KAC masuk LPN. LPN jadi benar-benar ramai karena calon penumpang kedua kereta ini dan penumpang yang mengakhiri perjalannya di stasiun ini. Ketika kereta saya mau diberangkatkan kembali, saya memutuskan untuk membeli nasi gudeg di asongan peron. Lumayan 8 ribu udah dapat ayam, meskipun gudegnya ya apa adanya.

St. Lempuyangan:
[spoiler]

[/spoiler]

Pasundan genap datang:
[spoiler]

[/spoiler]

Kiri, pasundan genap, kanan pasundan ganjil
[spoiler]

[/spoiler]

Jalur 4 ada langsiran CC203 DT dengan CC201, jalur ada 5 gerbong holcim
[spoiler]

[/spoiler]

Jalur 6 ada K3 stabling. Apakah ini progo? CMIIW
[spoiler]

[/spoiler]

Pukul 13.35 pasundan ganjil diberangkatkan dulu. Sepanjang LPN-WT-KTA saya cukup was-was karena pengalaman naik pasundan tahun 2012 kemarin di petak inilah "ewer-ewer" beraksi. Tapi beruntunglah selama perjalanan pasundan pp saya tidak bertemu dengan "makhluk jadi-jadian" itu Ngakak. Sepanjang LPN-KTA papasan dengan eksekutif bisnis dan bisnis-ekonomi-ekonomi dephub yang tidak saya ketahui kereta apa (maklum saya tidak hapal jadwal KA2 lintas selatan). Tiba di Kutoarjo jam 14.35 dan pada saat bersamaan Argo Wilis genap lewat, sayang tak terfoto.

St. Kutoarjo:
[spoiler]







[/spoiler]

Pasundan diberangkatkan dari KTA jam 14.41. Tetapi baru jalan sebentar, kereta mengerem dan masuk sepur belok stasiun Butuh jam 14.49. Menurut PPKA kami akan disilang oleh dua kereta sekaligus, Argo Dwipangga dan Sawunggalih Utama. Karena lamanya waktu bersilang, saya memutuskan untuk turun dan berjalan-jalan di sekitar stasiun spesialis bersilang ini.
Di tunggu kelanjutannya

Oke saya lanjut,

Stasiun Butuh:
[spoiler]





[/spoiler]

Ls. 14.52 Argo Dwipangga dari GMR tujuan SLO
[spoiler]

[/spoiler]
Ls. 15.04 Sawunggalih Utama dari PSE tujuan KTA
[spoiler]



[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

Pukul 15.06 Pasundan diberangkatkan kembali. Ketika itu AC sudah benar2 hampir tidak terasa, sebenarnya sejak lepas LPN AC mulai tidak kerasa. Kalah sama AC-nya GBMS yang berangkat dari JAKK pas panas2nya jam 12 siang tapi AC masih terasa. Kembali ke perjalanan, baru jalan sebentar, tiba-tiba ngerem lagi dan masuk sepur belok Kutowinangun. Di sepur belok satunya sudah ada kereta semen holcim (sayang tak terfoto). Menurut PPKA disini Pasundan bersilang dengan Taksaka

St. Kutowinangun:
[spoiler]

[/spoiler]

Taksaka Ls. 15.25

[spoiler]





[/spoiler]

Jam 15.27 Pasundan diberangkatkan kembali. Sekitar setengah jam berjalan, kereta mengerem lagi tapi gak masuk sepur belok. Ternyata perjalanan sudah sampai di Sumpiuh. Kereta tidak berhenti lama disini, hanya 1 menitan

[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

Kereta berjalan lagi, gak sampai setengah jam mengerem lagi dan tiba di Stasiun Maos jam 16.27. Bertemu kereta ketel yang berhenti disebelahnya. Pukul 16.29 Pasundan melanjutkan perjalanan

St. Maos:
[spoiler]





[/spoiler]
Kereta Ketel di Sebelah:
[spoiler]

[/spoiler]
Kondisi didalam K3-3 yang saya naiki setelah kereta diberangkatkan dari Maos. Sebenarnya cukup nyaman dan bersih, tapi AC-nya yang kurang berasa kalau siang2
[spoiler]

[/spoiler]

