15-02-2014, 05:49 AM
kalo masalah itu sih tinggal dilihat dari jumlah tiket KA 16 yang terjual secara online. dan biasanya penumpang Argo Jati mayoritas para pekerja kantoran dan beberapa orang yang mampu untuk membeli tiket batas atas. untuk penjualan go show-nya di GMR. di perkirakan 15 - 30 orang yang ngantri.
Note : jumlah perkiraan ini hanya berlaku ketika musim masuk kerja dan musim masuk sekolah alias tidak ada liburan, hari besar atau PJKA.
sedangkan untuk penumpang go show yang istilahnya pengen murah karena kondisi keuangannya bercukupan, apalagi para RF, pelajar dan mahasiswa, pasti beralih dengan KA Cirebon Ekspress, karena tarif K1-nya sendiri lebih murah dengan perbedaan antara 10rb s/d 30rb dari harga tiket K1 Argo jati.
apalagi ada K2-nya yang lebih murah.
Note lagi : pengurangan rangkaian K1 untuk KA sekelas Argo hanya berlaku untuk KA relasi Jarak Dekat. (Argo Jati & Argo Parahiyangan) sedangkan untuk KA relasi Jarak menengah juga bisa di terapkan. ( Argo Sindoro & Argo Muria, Taksaka Pagi & Taksaka Malam, Argo Lawu & Argo Dwipangga) untuk rangkaian yg ini belum di temukan cara / metode perhitungannya. mungkin siapa tahu ada yang mau mencobanya.
sedangkan untuk KA relasi Jarak Jauh..... (metode ini sepertinya tidak berlaku)
------------------------------------------------------------------------------------------------
jadi begini perhitungannya.
Sebelum KA 15 berangkat ke GMR. tentunya pihak daop 3 sudah memperkirakan berapa banyak K1 yang dibutuhkan. dan berapa banyak K1 yang dibutuhkan ketika jadi KA 16.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika Jumlah tiket online KA 15 ada 70 kursi terjual sedangkan tiket go show 2 jam sebelum keberangkatan belum di ketahui jumlah kursinya yang terjual.
maka total sementara, 70 kursi terjual + 50 kursi go show yang belum terjual = 120 kursi. (berarti masih ada 30 kursi yang kosong ketika KA 15 berangkat)
perlu diketahui, Jumlah kursi 1 kereta K1 Argo Jati = 50 kursi.
maka staformasi rangkaiannya : Loko, P, K1-1, K1-2, KM, K1-3, B
kemudian melihat kembali jumlah tiket online KA 16 ada 90 kursi terjual sedangkan tiket go show 2 jam sebelum keberangkatan belum di ketahui jumlahnya yang terjual.
maka total sementara, 90 kursi + 50 kursi go show yang belum terjual = 140 kursi.
(berarti masih ada 10 kursi yang kosong ketika KA 16 berangkat)
Nah dari sinilah KA 15 dirangkai kembali staformasinya dengan membandingkan kebutuhan K1 pada KA 16.
dimana jumlah K1 yang di rangkai pada KA 15 adalah = 4 kereta K1
kenapa mesti 4 kereta K1 ?
karena menyisakan 1 kereta K1 yang kosong lebih baik daripada 4 kereta K1 yang kosong.
jadi staformasi KA 15 dan KA 16 adalah.
Loko, P, K1-1, K1-2, KM, K1-3, K1-4, B = 200 kursi penumpang. (susunan rangkaian ini hanya berlaku pada hari senin s/d Jum'at Pagi, tergantung banyaknya tiket terjual pada reservasi online)
*Pasti tambah bingung.
[/quote]
Tetep ga bisa ah Om maen digituin, kan dah dibilang gak bisa tongol-tongolan seenak udelnya. Pihak RTS pusat kudu koordinasi sama tim lapangan, sama tim ini dan tim itu. Nah Ye udah contohnya Jati dari CN berangat jam 5 pagi, trus masa penjualan keberangkatan dari Gambir mau di-cut off jam 4 pagi buat mengetahui berapa kereta yang harus dibawa ke Gambir? Gak bisa gitu doong. Ntar kalo jam 7 pagi, si Jati udah di tengah jalan, tiba-tiba yang pesen Jati dari Gambir meningkat pesat gimana? ngambil rangkean lain? Sibuk lagi rotasi rangkaian, suatu saat harus dibalikin, dst. Ribet. Dan maen pinjem-pinjem rangkean aja, trus yang punya rangkean asli ntar mau pake apa? Namanya penjualan ya harus real time dong, gak bisa maen dipotong gara-gara keretanya udah siap mau berangkat. Trus sekali lagi, gak bisa dong pake asumsi "biasanya cuma terjual segini, berarti go shownya segini aje aaaah". Penjualan naik dan turun, dan sekali lagi, gak bisa (dan gak boleh) mengandalkan "biasanya".
