05-07-2009, 09:53 AM
Salam Railfans,
Tulisan ini dibuat untuk melengkapi tulisan sebelumnya tentang lintas mati di yang ada di pulau Jawa. Hampir semua data mengenai lintas-lintas yang pernah dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda di indonesia ada di sini. Namun beberapa lintas baru yang dibangun setelahnya maupun double track tidak dimasukkan. Kondisi rel saat dibangun selazimnya perkembangan jaman saat itu, masih menggunakan tipe R25 (R2) dan R33 (R3). Dari sekitar 264 km (1435mm), 31 km (1188mm), 7412 km (1067mm), 613 km (750mm) dan 80 km (600mm) yang dibangun oleh 16 perusahaan, saat ini hanya bersisa sekitar kurang dari 70%nya saja (semuanya 1067mm), dan bahkan dibeberapa tempat terancam semakin berkurang. Tulisan ini juga dibuat sebagai bahan pengetahuan dan data bagi para railfans sekalian serta juga dapat dijadikan warisan bagi anak cucu untuk diturunkan kelak. Lintas-lintas tersebut adalah sebagai berikut:
[spoiler]
[/spoiler]
Tambahan:
• Lintas Makassar-Takalar sejauh 47 km dan dibuka pada 1 Juli 1923
• Lintas Saketi-Bayah sejauh 83 km pada tahun 1942
• Lintas Muaro-Pekanbaru sejauh 220 km pada tahun 1942
Lintas-lintas ini adalah bukti kedigdayaan kolonialis yang memiliki tujuan utama untuk mengeruk habis kekayaan nusantara dan hasilnya dinikmati sebaik-baiknya untuk kemakmuran mereka. Namun demikian, meskipun lintas-lintas ini dibangun dengan keringat, darah dan air mata bangsa ini, tetapi pada perkembangan selanjutnya justru menjadi alat bantu ampuh bagi perjuangan untuk memerdekakan diri dari belenggu penjajahan sekaligus juga sebagai prasaranan pendukung utama dari alat transportasi yang handal dimasa kini yang bernama kereta api. Yah, toh Jayabaya (dalam “Jangka Jayabayaâ€Â-nya bahwa negeri ini akan merdeka saat “sabuk besi†telah tertanam/terbangun) telah meramalkan jauh sebelumnya bukan?
Wassalam
(disarikan dari Majalah DKA tahun III no 6 Juni 1957 dan berbagai sumber)
PS: karena nulisnya sambil ngantuk dan keterbatasan kemampuan mengedit, jadi maaf kalo ada yang salah ketik dan agak ga’ rapih ye?
Tulisan ini dibuat untuk melengkapi tulisan sebelumnya tentang lintas mati di yang ada di pulau Jawa. Hampir semua data mengenai lintas-lintas yang pernah dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda di indonesia ada di sini. Namun beberapa lintas baru yang dibangun setelahnya maupun double track tidak dimasukkan. Kondisi rel saat dibangun selazimnya perkembangan jaman saat itu, masih menggunakan tipe R25 (R2) dan R33 (R3). Dari sekitar 264 km (1435mm), 31 km (1188mm), 7412 km (1067mm), 613 km (750mm) dan 80 km (600mm) yang dibangun oleh 16 perusahaan, saat ini hanya bersisa sekitar kurang dari 70%nya saja (semuanya 1067mm), dan bahkan dibeberapa tempat terancam semakin berkurang. Tulisan ini juga dibuat sebagai bahan pengetahuan dan data bagi para railfans sekalian serta juga dapat dijadikan warisan bagi anak cucu untuk diturunkan kelak. Lintas-lintas tersebut adalah sebagai berikut:
[spoiler]
[/spoiler]
Tambahan:
• Lintas Makassar-Takalar sejauh 47 km dan dibuka pada 1 Juli 1923
• Lintas Saketi-Bayah sejauh 83 km pada tahun 1942
• Lintas Muaro-Pekanbaru sejauh 220 km pada tahun 1942
Lintas-lintas ini adalah bukti kedigdayaan kolonialis yang memiliki tujuan utama untuk mengeruk habis kekayaan nusantara dan hasilnya dinikmati sebaik-baiknya untuk kemakmuran mereka. Namun demikian, meskipun lintas-lintas ini dibangun dengan keringat, darah dan air mata bangsa ini, tetapi pada perkembangan selanjutnya justru menjadi alat bantu ampuh bagi perjuangan untuk memerdekakan diri dari belenggu penjajahan sekaligus juga sebagai prasaranan pendukung utama dari alat transportasi yang handal dimasa kini yang bernama kereta api. Yah, toh Jayabaya (dalam “Jangka Jayabayaâ€Â-nya bahwa negeri ini akan merdeka saat “sabuk besi†telah tertanam/terbangun) telah meramalkan jauh sebelumnya bukan?
Wassalam
(disarikan dari Majalah DKA tahun III no 6 Juni 1957 dan berbagai sumber)
PS: karena nulisnya sambil ngantuk dan keterbatasan kemampuan mengedit, jadi maaf kalo ada yang salah ketik dan agak ga’ rapih ye?