Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: PS Gabungan Jaring Ribuan Penumpang
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2 3 4
Sumber Radar Cirebon

Ribuan Penumpang KA Terjaring Razia
** 724 Oknum TNI, Semalam Terkumpul Rp 121.608.500
CIREBON- Upaya PT Kereta Api untuk menekan jumlah penumpangh tak bertiket terus dilaksanakan. Kamis,(25/2) sebanyak 1095 penumpang gelap terjaring pemeriksaan serentak(PS)yang diklaksanakan petugas gabungan dari Daerah Operasi I Jakarta, Daerah Operasi III Cirebon, Garnisun Jakarta, POM AD, POM AL dan POM AU di lintas Jatinegara-Cikampek-Cirebon. Ironisnya, dari 1095 penumpang terrsebut 724 adalah oknum TNI dari berbagai kesatuan yang akan pulang ke daerahnya. Penumpang yang tidak memiliki tiket terpaksa diturunkan di Stasiun Cikampek dan diminta membeli tiket untuk bisa melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan. Operasi gabungan ini dimulai dari Stasiun Jatinegara, dimana sejumlah petugas gabungan naik untuk memeriksa karcis. “Kami sengaja menggelar operasi gabungan agar hasil yang didapat lebih optimal dan ternyata dalam semalah hasilnya terkumpul Rp121.608.500,” ujar Kahumas Daop III, Rudi Effendi kepada Radar di sela operasi. Dikatakan Rudi, dari penumpang tanpa tiket biasanya memanfaatkan waktu akhir pekan untuk naik kereta. Mereka biasanya beralasan jika kehabisan tiket sehingga terpaksa naik tanpa karcis. Penumpang juga memanfaatkan KA yang berhenti di Jatinegara untuk memaksa naik, apalagi posisi stasiun yang terbuka membuat Jatinegara mudah diterobos. Petugas secara teliti memeriksa KA Senja Kediri, Bangunkarta, Argo Jati, Senja Utama Jogja, Senja Utama Solo, Sembrani, Gumarang, Sawunggalinhg, dan Cirebon Ekspres.
“Hampir di semua KA ada oknum TNI yang naik tanpa membeli tiket termasuk Argo Jati yang seharusnya tidak boleh ada,” kata Rudi. Pertugas juga mengamankan 4 orang oknum TNI yang menjadi pengepul tiket penumpang. Keempatnya diturunkan di Stasiun Cikampek dan ditahan untuk diproses.
Argo Jati Diduga Disabotase
Sementara itu PS di KA Argo Jati berjalan kurang maksimal, petugas yang awalnya tegas menjadi melunak, tidak seperti KA lain penumpang Argo Jati tidak ada yang diturunkan di Cikampek. Bahkan lampu dan AC sempat mati sesaat sebelum masuk Stasiun Cikampek. Salah seorang petugas KA menduda kalau ini adalah sabotase walau hal itu dibantah Kahumasda Rudi Effendi. Manajer Operasional Daop III Yuherman SH mengaku akan melakukan evaluasi sehubungan dengan tidak optimalnya PS di Argo Jati. Ditempat yang sama Manajer Operasi Daop I Jakarta Apriyono menegaskan akan terus melakukan PS secara rutin. “Kami akan terus melaksanakan PS gabungan ini secara rutin,” tegasnya.(bay)
pemeriksaannya termauk ke lok ga?

semua disisir dari depan sampe belakang termasuk lok dan BP
kejadian di JNG t'akhir ada PS:

saat itu di spoor1 KA142 b'henti agak lama, t'nyata ada PS oleh ptugas dari Daop1 JAK. PS dimulai dari lok sampai kereta/gerbong t'akhir. Sayangnya para kambing tujuan CKP sampai CN sepertinya tau jd mereka turun di JNG dan setelah petugas PS sampai ke kereta/gerbong belakang para kambing itu kembali naik ke kereta/gerbong depan (K3-1) bbrp bahkan kembali naik lokomotif, para security dr Bh*w*t* yg mengetahui kambing tsb naik lokomotif kembali tdk melarang bahkan tetap menerima salam tempel dr JrA/ass mass seperti biasa...
petugas PTKA yg melakukan PS tau kelakuan security dr Bh*w*t* dan JrA/ass mass ga ya??
semoga PS antara JNG - CKP - CN lbh sering dilakukan dan perlu kerjasama dan ketegasan semua pihak...

PS t'baik yg pernah sy liat mungkin pas lebaran kmrn di Daop VI YK, itu mungkin karena direksi jg ikut sidak kali ya???


bagus2.....

kalo Bisa rutin digelar waktu hari Libur....

Tepuk Tangan
sering2 adain PS...sangat perlu para komandan2 jajaran TNI,,POLRI,,dan para direksi ikut2 PS....supaya mengetahui iniloh tindak tanduk anak buahnya....yang katanya aparat pembela negara malah merugikan negara....Sedih
sekali PS dpt Rp 121.608.500,,,gmana kalo PS di adain di setiap DAOP....
waduh????BingungBingungNgakakNgakak
yang ge bingung
kenapa PS cuma ada di waktu libur dan weekend? =-=a
terlepas dari setuju atau tidaknya ada PS.... pertanyaan saya, mengapa hal seperti ini masih saja terjadi dengan banyaknya "kambing" ????.....

siapa yang bersalah ???...penumpang-kah ???.. petugas-kah ???... crew-kah ???... atau masalah "klasik" lannya ???...

patut menjadi bahan renungan agar tidak terjebak "ayam atau telor !!!!...."
Buset dah hampir 122 juta terkumpul dari penumpang yang ga bertiket...Bethe
Waduh kalo mayoritas banyak penumpang yang seperti ini habislah perkeretaapian kita....Patah Hati
Lebih sering ada PS dan lokasi diacak secara mendadak mungkin bisa lebih efektif mengurangi pelanggaran2...
Lebih sering ada PS dan lokasi diacak secara mendadak mungkin bisa lebih efektif mengurangi pelanggaran2...
Pages: 1 2 3 4