Pukul 16.27 kereta berhenti di Sidareja. Cukup banyak yang naik dan turun disini, termasuk asongannya. Jumlah asongan yang masuk melebihi asongan SK, jadi mengingatkan saya akan KTS. Sebenarnya pecel asongan disini kelihatannya menarik, tapi karena ketika itu lebih memilih untuk membeli nasi ayam yang berada di petak BJR-CPD, saya memutuskan untuk tidak beli. Cukup lama kereta berhenti disini, baru pukul 17.21 baru bisa diberangkatkan dengan diiringi lagu instrumental "Ditepi Sungai Serayu". Senang sekali rasanya melewati stasiun yang memutarkan lagu khas daerahnya Ngiler

St. Sidareja
[spoiler]



[/spoiler]
Kereta belum berjalan lama, mengerem lagi lalu masuk sepur belok St. Meluwung jam 17.40. Ternyata disilang Serayu dari Jakarta.

St. Meluwung
[spoiler]

[/spoiler]
Serayu Ls. 17.44
[spoiler]



[/spoiler]
Pukul 17.45 Pasundan melanjutkan perjalanan. Akhirnya jam 18.05 Pasundan tiba di BJR. Cukup banyak yang turun disini, dan yang naik juga cukup banyak, tapi bukan penumpang, tapi asongan.

RALAT: Tadi tiba di Sidareja bukan 16.27, tapi 17.12. (Mau saya edit tidak bisa karena begitu saya post langsung muncul peringatan kelebihan upload gambar)

St. Banjar
[spoiler]



[/spoiler]
Pengecekan oleh petugas BJR
[spoiler]

[/spoiler]
Pasundan meninggalkan St. Banjar 18.13, telat 17 menit dari jadwal. Lalu Pasundan masuk Ciamis jam 18.40, tidak banyak yang turun disini. Jam 18.42 Pasundan meninggalkan Ciamis

St. Ciamis
[spoiler]

[/spoiler]
Pasundan berhenti normal di Manonjaya jam 18.56, seharusnya disini Pasundan bersilang dengan Malabar, tapi Pasundan diberangkatkan lagi 18.57, sehingga dapat disimpulkan Malabar dari BD telatnya lebih parah dari Pasundan. Jam 19.02 Pasundan masuk sepur belok St. Awipari, pasti bersilang dengan Malabar. Sebenarnya Saya memutuskan turun dari kereta untuk menghilangkan pegal di kaki, saya lihat petugas PPKAnya ternyata wanita, tapi sayang sekali sudah ibu-ibu, berbeda dengan TSM yang masih kinyis2 Ngakak. Untung juga St. Awipari juga sudah pake meja layanan, jadi tinggal pencet2, tidak perlu narik2 tuas sinyal mekanik yang berat. Cukup lama menunggu Malabar disini, baru 19.11 Malabar masuk, 2 menit berikutnya Pasundan melanjutkan perjalanan.

St. Awipari
[spoiler]

[/spoiler]

Malabar Ls. 19.11
[spoiler]



[/spoiler]
Pukul 19.22 tiba di St. Tasikmalaya. Banyak yang turun disini, dan asongan kembali bisa masuk ke dalam kereta. Pukul 19.27 Pasundan melanjutkan perjalanan, sudah terlambat 27 menit dari jadwalnya
[spoiler]

[/spoiler]
Belum lama kereta berjalan, kereta sudah mulai mengerem lagi, dan masuk sepur belok. Ternyata baru tiba Rajapolah jam 19.43. Pasti bersilang dengan mutsel, karena Pasundan telat maka persilangan yang seharusnya berada di Ciawi bergeser kesini.

St. Rajapolah
[spoiler]

[/spoiler]
Mutsel Ls. 19.47. Saya baru tahu kalau mutsel jendelanya sudah ada yang tidak ada pembuka jendelanya
[spoiler]



[/spoiler]
Masih penasaran lintas Kroya -KAC belum pernah soale liwat sini, Pernah hunting di Awipari, ternyata bukan stasiun pemberhentian KA normal hanya untuk silangan. Lnajut mas TRnyaXie Xie

Sebenarnya saya juga masih penasaran mas soalnya ternyata pasundan di gapeka 2013 (mungkin juga berlanjut di gapeka 2014) di petak KYA-KAC pemberhentiannya lebih sedikit dari gapeka 2011 kebawah, dulu antara MA-BJR berhenti di Kawunganten, gandrungmangun, Sidareja, Cipari, Meluwung sekarang cuma Sidareja. Oke saya lanjut..

