28-07-2012, 08:33 AM
Permisi, permisi.
Kalo biasanya saya suka bikin laporan perjalanan di dalam trid Brantas (gak pede buat trid baru di sub forum LP, ehehehehe). Kini saya mau iseng dan nyasar dikit di trid ini, bikin laporan perjalanan KA 34 dengan gaya khas seorang Hungry Soul yang kadang agak lebay dan kepanjangan, ehehehehe ..... yuk dinikmati .....
=============================
Yak, demikianlah cerita saya nan amat panjang ini. Memang beginilah gaya saya bercerita, hehehehe. Mungkin agak gak lazim. Tapi semoga anda menikmati cerita saya ini. Hehehehe
Kalo biasanya saya suka bikin laporan perjalanan di dalam trid Brantas (gak pede buat trid baru di sub forum LP, ehehehehe). Kini saya mau iseng dan nyasar dikit di trid ini, bikin laporan perjalanan KA 34 dengan gaya khas seorang Hungry Soul yang kadang agak lebay dan kepanjangan, ehehehehe ..... yuk dinikmati .....
=============================
Quote:[spoiler]
Perjalanan Menembus Biru nya Malam
Jumat, 27 Juli 2012
Sang Jiwa Kelaparan yang biasanya nongkrong di sudut stasiun Tanah Abang menunggu korban di KA 118, entah kenapa pada hari ini malah kelayapan dan muter-muter dari Tanah Abang, ke Manggarai, dan Gambir (padahal THB dan GMR kalo ditarik garis lurus deket banget aslinya, wekekekekek :v )
Setan "kelas bawah" yang terbiasa dengan pelayanan serba "kelas bawah" ini pun terkaget-kaget saat memasuki stasiun Gambir,wekekekek. Dia clingak-clinguk nyari sesajen buat santapan malam, dan akhirnya berhenti di salah satu sudut Franchise. Whew, kalo diitung, biaya sesajen buat sekali perjalanan naek KA yang nomernya 3 kali lebih rendah daripada tempat nongkrongnya ini malah tiga kali lebih tinggi
Dengan barang bawaan yang kuantitasnya "K3-minded" (baca:seabrek) setan ini dengan pede-nya menuju peron dan menanti sang Bima. Tak berapa lama, Sang Bima dengan gagahnya masuk stasiun GMR. Dengan sekilas pengamatan, ternyata rangkaiannya kali ini bukan yang buatan tahun 95, melainkan campur-campur. Arwah ini sendiri naik di Kereta bernomor K1 0 66 XX (ada yang tahu ini kereta originalnya milik KA apa??). Interiornya sendiri menurut sang Arwah sih bagus. AC nya kalo dari skala 1 untuk sangat dingin dan 10 untuk sangat panas ada di skala 4. :v
Kali ini, dia duduk di K1-2 / 10D. okupansi bisa dibilang sekitar 85 - 90 %. Dan beruntung sekali seat 10C kosong bahkan sampai kereta Berangkat. Feels like a boss :v
Dalam perjalanan keluar dari rimba ibukota, ni KA rasanya rada nggremet gitu deh, Mungkin karena sundul-sundulan dengan KRL, Bangunkarta, Brantas, Tegal Arum, dan Argo Sindoro, wekekekek. Bahkan sempat berhenti gak jelas di samping Cikarang Dry Port pukul 17.46.. Gak tau tuh ngapain. Beberapa saat kemudian, pukul 17.55, KA 34 menyusul satu K3 (Tegal Arum????) di .... ummm, errr .... Kedunggedeh apa dimana ya?? Lupa, wekekekek :v
Adzan berkumandang, Dan tibalah waktunya memakan sesajen. Makanan dari franchise yang dibeli tadi pun langsung disikat habis tak bersisa, walaupun awalnya rada bingung karena kereta bagus kok gak ada mejanya. Elahdalah sekonyong-konyong setelah sesajen si arwah habis, orang yang kebetulan duduk di seat 10A mengeluarkan meja dari suatu tempat antah berantah dari samping kursinya.
Si Arwah kelas bawah yang memang baru pertama kali merasakan mewahnya kelas atas pun terheran-heran dan "clingak-clinguk" cari sumber meja tersebut. Dan akhirnya ketemu juga, wekekekekek :v doooh, dasar wong ndeso
Perjalanan pun berlanjut dan entah kenapa sang arwah masih merasa KA ini jalannya nggremet. Tiba di Jatibarang pukul 19.14, dan akhirnya pada 19.53 nongol juga dia di Cirebon. Eh, ternyata di bawah tiga jam toh?? Akhirnya sang arwah pun berpikir dan berpikir, rasanya jalannya nggremet tapi kok sampe Cirebon di bawah tiga jam yah?? Dan akhirnya sampailah pada suatu kesimpulan.
Ternyata Sang Arwah Masih K3-minded, dimana kalo KA nya jalannya kenceng goncangannya bakal kerasa kenceng juga Keadaan di Cirebon sendiri, seperti biasa, pedagang Cirebon berulah dengan teriak-teriak menawarkan dagangannya, hehehe.
