06-04-2012, 08:06 AM
[spoiler=big problems: lack of dedicated/segregated lines]
Quote:sekarang masalah utama sistem rapid transit di jakarta adalah bukan masalah moda bus atau rel, tetapi lebih kepada kurangnya lahan untuk jalur khusus sehingga jalur memakan jalan yang ada sehingga sangat beresiko untuk tidak steril.[/spoiler]
realistis saja, dengan jumlah kendaraan di jakarta seperti sekarang, solusi yang masuk akal ialah penambahan jalan khusus untuk busway/lrt, yang tidak memakan jalan raya. karena memang rasio jalan-luas wilayah kota di jakarta memang masih jauh dari standar dunia yang 15%. di jakarta rasionya masih 7%. sehingga dengan memakai jalan yang sudah ada hanya akan memperparah keadaan saja.
jadi untuk kasus jakarta, dimana trafik sudah chaos, penggantian moda busway-trem/lrt dimana jalurnya sama dengan sekarang, tidak akan menyelesaikan masalah. karena akan tetap terkena hambatan perjalanan karena macet. jika tetap ingin pakai jalur yang ada saat ini, maka yang wajib dilakukan ialah jalur steril 100%. busway bisa dibuat underpass di semua persimpangan/perempatan agar tidak ikut kena macet. selanjutnya busway di pagari agar tidak ada kendaraan yang bisa masuk, atau dibuat sistem contraflow seperti di kereta api.
jika semuanya sudah steril, maka penambahan bus bisa dilakukan dan headwaynya jadi lebih rapat. lalu jika makin lama bus2 sudah tidak mampu menampung, barulah dipasangi rel untuk trem/lrt/railbus yang dapat meningkatkan kapasitas jalur. jika semakin padat trafiknya, baru dibuatkan mrt/subway.
harus diakui, semua kekacauan ini dikarenakan kebijakan masa lalu yang salah yang lebih pro privat vehicle daripada public transport. seandainya saja sistem jalur khusus ini tidak dibubarkan sejak tahun 60 an (jalur2 trem), barangkali keadaan kacau sekarang tidak perlu terjadi. dan kalau sudah terlanjur chaos seperti sekarang, sangat sulit untuk dibenahi dan mesti keluar duit yang sangat banyak.
"Train approaching! Please remain behind yellow line!"