28-11-2016, 11:09 AM
(This post was last modified: 28-11-2016, 09:29 PM by BAMBANG EKO.)
coba sharing :
1. Untuk ke Semarang gradiennya ngga berat / hampir nggak ada tanjakan yang terjal , cenderung datar.
2. Jarak Solo - Semarang sekitar 110 km
3. Mesin Rail Bus dirancang mirip-mirip dengan KRD/KRDI
4. Pernah saya baca , pruduktifitas KRD per hari idealnya adalah 500 km, sedangkan total produktifitas RB Bathara Kresna baru sekitar 150 km per hari , masih ada peluang untuk ditambah. Jika saja diperpanjang sampai Semarang , pencapaian produktivitasnya baru sekitar 370 km perhari , masih ada waktu untuk beristirahat dan perawatan.
5. Stasiun kecil yang tidak disinggahi KA Kalijaga dapat dilayani oleh RB ini sehingga seluruh masyarakat yang berdekatan dengan Stasiun di lintas Semarang-Solo dapat mengakses KA sebagai perwujudan keadilan sosial.
6. Pada saat KRD Nippon Sharyo baru datang , pernah diuji-coba menggantikan rangkaian KA Tawang Mas di lintas SMT > PSE , terbukti dengan sangat gemilang , hampir tidak ditemukan masalah bahkan datang di stasiun tujuan hampir selalu on time , jika dibandingkan dengan KA Tawang Mas yang menggunakan rangkaian biasa yang ditarik lokomotip.
7. Dapat membuka peluang terbukanya trayek baru Wonogiri - Semarang.
demikian , semoga menjadikan pertimbangan,