05-04-2011, 01:23 AM
Daop V Kekurangan Lokomotif
Jumat, 25/03/2011 - 15:37
[View]
PURWOKERTO, (PRLM).- PT Kereta Api Daop V Purwokerto Jawa Tengah (Jateng) kekurangan lokomotif, sebanyak 3 dari 24 lokomotif terpaksa di tarik karena sudah tidak laik operasional. Kondisi ini memaksa perjalanan kereta api "feeder" (persambungan) Logawa dari Cilacap - Kroya, dibatalkan sementara. KA feeder itu berangkat dari stasiun Cilacap Logawa.
Jenis lokomotif itu tidak memungkinkan untuk dilengkapi peralatan pendukung keselamatan seperti "dead man pedal" radio komunikasi, maupun speedometer yang menjadi beberapa unsur keselamatan perjalanan KA. Untuk para pelanggan dari daerah Cilacap, Gumilir dan Maos yang akan menggunakan kereta api Logawa masih bisa naik atau turun di stasiun Kroya.
"PT KA tidak mau mengambil resiko dengan memaksakan perjalanan ka feeder dengan lokomotif yang sudah tidak memenuhi syarat keselamatan," kata Vice President Daop V Purwokerto, Sinung Tri Nugroho dalam telex Direksi PT. Kereta Api (Persero) nomor or/184 tanggal 22/3-2011.
Selama ini KA feeder ini menggunakan lokomotif hidraulik seri BB 300 buatan pabrik Krupp (Jerman) tahun 1958. Usia lokomotif yang sudah mencapai 52 tahun lebih secara teknis sudah tidak laik jalan untuk menarik rangkaian KA penumpang.
Manajer Humas Daop V Surono mengakui penarikan feeder menyebabkan Daop V Purwokerto mengalami kekurangan lokomotif elektrik untuk kereta api penumpang maupun barang. "Dengan penarikan tersebut maka jumlah lokomotif yang ada masih mengalami kekurangan sebanyak tiga lokomotif," kata Surono.
Daop saat ini memiliki 10 KA penumpang dan tujuh KA barang dibutuhkan 24 lokomotif elektrik jenis CC. Tapi armada yang ada saat ini hanya 21 lokomotif yakni dua lokomotif jenis CC 204, dan 19 lokomotif jenis CC 201.
''Saat ini Daop V sedang meminta tambahan lokomotif ke pemerintah agar jumlahnya bisa sesuai kebutuhan. Kekurangan jumlah lokomotif itu menyebabkan tak ada lokomotif cadangan," jelasnya.
Sehingga bila ada KA yang lokomotifnya mengalami gangguan di wilayah Daop V, harus dipinjamkan lokomotif dari Daop lain untuk menariknya. Ini menyebabkan terjadinya keterlambatan perjalanan KA.
"Untuk mengatasi kekurangan ada dua KA barang yang digabungkan keberangkatannya. Yaitu KA pengangkut BBM (avtur) dari Maos ke Rewulu digabungkan dengan KA pengangkut semen dari Cilacap tujuan Solo.(A-99/kur)***
[/quote]
memang sudah sepantasnya DIPO LOK PWT diberikan penambahan armada LOK gress dan handal,
mengingat banyaknya keberangkatan KA dari stasiun PWT.
mudah2n pemerintah tanggap akan hal ini
Jumat, 25/03/2011 - 15:37
[View]
PURWOKERTO, (PRLM).- PT Kereta Api Daop V Purwokerto Jawa Tengah (Jateng) kekurangan lokomotif, sebanyak 3 dari 24 lokomotif terpaksa di tarik karena sudah tidak laik operasional. Kondisi ini memaksa perjalanan kereta api "feeder" (persambungan) Logawa dari Cilacap - Kroya, dibatalkan sementara. KA feeder itu berangkat dari stasiun Cilacap Logawa.
Jenis lokomotif itu tidak memungkinkan untuk dilengkapi peralatan pendukung keselamatan seperti "dead man pedal" radio komunikasi, maupun speedometer yang menjadi beberapa unsur keselamatan perjalanan KA. Untuk para pelanggan dari daerah Cilacap, Gumilir dan Maos yang akan menggunakan kereta api Logawa masih bisa naik atau turun di stasiun Kroya.
"PT KA tidak mau mengambil resiko dengan memaksakan perjalanan ka feeder dengan lokomotif yang sudah tidak memenuhi syarat keselamatan," kata Vice President Daop V Purwokerto, Sinung Tri Nugroho dalam telex Direksi PT. Kereta Api (Persero) nomor or/184 tanggal 22/3-2011.
Selama ini KA feeder ini menggunakan lokomotif hidraulik seri BB 300 buatan pabrik Krupp (Jerman) tahun 1958. Usia lokomotif yang sudah mencapai 52 tahun lebih secara teknis sudah tidak laik jalan untuk menarik rangkaian KA penumpang.
Manajer Humas Daop V Surono mengakui penarikan feeder menyebabkan Daop V Purwokerto mengalami kekurangan lokomotif elektrik untuk kereta api penumpang maupun barang. "Dengan penarikan tersebut maka jumlah lokomotif yang ada masih mengalami kekurangan sebanyak tiga lokomotif," kata Surono.
Daop saat ini memiliki 10 KA penumpang dan tujuh KA barang dibutuhkan 24 lokomotif elektrik jenis CC. Tapi armada yang ada saat ini hanya 21 lokomotif yakni dua lokomotif jenis CC 204, dan 19 lokomotif jenis CC 201.
''Saat ini Daop V sedang meminta tambahan lokomotif ke pemerintah agar jumlahnya bisa sesuai kebutuhan. Kekurangan jumlah lokomotif itu menyebabkan tak ada lokomotif cadangan," jelasnya.
Sehingga bila ada KA yang lokomotifnya mengalami gangguan di wilayah Daop V, harus dipinjamkan lokomotif dari Daop lain untuk menariknya. Ini menyebabkan terjadinya keterlambatan perjalanan KA.
"Untuk mengatasi kekurangan ada dua KA barang yang digabungkan keberangkatannya. Yaitu KA pengangkut BBM (avtur) dari Maos ke Rewulu digabungkan dengan KA pengangkut semen dari Cilacap tujuan Solo.(A-99/kur)***
[/quote]
memang sudah sepantasnya DIPO LOK PWT diberikan penambahan armada LOK gress dan handal,
mengingat banyaknya keberangkatan KA dari stasiun PWT.
mudah2n pemerintah tanggap akan hal ini
.