Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Ditipu petugas loket
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2 3

Iya mas Andrew, tadinya sih saya jg mau ngandid tuh muka petugas loket trus di posting dimarih biar pada tau semuanya tapi istri minta gak usah diperpanjang urusannya, yah gimana lagiBethe mungkin perlu dipikirkan bersama neh solusinya untuk mengatasi para perusak citra PT sepur ini.
Cek namanya dan mention ke @KAI121 bro. Saya pernah spt itu, oleh @KAI121 dibilang akan ditindaklanjuti. bbrp hari kemudian ke PSE udah nggak keliatan petugas loket itu, mungkin bener ditindaklanjuti? Atau mungkin dipindah...

Klo gatau namanya, foto aja. Posting fotonya saat mention.

Coba aja bro. Di era dihital spt ini kita sbg konsumen bisa bersuara lebih lantang.
Waspada juga sama petugas loket yang ngasih uang kembaliannya kurang. Kayaknya pernah denger kasus2 seperti ini.
kalo dibilang kurang teliti atau teledor tapi koq sering yah karcis dikasih tidak sesuai tujuan dan uang kembalian dikorting Bingung

apakah kesehjateraan frontliner PT sepur kurang atau sudah menjadi kebiasaan mereka yg melakukan! kalau pangkal masalah terletak pada kesehjateraan karyawan berarti ini PR besar buat PT sepur, apa mungkin mereka ngarep Remunerasi juga yahXie Xie
maklum mereka kan outsourcing...
kalo dari quote salah satu kritikus di MKA:
mereka di training untuk mengoperasikan komputer pelayanan dengan baik, TAPI tidak ditraining untuk menghadapi pelanggan dengan baik
Lagi2 kelakuan memalukan dari petugas commuter line

dari

Jakarta - - Seorang penumpang KRL, Hasvita Nora (25) terkejut saat menaiki KRL jurusan Kota-Depok, dirinya diminta uang lebih oleh petugas KAI. Hanya karena membawa sebuah barang seukuran kardus mie instan, Hasvita harus membayar biaya untuk kelebihan barang sebesar Rp 50 ribu.

"Baru kali ini kejadiannya. Saya sudah sering KRL, tapi nggak pernah kayak ini diminta uang kelebihan barang. Padahal barangnya mau saya taruh di atas," ujar Hasvita saat menuturkannya kepada detikcom, Sabtu (16/2/2013).

Hasvita menuturkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Saat itu dirinya baru saja belanja bunga di kawasan Kota. Agar tidak rusak, bunga itu dia kemas dalam kardus seukuran kardus mie instan. Selesai berbelanja, Hasvita lalu pergi membeli tiket KRL di stasiun Kota.

Tidak ada yang aneh dengan pelayanan KRL, karena dia sudah biasa menggunakan jasa angkutan massal ini. Namun keanehan terjadi saat KRL sudah melaju dari stasiun Kota, tiba-tiba 3 petugas KAI menghampiri Hasvita yang duduk di gerbong 4. Tidak banyak penumpang saat itu.

"Saya yakin mereka adalah petugas, karena berpakaian seragam biru dongker, pakai penutup kepala seperti helm warna putih, dan bersepatu seperti sepatu provost. Mereka tanya ini barang siapa. Saya bilang ini punya saya. Katanya saya harus bayar 50 ribu, karena kelebihan barang," tutur Hasvita.

Hasvita sempat menolak. Namun oknum petugas itu menyebut jika sudah ada peraturannya. "Kata dia, kalau mbak nggak setuju, mba turun," ungkap Hasvita.

Setelah membayar dengan terpaksa, ketiga oknum petugas itu lalu pergi menuju gerbong lainnya.

Anehnya menurut Hasvita, hanya dirinya yang diperiksa tiket dan diminta uang lebih barena membawa barang. Sementara penumpang lainnya di gerbong yang sama tidak dimintakan. Bahkan ada yang membawa barang lebih banyak dari dirinya.

"Saya nggak tahu apakah ini resmi atau bukan. Karena pas beli tiket, kok saya nggak dikasih tahu petugas," ujar karyawati swasta ini.

Sementara itu Kepala Humas KAI Mateta yang dikonfirmasi mempersilakan menghubungi Humas Daops I.

(rmd/ndr)

sepertinya itu PKD/satpam mas, harusnya si penumpang mencatat namanya laporkan ke pihak humas daop 1 mereka itu kan outsourching, tapi denger dimintain uang segitu rasanya ane pingin kasih petugas itu Dziiigg yang saya takutkan itu pungli soalnya dia hanya bilang udah ada peraturannya tapi dia sendiri nggak menjelaskan sepert apa peraturannya
harusnya minta tanda terima dari petugas yang minta tadi. terus lapor ke humas .memang sih saat ini sedang di bahas bagaimana menghadapi penumpang yang membawa barang berlebih / ringan makan tempat. tidak hanya untuk kereta jarak jauh jarak deket pun akan di atur. kalau tiket jarak jauh mah dah ada tuh peraturanya di belakang tiket namun di tiket cl kecil gitu mana ada ! hingga saat ini sedang di kaji oleh pihak kai bagaimana baiknya.

kalo petugas pintu tol jasamarga...lagi dines tidak boleh bawa dompet dll.
setelah dines di cek antara duit masuk dari bayaran dengan catatan komputer...tidak boleh ada selisih plus atau minus..ada sanskinya.
ya ..ini kan aturan kasir dari jadul....Gak Punya Uang

ya memang itu aturan standard harusnya.
tapi gatau ni untuk petugas loket apa memang seperti itu juga ya, ya semestinya sih harusnya begitu.
Pages: 1 2 3