Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: The Special: RAPIH DHOHO
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.

Settingan mesin, atau gaya masinisnya yang agak kasar.
Sebelumnya sumbang foto klasik ah.....
Ga tau di stasiun mana ini, ada yang tau?

[/quote]

Mungkin ni di stasiun Sembung
[/quote]

Ya,ini stasiun Sembung. Ketahuan dari pemisah jalan ama relnya yg ada pohon giniannya
[/quote]

sudah ketahuan dari bangunan nya juga... Tersenyuum
#RF2013

PJL itu dari arah Purwoasri sama KTS itu yang PJL yang ada 3 Palang yach?

Yang waktu saya mau naik Dhoho Mau beli Tiket Biasa sama Berdiri ditolak, saya naik yang Jam 8. Kelihatan sampe Jombang jam 08 lebih...
Tersenyuum
[/quote]

Iya, itu yg 3 palang, JPL nya juga kanan kirinya ada tikungan.
Xie Xie
saya mencoba menyampaikan pendapat , nggih kalo ada salahnya mohon maaf , cuma saya tadi sempat berpikir .
Kebijakan Untuk KA Lokal yang baru (yang saya khususkan pada kali ini adalah Rapih Dhoho/Penataran).
Dan yang saya singgung saat ini masalah TICKETING YANG CEPAT HABIS .

Banyak sekali orang awam bahkan railfans menyalahkan PT.KAI sebagai operator bahwa tiket KA Lokal terutama Rapih Dhoho / Penataran tujuan kemanapun dari stasiun manapun cepat habis karena sistem yang ruwet dan serba repot bahkan antri jam 3 pagi demi mendapatkan tiket KA tersebut . tapi , saya tadi menemukan sebuah gagasan / ide .
Apakah kita tidak pernah berfikir , kalau misalnya . Tiket untuk pukul 7,10,13 dapat dibeli mulai jam 3 pagi dari seluruh stasiun .
Mungkin PT.KAI mengumumkan bahwa tiket sudah bisa di beli mulai jam 3 . Apa tidak lebih nyaman dan efisien bila kita semua (seluruh penumpang yang akan naik ka tersebut pada hari itu di seluruh stasiun yang melayani) yang sedang "mengantri karcis" membeli pada minimal 1 jam sebelum keberangkatan , toh sistem RTS masih di buka kan ? Tiket juga masih ada kan ?
Lebih baik kita sosialisasikan gerakan membeli tiket KA Lokal 1 jam sebelum keberangkatan , jadi penumpang tidak ribet antri di stasiun 1 jam sebelum keberangkatan . tidak perlu semua jam keberangkatan langsung di layani dalam 1 waktu .
dan penumpang yang ingin naik pada jam saat itu sudah antri 1 jam sebelum keberangkatan . begitupun seterusnya .

Mungkin ada railfans yang setuju dengan gagasan saya ini ?
atau barang kali ada usulan lain / menata bahasa saya agar mudah di mengerti ?
Sekian Tersenyuum
Dapet info dari rekan RF Seperti ini :
kebijakan baru PT. KAI DAOP 8 SURABAYA 2013

1. keberangkatan kereta jarak sedang dan jauh (lintas provinsi) hanya dari stasiun gubeng dan pasar turi
2. keberangkatan kereta jarak sedang dan jauh dari stasiun surabaya kota di pindah ke gubeng (kecuali kereta lokal )
3. kereta jarak sedang dan jauh tidak berhenti di stasiun wonokromo, sepanjang, krian, boharan, kedinding
4. kereta lokal tidak berhenti di stasiun kedinding, boharan, mojokerto, wonokerto, sidoarjo, sukorejo, sengon, pasuruan, pakisaji, pogajih
5. pembelian tiket jarak sedang dan jauh tidak dilayani saat hari (H)

iku kata pak kepala stasiun mojokerto, Adin Suwignyo
mungkin ada tambahan dari anda''

pertanyaanya, apakah hal itu memang benar????

Maaf sedikit koreksi, mana nih yang benar atau yang dikatakan di atas???
Bukannya KA lokal saja ya yang tidak berheti di stasiun kedinding dan Boharan?? Kalau KA jarak jauh misal Pasundan mau ditaruh silang dimana tuh kereta kalau tidak berhenti di petak sebelum MR?? Secara KA pasundan jarang banget untuk silang dari arah barat dengan KA 96,38,34 di MR???

