kalau di luar negeri kan kereta itu dalam satu rangkaian berbeda beda kelasnya ada kelas 1,2 dan 3.tergantung denagn fasilitas di dalam gerbongnya.sedangkan di indonesia kereta di bedakan dengan kelas rangkaianya seperti argo ,taksaka,parahyangan masuk kategori kelas 1 (eksekutif ),senja utama ,fajar utama,purwo jaya masuk kategori kelas 2 (bisnis) dan progo,tawang.cipuja masuk kategori kelas 3 (ekonomi). nah di indonesia bisa tidak seperti di negara lain ada kelas 1, 2, dan 3 dalam satu rangkaian .kalau memang bisa pasti walau pun ekonomi pasti banyak yang mau ya ,wong nyampenya sama
Lah ini
bisa sih
cm lagi2 SDM bos
kalau belinya tiket k2 or k3
tp pada larinya ngadem di depan pintu k1 sama aja lah
Atau ada cara lain, dikasi gerbong tambahan pembatas
jd orang2 K2 dan K3 ga bisa ke K1
dan serta fasilitasnya lebih d tambah untuk k1
bisa, k1/k2/k3, pakai ac semua, cuma yang bedain tipe kursinya.
k1, bisa diubah buat tidur, k2 reclining seat, k3 fixed seat,
dll.
Bisa sih, cuma kalo gitu dari sisi bisnis PT.KAI akan merugi karena tingkat kedisiplinan penumpang belum seperti di negara lain...lawong KRL AC yg beda rangkaian aja sering kmasukan pnumpang ekonomi, apalagi rangkaian dicampuran kayak gitu...bukan malah untung tp buntung broo.... !!!!
Hore post ke 1000
Hm gw si kurang setuju, kalau perbedaan warna kursi dan pakai ac namanya kelas eksa
dan pasti dari segi harga bakal naik.
Kecuali kalau mau ngadain seperti ini:
K1A (Setipe kelas Argo namun pakai tempat tidur+AC)
K1B (Setipe Argo sekarang+Kursi lebih nyaman+AC)
K1C (Retrofit K2 tapi pakai AC (mgkn mirip sembrani buluk))
K2A(K2 tapi kursinya seperti K1 (Kayak cireks k1 tp tanpa AC dan kacanya bisa dibuka kayak k2))
K2B (Setipe K2 sekarang)
K2C (K3 yang di retrofit jadi K2 namun kursinya miring seperti KRDE)
K3A (K3 tanpa pengamen, tanpa tukang makanan dll, hampir setara ma k2 tp kursi k3+ada restorasi mini)
K3B ( The real K3 apa adanya sekarang, full music pengamen+tukang makanan)
K3C (Tanpa tempat duduk dan bisa lesehan sepuasnya, selain itu pengamen,tukang makanan dll boleh naik.)
K4 (K1+K3 = K4, kereta k1 namun tanpa AC)
Kurang lebih itu pendapat saya
menurut saya bisa aja, misal total 11 rangkaian terdiri dari :
4 K1
3 K2
1 KM
2 K3
1 BP
urutannya rangkaiannya Lok-BP-K1-KM-K2-K3
untuk tiket K2-K3 harus dijual pas tempat duduk,tidak ada tiket berdiri....
Mas eling, dari penjelasan mas eling
saya lebih prefer ini:
lok-k1-km-bp-k2-k3
tujuannya biar orang k2 or k3 ga main2 ke k1
atau perlu tambahin kmp di k2nya?
jd seperti ini:
lok-k1-km-kmp-k2-k3
jd yang k1 makan di km
yang k2 dan k3 makan di kmp
Sebenarnya dua kelas dalam satu rangkaian, yaitu gerbong Argo biasa dan Argo spesial, bisa ditawarin lagi. Tetapi, perbedaan kenyamanan dan fasilitas kedua kelas itu jangan terlalu menyolok seperti kelas eksekutif dan bisnis. Yg. penting pelayanan argo kelas spesial harus beda dengan kelas argo biasa.
sebenernya bisa...
asal semuanya pake AC, kayak di pesawat getu deh......
bisa-bisa saja....!!! kalo K1, K2, K3 dijadikan 1 rangkaian...perlu diperhitungkan juga bahwa kita ketemukan oknum kru kereta melakukan transaksi / jual beli kursi/ pindah kelas pada saat kereta berjalan..n parahnya lg uangnya masuk kantong siluman, ini baru antara K1 n K2...nah kalo gini, PT.KAI juga yg rugi...trus dari segi waktu tempuh, jkt - SBI 9 jam...kalo K1, K2 n K3 dijadikan 1 rangkaian..gimana dg waktu tempuhnya n ketepatan waktu bro ? ngikut waktu tempuh K3 atau K1 nya ?