Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Subway atau MRT buat Jakarta?
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Quote:PROYEK SUBWAY
DPRD DKI Ingatkan agar
Kasus Monorel Tak Terulang

Rabu, 25 Maret 2009

JAKARTA (Suara Karya): Direktur PT Mass Rapid Transit (MRT), Tribudi Rahardjo, mengatakan, desain konstruksi proyek subway akan selesai April 2009. Megaproyek transportasi massal itu dikerjakan dengan sistem paket. "Tendernya pun bisa dipercepat dari 12 bulan menjadi 9 bulan, sehingga pembangunan konstruksi dimulai akhir 2010," kata Budi Rahardjo di Balai Kota DKI.

Sementara itu, dana pinjaman tahap kedua untuk proyek MRT segera cair. Pinjaman senilai 450 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,95 triliun itu dipergunakan untuk pembangunan konstruksi jaringan dan stasiun.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pekan lalu menjelaskan, penandatanganan naskah pinjaman tahap kedua antara Pemprov DKI dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan dilakukan akhir Maret ini. "Persetujuan pinjaman itu mempercepat jalannya proyek dan mimpi kita untuk memiliki jaringan MRT akan terwujud," kata Fauzi.

Menanggapi percepatan desain proyek dan pencairan dana pinjaman dari Pemerintah Jepang, Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD DKI Jakarta, Sayogo Hendrosoebroto, mengharapkan Pemprov DKI berhati-hati dalam melaksanakan pengawasan kinerja PT MRT. "Jangan sampai kasus monorel terulang. Kami minta segala sesuatu diperhitungkan dengan saksama. Proyek ini pertaruhan besar Pemprov DKI," kata Hendro.

Dana senilai Rp 4,95 triliun itu merupakan bagian dari total dana proyek MRT senilai Rp 10,3 triliun. Sebagian besar yakni Rp 8,4 triliun diperoleh dari pembiayaan Japan Banking International Consortium (JBIC). Sebelumnya, pada 2008 telah dilakukan pencairan dana pinjaman tahap 1 sebesar Rp 163 miliar.

Dana tersebut dipergunakan untuk penunjukan konsultan serta pembuatan desain dasar. Menurut Fauzi Bowo, desain yang telah dibangun mengintegrasikan lingkungan dengan seluruh moda transportasi, mulai dari busway, kereta hingga MRT. Jaringan transportasi makro itu akan terhubung dengan jalur pedestrian dan city walk.

Terkait itu, pekan lalu Marubeni Inc, megakorporasi asal Jepang, menyatakan keinginannya untuk ikut mengerjakan proyek kereta api bawah tanah di Jakarta.

Subway tahap I akan dibangun sepanjang 14,3 km dari Lebak Bulus ke Dukuh Atas. Jalur di atas permukaan ada empat stasiun. Mulai Lebak Bulus-Fatmawati-Cipete-Haji Nawi-Blok A-Blok M-Sisingamangaraja dan Senayan. Kemudian disambung jalur di dalam tanah dengan delapan stasiun. Mulai Istora Senayan-Benhil-Setiabudi-Dukuh Atas. Sedangkan tahap II dimulai dari Dukuh Atas hingga Kota. Jika review telah diselesaikan, kajian kelayakan tahap II subway dari Dukuh Atas ke Kota.

Semoga saja pemerintah kali ini benar2 serius dengan rencananya, belajar dari pengalaman proyek monorail yang layu sebelum berkembang setelah menghabiskan anggaran negara. Setidaknya dengan adanya subway ini akan menjadi solusi kemacetan di ibukota dan meringankan beban KRL jabodetabek. Ceria
Semoga saja rute "Jakarta Metro" yang ada di BVE benar-benar terwujud dengan adanya keputusan ini..
sarat nya yg harus di penuhi...
jakarta harus anti banjir dulu..........