Setelah disilang mutsel, Pasundan berangkat lagi 19.47. Karena lintas yang dilewati tidak terlalu berbukit, maka jalannya agak cepat. AC di kereta mulai terasa dinginnya, karena sudah malam dan udara diluar yang memang dingin. Lalu jam 20.02 Pasundan masuk sepur lurus Ciawi, berhenti sebentar lalu berangkat lagi 20.03. Di jalur sebelah ada gerbong kuning (NR kah? CMIIW), berpasangan dengan gerbong yang ditutupi terpal biru, sama kereta aneh berwarna kuning, saya tidak tahu ini MTT atau Plasser&Therereur Bingung?

Stasiun Ciawi, dengan rangkaian kereta seperti diatas. Wew banyak orb Bethe, tapi saya masih belum yakin kalau orb itu adalah pertanda Kuntilanak ketangkap kamera

[spoiler]

[/spoiler]
Kereta kuning apa ini? Saya seumur2 belum lihat kereta seperti ini
[spoiler]


[/spoiler]

Meninggalkan Ciawi, lokomotif mulai menggeber mesinnya, karena lintas Ciawi ke barat curam sekali. Lalu belum masuk Cirahayu kereta mengerem dan berhenti sebentar, lalu berjalan lagi dengan kecepatan orang berjalan. Saya yakin ini pasti lewat tempat kecelakaan malabar kemarin, dan ternyata benar. Kereta berjalan dipandu dengan petugas didepan yang membawa bendera, lalu saya dan beberapa penumpang ke bordes untuk melihat lokasi kecelakaan dan bangkai CC206 yang ketika itu baru selesai diangkat.

KA berjalan pelan2
[spoiler]
[/spoiler]

Bangkai CC206 yang ketika itu baru saja diangkat, setelah sekian lama perjuangan mengangkatnya

[spoiler]



[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

Setelah meninggalkan tempat itu, kecepatan kereta menjadi normal lagi. Cirahayu Ls, lalu tibalah di Cipeundeuy pukul 20.37. Disini Pasundan akan disilang oleh Lodaya dari BD. Sembari menunggu, saya memutuskan untuk Laper dengan membeli nasi ayam khas asongan Jabar dan susu panas. Cukup nikmat karena saya lapar dan kedinginan karena udara luar dan AC kereta. Lalu Lodaya dari BD masuk CPD 20.51, 2menit kemudian pasundan diberangkatkan kembali.

St. Cipeundeuy
[spoiler]

[/spoiler]
Lodaya dari BD
[spoiler]





[/spoiler]
Belum berjalan terlalu lama, kereta berhenti lagi, tapi di sepur lurus. Ternyata perjalanan telah tiba di Bumiwaluya. Kereta berhenti sebentar disini, datang jam 21.04 berangkat lagi jam 21.05

St. Bumimwaluya, banyak orb lagi. Lorinya mengingatkan saya akan lori wisatanya daop IX, tapi saya tidak tahu apakah lori ini bisa digunakan wisata seperti di daop IX
[spoiler]

[/spoiler]

Kereta baru berjalan 15 menit, berhenti lagi di sepur belok St. Warungbandrek jam 21.20. Ternyata disilang oleh Turangga yang datang 5 menit kemudian. 21.27 Pasundan melanjutkan perjalanan kembali

St. Warungbandrek
[spoiler]

[/spoiler]

Turangga dari BD
[spoiler]





[/spoiler]


15 menit setelah berangkat dari Warungbandrek, Psundan tiba di Cibatu. Banyak yang turun disini. Asongan pun banyak yang naik, serasa di KTS lagi.
[spoiler]

[/spoiler]

Lokal Cibatu Stabling
[spoiler]

[/spoiler]
Pukul 21.46 Pasundan meninggalkan Cibatu. Saya mulai capek dan ngantuk. Saya sempat mencatat di Karangsari Ls. 21.55 bersilang dengan Kahuripan yang mengalah. Saya tidak tahu Pasundan bersilang dengan Kutsel dimana dan siapa yang menang, karena lepas Karangsari saya tertidur pulas, bangun2 sudah didaerah antara Cimekar dan Gedebage. Speaker di kereta mulai mendendangkan lagu2 koploan lagi, dan ketika mendekati KAC ada musiknya berhenti dan diumumkan pengumuman kalau pasundan sudah mendekati KAC. Akhirnya jam 22.55 Pasundan tiba di jalur 7 KAC. Capek sekali rasanya, tapi senang dan bersyukur akhirnya sampai juga meskipun telah dihajar habis2an oleh kereta2 kasta tinggi. Keluar KAC saya segera mencari angkot hijau menuju rumah eyang saya, sampai rumah saya langsung Bobok ganteng.

