12-11-2009, 02:23 PM
terima kasih banyak jawabannya
berguna sekali untuk mengatasi gangguan selama di perjalanan
yang maksudnya tidak bertenaga saat Loks itu, eksitasi tidak bisa maksimal
apa karena tidak ada beban jadi dibatasi?
lalu soal bahanbakar yang tinggi tekanannya itu ada di lok CC 204 17 waktu baru peresmian. tekanan Bahanbakarnya mencapai 80 psi, aneh atau normal?
jika TM tepasang paralel berarti bisa di potong langsung per TM yah? tanpa harus potong yang genap dulu?
[/quote]
Jawaban:
1. Ada atau tidak adanya beban yang dirangkai lok mempengaruhi tenaga yang dibutuhkan untuk akselerasi, jadi pada kasus lok yang digabung dengan rangkaian gaya dorong yang ditimbulkan oleh mesin tidak cukup kuat untuk menarik beban pada notch 1, sehingga dibutuhkan notch 2 atau lebih.
Kalau untuk lok yang solo run kasus tersebut biasanya menandakan ada masalah pada sistem pembakaran di mesin, coba ditengok dulu bentuk dan warna asap lok tsb saat solo run.
2. Tekanan 80 psi itu sebenarnya masih berada dalam ambang normal, tetapi jika sudah melebihi 90 psi bisa dikatakan terjadi masalah pada katup/klep yang berfungsi mengatur aliran bahan bakar atau adanya endapan sisa HSD yang tidak terbakar sempurna pada saluran bahan bakar.
3. Meskipun TM dipasang paralel, TM harus dipotong/di-skip melalui TM yang di antaranya (analogi dengan rangkaian listrik paralel dengan saklar MPST (multiple pole single throw, satu sumber banyak tujuan) di mana arus dialirkan dari satu cabang ke cabang lain dengan melalui cabang di antaranya).
CMIIW ya...
Tokyo Metro 05-108F|Sora Naegi
Jabodetabek no Tsuukin Dentetsu (KCJ)
Jabodetabek no Tsuukin Dentetsu (KCJ)