betul juga Om ipenk.....
masa nanti di subway naik banana boat....
Ngakak
Setau sy, tuk jalur Blok M - Dukuh atas sepanjang jalan Jendral Sudirman bebas banjir..??
Walau bebas banjir tapi kan kita nggak tau 1 atau 2 tahun mendatang.Namanya juga jakarta..... Ngakak
Otto sich pesimis saja, bukan pada pembangunannya, namun pada perawatannya.
Ya.., seperti banjir, GEPENG, rokok, permen karet, sampah, yaaa..., model-model gitu....
Selain faktor banjir, perhatikan juga faktor kontur tanahnya...
Sekarang ini banyak galian kabel sama pipa gas di bawah kota Jakarta, kalo tahu-tahu pas digali pipa gasnya tersenggol terus bocor gawat kan...
Mungkin soal banjir udah dipikirkan masak-masak untuk di antipasi. kalo betul jadi dibikin Subway berapa lama ya pembuatannya?
saya baca berita tentang Depo MRT rencananya akan di bangun di atas.
Nih beritanya:
Quote:Depo MRT Akan Dibuat "Melayang"
JAKARTA - Karena keterbatasan lahan, Depo Mass Rapid Transit (MRT) akan dibangun di atas Terminal Lebak Bulus.
Direktur Utama PT MRT Tribudi Raharjo menjelaskan, kendala pembangunan MRT adalah membangun tempat peristirahatan dan perawatan kereta. Rencana awal, depo tersebut akan dibangun di atas lahan antara Terminal Lebak Bulus dan Stadion Lebak Bulus.
Namun ternyata lahan yang berada di sisi terminal maupun stadion tidak mampu menyangga depo tersebut.
"Oleh karena itu, depo akan dibangun melayang," jelasnya, Selasa (21/4/2009).
Sayangnya, Budi tidak dapat menjelaskan sepsifikasi luas depo tersebut. Jika dibangun di atas terminal, lanjutnya, proses pembangunan tidak terlalu rumit. Lahan yang akan dibebaskan hanya di daerah Lebak Bulus dan sebagian Fatmawati.
"Sementara untuk pemasangan tiang pancang pondasi di dalam terminal tidak membutuhkan pembebasan. Panitia Pembebasan Tanah (P2T) saat ini sedang memproses pembebasan tanah di tikungan Fatmawati," ujarnya.
Budi menjelaskan, total dana pembebasan untuk sarana transportasi massal berbasis rel ini yang disiapkan dalam anggaran tahun lalu sebsar Rp62 miliar. Namun karena tidak terserap seluruhnya, maka kembali dianggarkan di APBD 2009 sebanyak Rp90 miliar.
Ada sembilan stasiun laying, diantaranya Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, dan Senayan.
Sementara tiga stasiun bawah tanah yaitu stasiun Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas. Mulai dari depan Senayan, terangnya, jalur MRT mulai turun ke bawah tanah dengan kedalaman mencapai 15 meter. Lintasan MRT yang akan dibangun sepanjang 14,3 kilometer. MRT mengambil rute Lebak Bulus-Dukuh Atas.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menegaskan akan menerapkan pola konsinyasi dalam pembebasan lahan MRT. Hal ini diperlukan agar ada kepastian penyelesaian pembebasan lahan.
"Konsinyasi diperlukan jika ada warga yang menolak dibayar sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Pembebasan lahan MRT untuk stasiun-stasiun di sepanjang Jalan Fatmawati sudah dilakukan. Yang belum hanya lahan untuk depo di Lebak Bulus lantaran menunggu jadinya desain awal," imbuhnya.
Konsinyasi atau penitipan uang ganti rugi di pengadilan ini sesuai dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2005 yang telah diubah oleh Perpres Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Dalam aturan tersebut diatur, bila pemilik tanah tidak bersedia menerima jumlah ganti rugi yang ditawarkan pemerintah, maka prosesnya dilanjutkan di pengadilan. Sementara uang ganti ruginya juga dititipkan di pengadilan. Bila di tingkat pengadilan negeri pemilik tanah tidak puas, maka yang bersangkutan dapat mengajukan banding ke pengadilan tinggi.
Sebagai acuan silahken di bahas...
Penyangga lagi? ntar kayak monorel lagi? Ngikik
Pages: 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34