29-06-2011, 11:44 PM
Saya tadi siang sengaja memotret ini, Lok CC 204-21, agar bagi yang belum pernah melihat, dapat sedikit membayangkan, "ulek-ulek" ini, berfungsi sebagai apa di kereta [loko] pada tebakan saya.
Semoga bermanfaat.
Gambar 01
[spoiler]
Tuas pemindah posisi tranmisi dalam keadaan netral/ iddle, dengan posisi ditengah
[tuas bagian bawah].
Pada posisi ini, loko dapat di tinggikan putaran mesinnya, dengan menggeser tuas gas diatasnya, dari angka 1 sampai 8, sehingga tekanan angin dapat diperbesar untuk mempercepat pengisian angin pada silinder rem.
[/spoiler]
Gambar 02
[spoiler]
Jika digeser kedepan, [dalam gambar ini, kekanan], kereta akan maju.
Tapi hanya dapat digeser jika tuas gas dalam posisi di N, demi keamanan, sehingga loko tidak dapat jalan mendadak.[/spoiler]
Gambar 03
[spoiler]
Jika digeser kebelakang, [dalam gambar ini, kekiri], kereta akan mundur.
Seperti keterangan di gambar nomor 2, hanya dapat digeser jika posisi gas di N[/spoiler]
Gambar 04
[spoiler]
Jika berhenti untuk dimatikan, atau masinis terpaksa harus meninggalkan Loko dalam keadaan mesin menyala, ya alat ini dicabut.
Anggap saja sebagai kunci kontak, karena bentuknya mirip kunci, tetapi tidak bisa buat starter,
Sehingga loko tidak dapat dimajukan atau dimundurkan, walau jika rem loko atau rangkaian dilepas, memang dapat larat jika kedudukkan rel terdapat kemiringan, dan tabung ada kebocoran tentunya.
Kasus rangkaian kereta yang dijalankan oleh orang gila beberapa waktu yang lalu, karena tuas ini tidak dicabut ketika loko ditinggalkan.
* wah, gelang wasiat saya ikut narcist nih.....[/spoiler]
Semoga bermanfaat.
Gambar 01
[spoiler]
Tuas pemindah posisi tranmisi dalam keadaan netral/ iddle, dengan posisi ditengah
[tuas bagian bawah].
Pada posisi ini, loko dapat di tinggikan putaran mesinnya, dengan menggeser tuas gas diatasnya, dari angka 1 sampai 8, sehingga tekanan angin dapat diperbesar untuk mempercepat pengisian angin pada silinder rem.
[/spoiler]
Gambar 02
[spoiler]
Jika digeser kedepan, [dalam gambar ini, kekanan], kereta akan maju.
Tapi hanya dapat digeser jika tuas gas dalam posisi di N, demi keamanan, sehingga loko tidak dapat jalan mendadak.[/spoiler]
Gambar 03
[spoiler]
Jika digeser kebelakang, [dalam gambar ini, kekiri], kereta akan mundur.
Seperti keterangan di gambar nomor 2, hanya dapat digeser jika posisi gas di N[/spoiler]
Gambar 04
[spoiler]
Jika berhenti untuk dimatikan, atau masinis terpaksa harus meninggalkan Loko dalam keadaan mesin menyala, ya alat ini dicabut.
Anggap saja sebagai kunci kontak, karena bentuknya mirip kunci, tetapi tidak bisa buat starter,
Sehingga loko tidak dapat dimajukan atau dimundurkan, walau jika rem loko atau rangkaian dilepas, memang dapat larat jika kedudukkan rel terdapat kemiringan, dan tabung ada kebocoran tentunya.
Kasus rangkaian kereta yang dijalankan oleh orang gila beberapa waktu yang lalu, karena tuas ini tidak dicabut ketika loko ditinggalkan.
* wah, gelang wasiat saya ikut narcist nih.....[/spoiler]