Tak berapa lama, Bima pun melaju kembali. Pelan tapi pasti, nyampe juga dia di Prupuk pukul 21.00 dan berhenti lamaaaa bener nungguin Purwojaya lewat. Akhirnya berangkat lagi pukul 21.21. Angkanya cantik yah? Ternyata belum selesai sampai di situ saja. Hehehe. pukul 22.22, KA ini tiba di Purwokerto dan ketemu Taksaka di sana. Lanjut dikit lagi, pukul 22.56 dia berhenti bentar di Kroya, gak disilang gak disusul. Tau deh kenapa tuh.
Nggremet dikit lagi, pukul 23.11 kalo gak salah, berhenti bentar di Kemranjen, silang entah-kereta-apa-itu-namanya. Daaan, Pukul 23.23, -angka cantik lagi nich- Dia berhenti di suatu stasiun yang lupa dicatat namanya. Bersilang dengan Kahuripan yang melengos gak sopan begitu Bima berhenti. ahahaha. Sang Arwah pun merasakan sedikit nostalgia saat itu karena Kahuripan terbiasa bobo siang di kampung halaman sang Arwah, Kediri.
Eh ternyata, setelah Kahuripan melengos, Bima gak ikut ngacir juga. Nunggu agak lama, dan akhirnya nampaklah lampu lok di kejauhan. Lewatlah si KA yang gak ada papan namanya itu dengan sombongnya setelah mbikin Bima menunggu. Dengan pengamatan yang jeli terhadap nomer seri kereta-kereta nya, Sang Arwah berkesimpulan kalau KA itu adalah KLB 7023 Gajayana. Sepi banget itu sepurnya, ada beberapa kereta yang cuma terisi belasan orang, hahahaha.
Perjalanan pun akhirnya berlanjut lagi. Namun entah kenapa sang Arwah sudah lelah melototin rel dan sekitarnya. Akhirnya dia pun terbuai di alam mimpi. Oh ya, itu Seat 10C juga masih kosong sampai saat itu. Benar-benar like a boss, bayar hampir seperempat, dapet kursi dua, wekekekekek :v. Apalagi keretanya sekarang benar-benar full speed, kerasa banget lah pokoknya :v
Dan tahu-tahu, saat waktu menunjukkan pukul 01.04, Sang Bima tiba di Stasiun Tugu, Jogja. Banyak yang turun di sini dan membuat Kereta ini makin sepi dan makin membuat sang arwah merasa "like a boss". Pukul 01.XX, nongol dah dia di Solo Balapan. Beberapa orang turun lagi. Sang Arwah juga membeli sesajen untuk santapan pagi di Solo Balapan. Yup, lepas Solo balapan tingkat kekosongan makin bertambah. Penumpang di dalam K1-2 pun bisa diitung pake jari tangan dan kaki.
Setelah memakan sesajen lagi, lanjutlah tidur sang arwah. Dan saat waktu menunjukkan pukul 03.09, Sang Bima sudah sampai di Madiun. Tambah lagi yang turun .... :v dan sang arwah pun membeli sesajen lagi di stasiun ini, wekekekekek :v
Lanjut dikit lagi, pukul 04.05 tibalah di stasiun Nganjuk. K1-2 pun makin sunyi dan sunyi .... :v akhirnya sampe di Kertosono pukul 04.28. Sang Arwah pun mulai menurunkan barang-barang bawaannya yang K3-minded itu karena dia turun di stasiun berikutnya, Stasiun Jombang. :v
Dan akhirnya, pada sekitar pukul 04.40 (lupa tepatnya), Sang Bima tiba di Stasiun Jombang dengan selamat. Sang Arwah yang baru pertama kali merasakan kelas atas pun turun dan merasakan kepuasan naik KA ini. Perjalanan belum berakhir, sang arwah pun melanjutkan langkahnya dengan naik Bus AKAP menuju kampung halaman .....
rekap buat yang mungkin gak mau baca cerita panjang saya, ehehehe:
17.00 : berangkat GMR
17.55 : ?? susul K3 (Tegal Arum????)
19.14 : JTB
19.53 : CNP
21.00 - 21.21 : PPK, x Purwojaya
22.22 : PWT, x Taksaka
22.56 : KYA
23.11 : Kemranjen, x ???
23.23 : ????, x Kahuripan & Gajayana
01.04 : YK
01.?? : SLO
03.09 : MN
04.05 : NJ
04.28 : KTS
04.40 : JG ==> Sang Arwah turun di sini
[/spoiler]
Yak, demikianlah cerita saya nan amat panjang ini. Memang beginilah gaya saya bercerita, hehehehe. Mungkin agak gak lazim. Tapi semoga anda menikmati cerita saya ini. Hehehehe
Seperti alunan detak jantungku,
tak bertahan, melawan waktu
dan semua keindahan, yang memudar
atau cinta, yang tlah hilang
==========
My latest TR: Tawang Alun, 30 Juni 2013
tak bertahan, melawan waktu
dan semua keindahan, yang memudar
atau cinta, yang tlah hilang
==========
My latest TR: Tawang Alun, 30 Juni 2013