14-02-2011, 09:35 PM
wuihh...akhirnya.....sip..sip..mantab
[/quote]
Sebagai orang asli Blitar saya bener2 kaget dengan foto Dhoho dengan lok CC-DT. Luar biasa, jaman dulu gak kebayang ada pemandangan semacam ini. Lihat lok CC DT paling di jalur Priangan. Maklum waktu saya kecil rel di sekitar Blitar masih R-25.
Tapi berarti juga jembatan di jalur ini sudah kuat. Apakah sudah pada diganti? Setahu saya jembatan yang diganti total untuk persiapan masuknya lok CC di jalur BL-KTS hanya jembatan Brantas antara ex Stasiun Bendo dan Stasiun Rejotangan. Dulu jembatan ini bertipe rangka baja dengan lalu lintas atas, terus diganti model calender hamilton, rangka baja dengan lalu lintas bawah. Yang lain bagaimana?
Lintas BL-KTS lebih lambat di-Dieselisasi, termasuk si Dhoho ini.
Waktu KA Penumpang BL-ML sudah ditarik D300/301 KA pnp BL-KTS masih pakai C28/F10 (thn 1970)
Habis itu malah sama-sama: Patas BL-ML lok C28 kereta CL85 Patas Rapih Dhoho lok C28 kereta model K2 bogie Pennsylvania (CL 95?) (thn 1972)
Waktu ada KA Tumapel dengan BB303 dan kereta CW9000, Dhoho masih dengan formasi lok uap + kereta Pennsylvania (thn 1973)
Nah, terjadi loncatan baru pada tahun 1976:
Tumapel masih formasi lama, Dhoho pakai lok BB301(!!!) dengan kereta CW9200
Rangkaian Dhoho tambah panjang, sementara Tumapel tetap max 4 kereta (dipaksa 5 kereta tapi telat gak karu2an). Sekitar lebaran memang dari dulu Dhoho punya rangkaian panjang, sampai 8 kereta.
Salam kami
Nurcahyo
*******
[/quote]
hahaha , udah sering si dhoho DT , saya udah 3x tahu dhoho DT , tapi sebagian fotonya ilang . wah om railfans senior dari BL juga yahh ? salam dari saya RF junior
[/quote]
Sebagai orang asli Blitar saya bener2 kaget dengan foto Dhoho dengan lok CC-DT. Luar biasa, jaman dulu gak kebayang ada pemandangan semacam ini. Lihat lok CC DT paling di jalur Priangan. Maklum waktu saya kecil rel di sekitar Blitar masih R-25.
Tapi berarti juga jembatan di jalur ini sudah kuat. Apakah sudah pada diganti? Setahu saya jembatan yang diganti total untuk persiapan masuknya lok CC di jalur BL-KTS hanya jembatan Brantas antara ex Stasiun Bendo dan Stasiun Rejotangan. Dulu jembatan ini bertipe rangka baja dengan lalu lintas atas, terus diganti model calender hamilton, rangka baja dengan lalu lintas bawah. Yang lain bagaimana?
Lintas BL-KTS lebih lambat di-Dieselisasi, termasuk si Dhoho ini.
Waktu KA Penumpang BL-ML sudah ditarik D300/301 KA pnp BL-KTS masih pakai C28/F10 (thn 1970)
Habis itu malah sama-sama: Patas BL-ML lok C28 kereta CL85 Patas Rapih Dhoho lok C28 kereta model K2 bogie Pennsylvania (CL 95?) (thn 1972)
Waktu ada KA Tumapel dengan BB303 dan kereta CW9000, Dhoho masih dengan formasi lok uap + kereta Pennsylvania (thn 1973)
Nah, terjadi loncatan baru pada tahun 1976:
Tumapel masih formasi lama, Dhoho pakai lok BB301(!!!) dengan kereta CW9200
Rangkaian Dhoho tambah panjang, sementara Tumapel tetap max 4 kereta (dipaksa 5 kereta tapi telat gak karu2an). Sekitar lebaran memang dari dulu Dhoho punya rangkaian panjang, sampai 8 kereta.
Salam kami
Nurcahyo
*******
[/quote]
hahaha , udah sering si dhoho DT , saya udah 3x tahu dhoho DT , tapi sebagian fotonya ilang . wah om railfans senior dari BL juga yahh ? salam dari saya RF junior