Mundur banyak langkah itu mah kalo penjualan dipotong beberapa jam sebelum berangkat demi ngitung rangkaian yang dibawa. Kalah sama KA Lokal yang beli saat kereta akan berangat beberapa detik lagi pun bisa. Itu bukan efisiensi saya kira, itu mempersulit diri perusahaan sendiri ~,~
EDIT: Eh pikiran saya di paragraf 1 juga udah disampaikan Mr. Loko :3
Note : jumlah perkiraan ini hanya berlaku ketika musim masuk kerja dan musim masuk sekolah alias tidak ada liburan, hari besar atau PJKA.
sedangkan untuk penumpang go show yang istilahnya pengen murah karena kondisi keuangannya bercukupan, apalagi para RF, pelajar dan mahasiswa, pasti beralih dengan KA Cirebon Ekspress, karena tarif K1-nya sendiri lebih murah dengan perbedaan antara 10rb s/d 30rb dari harga tiket K1 Argo jati.
apalagi ada K2-nya yang lebih murah.
Note lagi : pengurangan rangkaian K1 untuk KA sekelas Argo hanya berlaku untuk KA relasi Jarak Dekat. (Argo Jati & Argo Parahiyangan) sedangkan untuk KA relasi Jarak menengah juga bisa di terapkan. ( Argo Sindoro & Argo Muria, Taksaka Pagi & Taksaka Malam, Argo Lawu & Argo Dwipangga) untuk rangkaian yg ini belum di temukan cara / metode perhitungannya. mungkin siapa tahu ada yang mau mencobanya.
sedangkan untuk KA relasi Jarak Jauh..... (metode ini sepertinya tidak berlaku)
------------------------------------------------------------------------------------------------
jadi begini perhitungannya.
Sebelum KA 15 berangkat ke GMR. tentunya pihak daop 3 sudah memperkirakan berapa banyak K1 yang dibutuhkan. dan berapa banyak K1 yang dibutuhkan ketika jadi KA 16.
------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika Jumlah tiket online KA 15 ada 70 kursi terjual sedangkan tiket go show 2 jam sebelum keberangkatan belum di ketahui jumlah kursinya yang terjual.
maka total sementara, 70 kursi terjual + 50 kursi go show yang belum terjual = 120 kursi. (berarti masih ada 30 kursi yang kosong ketika KA 15 berangkat)
perlu diketahui, Jumlah kursi 1 kereta K1 Argo Jati = 50 kursi.
maka staformasi rangkaiannya : Loko, P, K1-1, K1-2, KM, K1-3, B
kemudian melihat kembali jumlah tiket online KA 16 ada 90 kursi terjual sedangkan tiket go show 2 jam sebelum keberangkatan belum di ketahui jumlahnya yang terjual.
maka total sementara, 90 kursi + 50 kursi go show yang belum terjual = 140 kursi.
(berarti masih ada 10 kursi yang kosong ketika KA 16 berangkat)
Nah dari sinilah KA 15 dirangkai kembali staformasinya dengan membandingkan kebutuhan K1 pada KA 16.
dimana jumlah K1 yang di rangkai pada KA 15 adalah = 4 kereta K1
kenapa mesti 4 kereta K1 ?
karena menyisakan 1 kereta K1 yang kosong lebih baik daripada 4 kereta K1 yang kosong.
jadi staformasi KA 15 dan KA 16 adalah.
Loko, P, K1-1, K1-2, KM, K1-3, K1-4, B = 200 kursi penumpang. (susunan rangkaian ini hanya berlaku pada hari senin s/d Jum'at Pagi, tergantung banyaknya tiket terjual pada reservasi online)
*Pasti tambah bingung.
[/quote]
Tetep ga bisa ah Om maen digituin, kan dah dibilang gak bisa tongol-tongolan seenak udelnya. Pihak RTS pusat kudu koordinasi sama tim lapangan, sama tim ini dan tim itu. Nah Ye udah contohnya Jati dari CN berangat jam 5 pagi, trus masa penjualan keberangkatan dari Gambir mau di-cut off jam 4 pagi buat mengetahui berapa kereta yang harus dibawa ke Gambir? Gak bisa gitu doong. Ntar kalo jam 7 pagi, si Jati udah di tengah jalan, tiba-tiba yang pesen Jati dari Gambir meningkat pesat gimana? ngambil rangkean lain? Sibuk lagi rotasi rangkaian, suatu saat harus dibalikin, dst. Ribet. Dan maen pinjem-pinjem rangkean aja, trus yang punya rangkean asli ntar mau pake apa? Namanya penjualan ya harus real time dong, gak bisa maen dipotong gara-gara keretanya udah siap mau berangkat. Trus sekali lagi, gak bisa dong pake asumsi "biasanya cuma terjual segini, berarti go shownya segini aje aaaah". Penjualan naik dan turun, dan sekali lagi, gak bisa (dan gak boleh) mengandalkan "biasanya".
Mundur banyak langkah itu mah kalo penjualan dipotong beberapa jam sebelum berangkat demi ngitung rangkaian yang dibawa. Kalah sama KA Lokal yang beli saat kereta akan berangat beberapa detik lagi pun bisa. Itu bukan efisiensi saya kira, itu mempersulit diri perusahaan sendiri ~,~
EDIT: Eh pikiran saya di paragraf 1 juga udah disampaikan Mr. Loko :3
Seperti alunan detak jantungku,
tak bertahan, melawan waktu
dan semua keindahan, yang memudar
atau cinta, yang tlah hilang
==========
My latest TR: Tawang Alun, 30 Juni 2013
tak bertahan, melawan waktu
dan semua keindahan, yang memudar
atau cinta, yang tlah hilang
==========
My latest TR: Tawang Alun, 30 Juni 2013