16-05-2011, 02:04 PM
Ijin bikin thread baru ya om momod... Ane mau ngundang rekan2 RF semuanya terutama IRPS untuk diskusi Kaitannya dengan program Preservasi atau Pelestarian... Kali ini mungkin agak berbeda dari program preservasi di IRPS sebelumnya karena yg ane bahas skrg topiknya adalah "Rencana Penghentian Kegiatan Sepur Lori Tebu milik PG Krebet Bululawang Kabupaten Malang"... Jadi bukan preservasi terhadap kereta api milik PT. KAI...
Ane ulas dulu ya permasalahannya...
Singkat cerita bahwa terdengar kabar dari rekan2 RF +444 ML (IRPS, Komuter, S35ers, dan Pecinta KA non organisasi di Malang) bahwa tahun 2012 nanti direncanakan Penghentian Kegiatan Sepur Lori Tebu milik PG Krebet Bululawang Kabupaten Malang... Mendengar kabar itu ane coba-coba datang ke PG Krebet untuk hunting foto sepur lori itu sebelum (kalo memang jadi) akhirnya dihentikan... Waktu itu yg terlintas di benak ane selaku RF hanya ingin mengabadikan momen ketika Sepur Lori itu masih beroprasi... Apa yg terjadi? Di Emplasemen Lori PG Krebet tidak ada aktifitas Lokomotif maupun Lori yg mengangkut tebu... Setelah itu ane tanya ke Satpam penjaga PJL Lori... Ane dapet informasi kalo aktifitas Lokomotif dan Lori tebu saat itu berlangsung di Emplasemen Lori Gondanglegi... Mendengar hal itu ane langsung tancap gas menuju ke Emplasemen Lori di Gondanglegi...
Setelah nyampe di sana, ane juga nggak ngeliat ada aktifitas apapun disana... AKhirnya ane beranikan diri bertemu dengan orang2 yang ada di Emplasemen itu... Ane ketemu sama Pegawai Lori Tebu di Emplasemen Gondanglegi (Sorry ane nggak bisa nyebut nama)... Ane tanya2 seputar rencana penghentian Kegiatan Sepur Lori Tebu milik PG Krebet... Mereka pun seolah mengiyakan pertanyaan ane... Bahkan, justru rencana penghentian itu seharusnya terjadi di Tahun 2011 ini!!
Alasan pihak PG Krebet berencana menghentikan Kegiatan Sepur Lori Tebu itu karena :
1. Biaya operasional yg dibutuhkan sangatlah tinggi sehingga tidak sebanding dengan pemasukan yg diterima oleh PG Krebet.
2. Lori tebu dinilai kurang efisien bila dilihat dari segi waktu pengiriman tebu dari kebun tebu ke pabrik. Anggapan yg beredar (secara individual) bahwa lebih efisien menggunakan Truk daripada Lori.
3. Tidak semua kebun tebu bisa dijangkau dengan lori.
Tapi ternyata PG Krebet pun tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan ketika ingin menghentikan operasional Sepur Lori PG Krebet... Mengapa demikian? Begini... Setelah ane tanya ke pegawai Emplasemen Lori di Gondanglegi itu, ane juga dapet kabar cukup menenangkan... Keinginan PG Krebet untuk menghentikan operasional Lori Tebu itu mendapat tanggapan Pemerintah Daerah... Pemerintah Daerah menginginkan apabila memang Angkutan Tebu dengan Sepur Lori dihentikan dan diganti dengan Angkutan Truk, maka PG Krebet harus membayar biaya ganti rugi kerusakan jalan yang timbul ketika dilewati oleh aktifitas Angkutan Tebu dengan menggunakan Truk... Memang truk mungkin efisien untuk mengangkut tebu... Tapi Jalan raya/kampung yg dilewati Truk itu (bila terus2an dilewati) pasti akan rusak juga... Satu misal di jalan kampung temen ane skrg rusak parah bahkan banyak lubang di jalan itu padahal baru aja diaspal... Nah, pertanyaannya Apakah PG Krebet mau dan mampu untuk mengganti biaya ganti rugi kerusakan jalan itu? Hingga saat ini, ane blm dengar kabar terbaru... Mungkin juga skrg masih dirembug diantara para petinggi PG Krebet dan Pemda Setempat... Dan Info ini skrg menjadi perbincangan hangat dikalangan RF +444 ML...
Memang kalo menurut ane sih itu adalah hak perusahaan selaku pemilik Lori untuk mengoperasikan atau menghentikan kegiatan Lori tebu... Namun dari sisi sejarah kiranya masih bisa kita lestarikan bukan? Sayang kalo misalnya Lori Tebu yg punya nilai sejarah seperti itu ditenggelamkan oleh perkembangan jaman...
Nah, yang mau ane tanyakan... Apakah permasalahan yg ane uraikan diatas juga merupakan program preservasi yang ada di IRPS? Kalo memang bukan merupakan program preservasi di IRPS, mohon sekiranya om momod melangsir thread ini ke jalur yg benar... Dan ane harap dukungan pemikiran atau urun rembug atau mungkin saran dan pendapat yg mungkin bisa memberikan titik cerah terhadap kelestarian Sepur Lori khususnya di PG Krebet Bululawang Malang...
Mohon maaf kalo mungkin pemikiran ane terlalu muluk2 menurut para RF di Semboyan 35 ini atau di IRPS... Sebagai RF newbie ane pasti butuh pencerahan dan bimbingan rekan2 semua... Mohon tanggapan dari semua Semboyan 35'ers...