KAC:
[spoiler]

[/spoiler]

Selanjutnya: TR KA 122 Pasundan KAC-SGU 4 Mei 2014

Lokal Cibatu Stabling
[spoiler]

[/spoiler]
Pukul 21.46 Pasundan meninggalkan Cibatu. Saya mulai capek dan ngantuk. Saya sempat mencatat di Karangsari Ls. 21.55 bersilang dengan Kahuripan yang mengalah. Saya tidak tahu Pasundan bersilang dengan Kutsel dimana dan siapa yang menang, karena lepas Karangsari saya tertidur pulas, bangun2 sudah didaerah antara Cimekar dan Gedebage. Speaker di kereta mulai mendendangkan lagu2 koploan lagi, dan ketika mendekati KAC ada musiknya berhenti dan diumumkan pengumuman kalau pasundan sudah mendekati KAC. Akhirnya jam 22.55 Pasundan tiba di jalur 7 KAC. Capek sekali rasanya, tapi senang dan bersyukur akhirnya sampai juga meskipun telah dihajar habis2an oleh kereta2 kasta tinggi. Keluar KAC saya segera mencari angkot hijau menuju rumah eyang saya, sampai rumah saya langsung Bobok ganteng.

KAC:
[spoiler]

[/spoiler]

Selanjutnya: TR KA 122 Pasundan KAC-SGU 4 Mei 2014
Lagu ditepinya sungai serayu menjadi lagu pengiring kedatangan dan keberangkatan KA yang masuk stasiun di area daop V PWT.. Xie Xie
kereta kuning yg sampeyan maksud itu Crane mas,klo gasalah itu Crane Kirow dipo SLO (atau malah punya BD? cmiiw)

klo yg diatasnya itu NNW / NR kepunyaan bandung sama yg ditutup terpal itu gerbong PKPKW (gerbong datar)


mantep dah 12 jam lebih dikit di dalem kereta...ditunggu TR baliknya mas Xie Xie

iya mas, andai setiap daop memutarkan lagu pengiring keberangkatan & kedatangannya pasti mantap Ngiler, terima kasih telah mampir dan comment Xie Xie

Terima kasih atas pencerahannya mas bayucoolXie Xie, btw saya 14 jam 40 menit di dalam kereta pasundan ganjil kemarin, terima kasih telah mampir dan comment Xie Xie

Oke lanjutannya:
TR PASUNDAN 122 KAC-SGU 4 MEI 2014
STD/Jadwal Keberangkatan Gapeka: 5.30
ATD/ Keberangkatan Sebenarnya: 5.35
STA/Jadwal Keberangkatan Gapeka: 19.55
ATA/Kedatangan Sebenarnya: 20.37

Saya sendiri tiba di Stasiun Kiaracondong, yang ketika itu pasarnya sudah mulai ramai. Beruntung saya bisa bangun jam 4 pagi karena saya biasanya sulit sekali bangun pagi apalagi udara kota Bandung pagi itu lagi nyaman2nya buat tidur. Setelah siap2 berkemas, saya diantar menuju KAC dan tiba di KAC jam 5.10, yang ketika itu masih gelap. Wah kalau dibandingkan sama seperti jam 4.30nya Surabaya. Setelah melakukan proses boarding pass, saya taruh tas di kereta saya, dan jalan2 sebentar di KAC. Begitu ada pengumuman Pasundan mau diberangkatkan, saya segera masuk ke kereta. Sesaat sebelum berangkat, Kahuripan dari KD masuk jalur 7, sayang tidak terfoto karena ketika itu saya sedang makan bekal roti untuk sarapan. Setelah Kahuripan berhenti, Pasundan segera meninggalkan KAC.

