Seperti kita ketahui bahwa PT. KA telah memesan 20 lokomotif baru dari GE tapi koq g pernah memilih membeli KRDE ? Padahal KRDE kan lebih kenceng (max 160 km/jam) !
Karena kalo KRDE hanya cocok untuk jarak dekat dan sifatnya commuter, sedangkan untuk jarak jauh lebih cocok memakai lokomotif, karena lebih efisien dan tenaganya kuat.
Lokomotif juga kalo mau dipacu sampe 180 km/jam juga bisa,cumasekarangkembali lagi ke prasarana jalan relnya,sudah mendukung ato belom.....
selain itu penggunaan Lokomotif lebih fleksibel penggunaannya, dan saat ini khususnya dijawa memang PT KA kekurangan Lok.
Sebenarnya karena biaya pengadaan armada KRDE lebih mahal. Perawatannya juga lebih rumit. Kalo ada alasan lain, saya kurang tahu. Di Eropa dan Jepang, lebih banyak KA antar kota dgn sistem KRDE atau multiple units seperti Virgin Rail Cross Country dan Intercity 125 (Inggris), serta Deutsche Bahn ICT Diesel (Jerman).
soalnya PT KA pingin yang multi purpose unit... makanya beli loko....
kalo gak salah juga dulu rencananya argo gede pake rangkaian KRDE kayak yang dipake di inggris... :p
Mungkin kalo lokomotif mudah dirawat dan bisa di bawa jarak jauh kali ya
?
padahal di negara maju lok itu utk angkutan barang. krde / dmu baru utk pnp.
Mungkin biar fleksibel dalam mengganti atau menyusun rangkaian kali yah! dibandingkan dengan KRDE yang rangkaiannya dah 1 set!
maksudnya lebih fleksibel pakai loko gini, jika 1 set rangkaian KRDE rusak, satu rangkaian tersebut harus masuk BY untuk di perbaiki, nah jika ini terjadi pada KA jarak menengah & jauh, hal ini cukup merepotkan cari Rangkaian pengganti. atau ujung2nya itu KRDE yg troubel di tarik Loko juga. Loko Rusak, bisa cepat dicarikan Lok pengganti.
contoh kasus:
saat stabling di MRI saya pernah liat beberapa kali KRL yg bermasalah dan saat itu juga para penumpang dipindahkan ke KRL Lain, 1 set KRL yg bermasalah harus pulang ke Bukit Duri untuk perbaikan
Yap betul kang eling! makasih penjelasannya