18-08-2012, 04:24 PM
ga setuju ah klo lewat selatan...udh rame KA disana,bener kaya skrng lewat jalur utara aja,lagipula itu LS di stasiun klaten,water,kebumen pasti karena status dia KLB (ga lewat jalur aslinya) hla wong Lodaya yg kelas campur aja berhenti di stasiun2 td je mas...masa yg full K2 malah bablas..nda mungkin lah
[/quote]
apalagi Selatan Itu Rawan Penyusulan, Biarpun Singosari Maju 1 Petak Di Depan GBMS gak Semudah Itu Dia menang Silang.
Terlepas nanti Dia Menyusul Gajah Wong yang ada nanti Dia akan Dibalas Disusul Dwipangga+Bangunkarta.
analoginya Begini: Misalkan Singosari Maju Jadi Jam 15:00 Berangkat Dari Tulungagung, sementara Dia Masuk Solo Jebres Saja Sudah 18:45, berarti dia akan pepet2an Sama Gajah Wong, belum lagi masuk Tugu aja Udah 19:30 makin Ngeblong Bisa aja Tapi Selama Di DAOP 6 sampai Kutoarjo akan Ketahan Sama Senjut Solo, Senjut Jogja, dan Gajah Wong.
Belum Lagi ada 3 Ancaman utama Kereta Belakang yang memaksa Singosari Harus Minggir atau Hajar Taspat yang kedua Pilihan tersebut Sama2 Tidak enak.
kalau Minggir Mungkin di Antara Petak Songgom-Luwung sehingga masuk Cirebonnya sedikit aman Karena bedanya tipis sama Bangunkarta, tapi Berpotensi Disusul Di Bekasi.
Tapi kalau hajar Taspat Persoalannya adalah Medannya berat, Daop lain Tidak Mudah memberi Prioritas Bagi DAOP 7 dan DAOP 8, meskipun dari segi Persilangan Lebih Baik dan Dikumpulkan dalam 1 Stasiun Sehingga Mempersingkat Waktu Tunggu, dan Bisa Rawan Adu Bagong Sama Senjut Solo Karena Interval Timernya Beda Tipis Senja Utama Solo Berangkat Jogja Jam 19:00 sementara Singosari Kemungkinan 19:30 Paling cepat, Paling Lambat Jam 20:00 Juga Sudah lepas Jogja.
memang dari Waktu tempuh Lebih Singkat akan tetapi pertanyaan selanjutnya adalah apakah akan Lebih Mudah prioritasnya atau Malah Lebih sengsara dari Kondisi saat ini?