KAC:
[spoiler]

[/spoiler]

Rangkaian Pasundan telah siap:
[spoiler]

[/spoiler]

CC2018354 yang akan menarik rangkaian Pasundan 122
[spoiler]



[/spoiler]


Sayang sekali, meskipun musik mengalir dari speaker kereta, tapi petugasnya tidak memberikan pengumuman selamat datang, nama2 kru, dan tempat2 pemberhentian kereta seperti pasundan ganjil yang saya naiki sebelumnya. Untuk perjalannya
setelah lepas Cimekar kereta berjalan tersendat-sendat, dan sempat berhenti 1 menit kurang di sinyal masuk RCK. Saya kira bakalan bersilang dengan Mutsel ganjil ternyata menunggu KRD Bdg Raya masuk sepur belok. Pasti mutsel telat dan ternyata betul, Pasundan masuk sepur belok Cicalengka (CCL) jam 6.05. Di sepur lurus ada Lokal Cibatuan yang begitu Pasundan datang segera berangkat lagi menuju Purwakarta.

Lokal Cibatuan DT
[spoiler]



[/spoiler]

Sekitar 10 Menit setelah Lokal Cibatu berangkat, KRD Patas AC di jalur 1 melanjutkan perjalanan ke BD
KRD Patas AC:
[spoiler]





[/spoiler]
St. Cicalengka yang sepi, menunggu mutsel dari arah timur:
[spoiler]

[/spoiler]
Mutsel ganjil dari SGU langsung masuk sepur lurus jam 6.25, 2 menit kemudian Pasundan diberangkatkan kembali
[spoiler]



[/spoiler]

Ditengah-tengah perjalanan Cicalengka-Nagrek (gak ngebordes, cuma buka pintu saja kalau ada momen). Cukup segar
[spoiler]



[/spoiler]
Tiba di Stasiun Nagreg 6.40, belum apa2 sudah telat 35 menit Bethe. Cukup banyak yang naik dari sini Heran.
[spoiler]



[/spoiler]

Tidak berapa lama kemudian masuk langsung Turangga dari SGU jam 6.42, 2 menit kemudian Pasundan kembali melanjutkan perjalanan
[spoiler]



[/spoiler]

Setelah lepas Nagreg, saya memutuskan ke bordes, tapi saya tidak membuka pintu terus menerus karena peraturan baru memang tidak boleh. Tapi saya sesekali membuka pintu untuk mengabadikan momen diluar, karena saya benar2 kangen suasana priangan timur pagi2, karena terakhir menikmatinya pas naik Argo Wilis genap 2 tahun yg lalu.

Tebing sebelum Citiis
[spoiler]

[/spoiler]
Panorama dari jembatan Citiis. Jalan Lingkar Nagreg dibawah nyaris kosong.
[spoiler]





[/spoiler]

Oh iya cuma mengingatkan, kalau gambarnya kurang besar silahkan diklik saja gambarnya
Sinyal Masuk LBJ:
[spoiler]

[/spoiler]
Masuk Stasiun LBJ:
[spoiler]



[/spoiler]
Antara Lebakjero dan tikungan busur Leles:
[spoiler]





[/spoiler]

[spoiler]



[/spoiler]
Akhirnya tiba di juga tikungan busur Leles, pemandangannya ciamik, dan ada RF yang sedang mengabadikan kereta saya








[/spoiler]

[spoiler]









[/spoiler]

Lepas Leles:
[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]
Jam 7.16 Pasundan sampai di Cibatu. Banyak yang naik dari sini, awalnya start KAC saya bebas memilih tempat duduk sekarang sudah tidak bisa karena sebagian besar sudah terisi. Jam 7.19 Pasundan melanjutkan perjalanan
[spoiler]



[/spoiler]
Bekas percabangan ke Garut s/d Cikajang. Makin lama makin banyak rumahnya dan jalannya sudah dikeraskan, meskipun udah ada plat tanah milik KAI
[spoiler]



[/spoiler]
Antara Cibatu-Warungbandrek
[spoiler]

[/spoiler]
ga tega lihat jadwalnya pasundan dihajar ka2 lainnya wkwk
btw ga capek tuh mulai pagi-mlm di k3? Big Grin
Pages: 1 2