kalo menurut saya mah , KA komersial dan subsidi untuk jarak jauh dan jarak menengah mah gapapa kalo udah gak berhenti di Wonokromo .
soalnya yang berhenti cuma Pasundan,Logawa,Mutim,SriTanjung,GBMS , dan lainnya . mending di Langsungin aja daripada memperpanjang jadwal .
Untuk Kereta Lokal , ini harus di prediksi ulang , soalnya penumpang dari Krian-Boharan-Kedinding kalau RapihDhoho masih banyak sekali yang naik dari stasiun tersebut . kalo petak WO-ML , bener ini sidoarjo gak berhenti ? setau saya berhenti mah , yang benar Wonokerto,Sukorejo dan Sengon . Sidoarjo tetap berhenti .
Manusia pada dasarnya memiliki rasa 'ingin mengalahkan' orang lain dan juga rasa curiga gitu deh. Makanya ada yang mikir, kalo ticketing udah buka subuh, ya udah saya belinya subuh aja, biar gak kehabisan. Nah ternyata semua orang berpikir sama, jadinya ya begitulah akhirnya, timbul sesuatu yang Istilah Ndeso nya itu Psychological Warfare, Perang urat syaraf, semuanya adu 'sinting' antri di jam-jam Mbak Kunti lagi diapelin Mas Genderuwo
Apalagi kalo udah kecantol ilmu ekonomi. Supply / penawaran tiket Penataran Dhoho yang kian terbatas karena KA nya cebol, dihadapkan dengan demand / permintaan yang terus meningkat terhadap kereta. Kalo udah overdemand gini, semua pasti bakal berlomba-lomba mendapatkan tiket itu secepat mungkin karena saling curiga dan takut kehabisan kalo beli belakangan. Psychological Warfare lagi deh.
Kalo mau diterapkan beli 1 jam sebelum berangkat ya gak bisa dengan cuma sosialisasi. Sistem RTS nya harus bener-bener dibuat sedemikian rupa supaya baru bener-bener bisa diakses 1 jam sebelum jadwal keberangkatan. Kalo cuma diminta untuk 'saling percaya' untuk membeli tiket 1 jam sebelum KA berangkat.... ya itu. Perang urat syaraf bakal tetep terjadi .... :ngiler:
[/quote]
kalo misalnya perang urat syaraf , itu karena faktor si operator sudah mengumumkan bahwa tiket sudah bisa di beli mulai pagi . coba kalo operator gak mengumumkan , pasti masyarakat (penumpang) tetap beli 1 jam sebelum keberangkatan kan ?
toh , RTS yang sedang kita punyai ini bisa kita rubah sebenarnya . tinggal pihak operator yang merubahnya dengan permintaan masyarakat .