Trus yang kedua masa tuh KA lokal ga berhenti di MR?? Yang bener aja?? Atau salah ketik??Bingung


Saya sangat setuju usulan sampean mas. . Tersenyuum
Karena kalo dengan sistem seperti itu sama sperti sistem ticketing KA Prameks yang serentak menjual tiket 2 jam sebelum keberangkatan. . Wink Wink
saya rasa cara ini,sangat bagus dan adil,untuk menjaga kelangsungan KA Dhoho/Penataran. . Sad Sad

Manusia pada dasarnya memiliki rasa 'ingin mengalahkan' orang lain dan juga rasa curiga gitu deh. Makanya ada yang mikir, kalo ticketing udah buka subuh, ya udah saya belinya subuh aja, biar gak kehabisan. Nah ternyata semua orang berpikir sama, jadinya ya begitulah akhirnya, timbul sesuatu yang Istilah Ndeso nya itu Psychological Warfare, Perang urat syaraf, semuanya adu 'sinting' antri di jam-jam Mbak Kunti lagi diapelin Mas Genderuwo Ngikik

Apalagi kalo udah kecantol ilmu ekonomi. Supply / penawaran tiket Penataran Dhoho yang kian terbatas karena KA nya cebol, dihadapkan dengan demand / permintaan yang terus meningkat terhadap kereta. Kalo udah overdemand gini, semua pasti bakal berlomba-lomba mendapatkan tiket itu secepat mungkin karena saling curiga dan takut kehabisan kalo beli belakangan. Psychological Warfare lagi deh.

Kalo mau diterapkan beli 1 jam sebelum berangkat ya gak bisa dengan cuma sosialisasi. Sistem RTS nya harus bener-bener dibuat sedemikian rupa supaya baru bener-bener bisa diakses 1 jam sebelum jadwal keberangkatan. Kalo cuma diminta untuk 'saling percaya' untuk membeli tiket 1 jam sebelum KA berangkat.... ya itu. Perang urat syaraf bakal tetep terjadi .... :ngiler:
Permintaan naik, tapi KA makin cebol. (ga doyan duit operatornya ya?)
padahal saya biasa naik Dhoho dari BH ato SPJ, tapi, yah karena tak lagi berhenti di sana, sudahlah, if they think what they have decided to do is any good for everyone then let it be. I'll wait and see. But there's no way i'm going to go to SGU unless it's the last choice that i have. It seems I have to say goodbye to Dhoho.
Sedih
kalo menurut saya mah , KA komersial dan subsidi untuk jarak jauh dan jarak menengah mah gapapa kalo udah gak berhenti di Wonokromo .
soalnya yang berhenti cuma Pasundan,Logawa,Mutim,SriTanjung,GBMS , dan lainnya . mending di Langsungin aja daripada memperpanjang jadwal .
Untuk Kereta Lokal , ini harus di prediksi ulang , soalnya penumpang dari Krian-Boharan-Kedinding kalau RapihDhoho masih banyak sekali yang naik dari stasiun tersebut . kalo petak WO-ML , bener ini sidoarjo gak berhenti ? setau saya berhenti mah , yang benar Wonokerto,Sukorejo dan Sengon . Sidoarjo tetap berhenti .


Manusia pada dasarnya memiliki rasa 'ingin mengalahkan' orang lain dan juga rasa curiga gitu deh. Makanya ada yang mikir, kalo ticketing udah buka subuh, ya udah saya belinya subuh aja, biar gak kehabisan. Nah ternyata semua orang berpikir sama, jadinya ya begitulah akhirnya, timbul sesuatu yang Istilah Ndeso nya itu Psychological Warfare, Perang urat syaraf, semuanya adu 'sinting' antri di jam-jam Mbak Kunti lagi diapelin Mas Genderuwo Ngikik

Apalagi kalo udah kecantol ilmu ekonomi. Supply / penawaran tiket Penataran Dhoho yang kian terbatas karena KA nya cebol, dihadapkan dengan demand / permintaan yang terus meningkat terhadap kereta. Kalo udah overdemand gini, semua pasti bakal berlomba-lomba mendapatkan tiket itu secepat mungkin karena saling curiga dan takut kehabisan kalo beli belakangan. Psychological Warfare lagi deh.

Kalo mau diterapkan beli 1 jam sebelum berangkat ya gak bisa dengan cuma sosialisasi. Sistem RTS nya harus bener-bener dibuat sedemikian rupa supaya baru bener-bener bisa diakses 1 jam sebelum jadwal keberangkatan. Kalo cuma diminta untuk 'saling percaya' untuk membeli tiket 1 jam sebelum KA berangkat.... ya itu. Perang urat syaraf bakal tetep terjadi .... :ngiler:
[/quote]
kalo misalnya perang urat syaraf , itu karena faktor si operator sudah mengumumkan bahwa tiket sudah bisa di beli mulai pagi . coba kalo operator gak mengumumkan , pasti masyarakat (penumpang) tetap beli 1 jam sebelum keberangkatan kan ?
toh , RTS yang sedang kita punyai ini bisa kita rubah sebenarnya . tinggal pihak operator yang merubahnya dengan permintaan masyarakat .

Jadi Terpaksa naik Sepeda Motor dari Jombang ke Surabaya, karena Kehabisan Tiket