Trims atas perhatiannya...
Ane ulas dulu ya permasalahannya...
Singkat cerita bahwa terdengar kabar dari rekan2 RF +444 ML (IRPS, Komuter, S35ers, dan Pecinta KA non organisasi di Malang) bahwa tahun 2012 nanti direncanakan Penghentian Kegiatan Sepur Lori Tebu milik PG Krebet Bululawang Kabupaten Malang... Mendengar kabar itu ane coba-coba datang ke PG Krebet untuk hunting foto sepur lori itu sebelum (kalo memang jadi) akhirnya dihentikan... Waktu itu yg terlintas di benak ane selaku RF hanya ingin mengabadikan momen ketika Sepur Lori itu masih beroprasi... Apa yg terjadi? Di Emplasemen Lori PG Krebet tidak ada aktifitas Lokomotif maupun Lori yg mengangkut tebu... Setelah itu ane tanya ke Satpam penjaga PJL Lori... Ane dapet informasi kalo aktifitas Lokomotif dan Lori tebu saat itu berlangsung di Emplasemen Lori Gondanglegi... Mendengar hal itu ane langsung tancap gas menuju ke Emplasemen Lori di Gondanglegi...
Setelah nyampe di sana, ane juga nggak ngeliat ada aktifitas apapun disana... AKhirnya ane beranikan diri bertemu dengan orang2 yang ada di Emplasemen itu... Ane ketemu sama Pegawai Lori Tebu di Emplasemen Gondanglegi (Sorry ane nggak bisa nyebut nama)... Ane tanya2 seputar rencana penghentian Kegiatan Sepur Lori Tebu milik PG Krebet... Mereka pun seolah mengiyakan pertanyaan ane... Bahkan, justru rencana penghentian itu seharusnya terjadi di Tahun 2011 ini!!
Alasan pihak PG Krebet berencana menghentikan Kegiatan Sepur Lori Tebu itu karena :
1. Biaya operasional yg dibutuhkan sangatlah tinggi sehingga tidak sebanding dengan pemasukan yg diterima oleh PG Krebet.
2. Lori tebu dinilai kurang efisien bila dilihat dari segi waktu pengiriman tebu dari kebun tebu ke pabrik. Anggapan yg beredar (secara individual) bahwa lebih efisien menggunakan Truk daripada Lori.
3. Tidak semua kebun tebu bisa dijangkau dengan lori.
Tapi ternyata PG Krebet pun tidak bisa semudah membalikkan telapak tangan ketika ingin menghentikan operasional Sepur Lori PG Krebet... Mengapa demikian? Begini... Setelah ane tanya ke pegawai Emplasemen Lori di Gondanglegi itu, ane juga dapet kabar cukup menenangkan... Keinginan PG Krebet untuk menghentikan operasional Lori Tebu itu mendapat tanggapan Pemerintah Daerah... Pemerintah Daerah menginginkan apabila memang Angkutan Tebu dengan Sepur Lori dihentikan dan diganti dengan Angkutan Truk, maka PG Krebet harus membayar biaya ganti rugi kerusakan jalan yang timbul ketika dilewati oleh aktifitas Angkutan Tebu dengan menggunakan Truk... Memang truk mungkin efisien untuk mengangkut tebu... Tapi Jalan raya/kampung yg dilewati Truk itu (bila terus2an dilewati) pasti akan rusak juga... Satu misal di jalan kampung temen ane skrg rusak parah bahkan banyak lubang di jalan itu padahal baru aja diaspal... Nah, pertanyaannya Apakah PG Krebet mau dan mampu untuk mengganti biaya ganti rugi kerusakan jalan itu? Hingga saat ini, ane blm dengar kabar terbaru... Mungkin juga skrg masih dirembug diantara para petinggi PG Krebet dan Pemda Setempat... Dan Info ini skrg menjadi perbincangan hangat dikalangan RF +444 ML...
Memang kalo menurut ane sih itu adalah hak perusahaan selaku pemilik Lori untuk mengoperasikan atau menghentikan kegiatan Lori tebu... Namun dari sisi sejarah kiranya masih bisa kita lestarikan bukan? Sayang kalo misalnya Lori Tebu yg punya nilai sejarah seperti itu ditenggelamkan oleh perkembangan jaman...
Nah, yang mau ane tanyakan... Apakah permasalahan yg ane uraikan diatas juga merupakan program preservasi yang ada di IRPS? Kalo memang bukan merupakan program preservasi di IRPS, mohon sekiranya om momod melangsir thread ini ke jalur yg benar... Dan ane harap dukungan pemikiran atau urun rembug atau mungkin saran dan pendapat yg mungkin bisa memberikan titik cerah terhadap kelestarian Sepur Lori khususnya di PG Krebet Bululawang Malang...
Mohon maaf kalo mungkin pemikiran ane terlalu muluk2 menurut para RF di Semboyan 35 ini atau di IRPS... Sebagai RF newbie ane pasti butuh pencerahan dan bimbingan rekan2 semua... Mohon tanggapan dari semua Semboyan 35'ers...
Trims atas perhatiannya...
Facebook :
Biasakan Ijin kpd Pihak PT. KAI (bila akan melakukan kegiatan dlm bentuk apapun di area PT. KAI) meskipun kita adalah RF. Kedepankan 4S
Biasakan Ijin kpd Pihak PT. KAI (bila akan melakukan kegiatan dlm bentuk apapun di area PT. KAI) meskipun kita adalah RF. Kedepankan 4S