14-12-2011, 04:14 AM
[spoiler=Kereta Api ke Bandara Kualanamu akan Disiapkan]
JAKARTA () : PT Railink menyiapkan empat rangkaian kereta rel diesel (KRD) untuk dioperasikan pada ruas Medan-Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, pada awal 2013 mendatang. Proyek KA sepanjang 28 kilometer dengan investasi Rp 54 miliar ini disiapkan menjadi salah satu sarana transportasi menuju Bandara Kualanamu.
Perusahaan patungan PT Angkasa Pura II dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini akan menjadikan trayek Medan-Kualanamu sebagai percontohan pelayanan KA bandara. Rangkaian kereta langsung masuk ke terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Direktur Utama PT Raillink Majrahul Hidayat mengatakan, penumpang bisa langsung masuk ke ruang tunggu bandara. Rencananya, peron atau tempat menurunkan dan menaikkan penumpang di buat melingkar. Dengan ini, calon penumpang transportasi udara dan lainnya bisa menyesuaikan jadwal penerbangaan dengan keberangkatan kereta api karena waktunya relatif bisa diprediksi.
Di lain pihak, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga mendapat tugas dari pemerintah untuk mengelola sarana dan prasarana jaringan KRL Commuter Jabodetabek dan KA Bandara Soekarno-Hatta. Penugasan tertuang dalam peraturan presiden, sehingga upaya percepatan pembangunan infrastruktur KA harus segera direalisasikan.
Seperti diketahui, Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, merupakan bandara pengganti Bandara Polonia, Medan. Bandara baru ini akan selesai dikerjakan pada 2012 mendatang dan sudah bisa dioperasikan secara resmi pada Januari 2013 serta siap melayani 8 juta penumpang per tahun.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhaksi S Gumay mengatakan, proses pengerjaan proyek bandara ini sudah mencapai 66 persen. Berdasarkan infrastrukturnya, bandara ini ideal untuk dioperasikan pada satu tahun mendatang. "Penyelesaian proyek Bandara Kualanamu ini termasuk membangun akses transportasi. Selain angkutan jalan raya, juga ada angkutan kereta api," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Tri S Sunoko menambahkan, menyusul penyelesaian pengerjaan infrastruktur yang menjadi tanggung jawab perusahaan, saat ini AP II juga menyiapkan proses lanjutan untuk pemenuhan peralatan dan perlengkapan pendukung operasional bandara.
"Termasuk menyusun skenario pemindahan operasional Bandara Polonia ke Kualanamu. Saat ini, tim AP II sedang memprosesnya," katanya.
Bandara Kualanamu dibangun di atas lahan seluas 1.365 hektare serta berada di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pantai Labu dan Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Pembangunan Bandara Kualanamu mengacu pada kondisi Bandara Polonia yang sudah tidak bisa lagi melayani penumpang dan tidak lagi bisa dikembangkan akibat ketiadaan lahan.
[/spoiler]
Perusahaan patungan PT Angkasa Pura II dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini akan menjadikan trayek Medan-Kualanamu sebagai percontohan pelayanan KA bandara. Rangkaian kereta langsung masuk ke terminal keberangkatan dan kedatangan penumpang.
Direktur Utama PT Raillink Majrahul Hidayat mengatakan, penumpang bisa langsung masuk ke ruang tunggu bandara. Rencananya, peron atau tempat menurunkan dan menaikkan penumpang di buat melingkar. Dengan ini, calon penumpang transportasi udara dan lainnya bisa menyesuaikan jadwal penerbangaan dengan keberangkatan kereta api karena waktunya relatif bisa diprediksi.
Di lain pihak, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) juga mendapat tugas dari pemerintah untuk mengelola sarana dan prasarana jaringan KRL Commuter Jabodetabek dan KA Bandara Soekarno-Hatta. Penugasan tertuang dalam peraturan presiden, sehingga upaya percepatan pembangunan infrastruktur KA harus segera direalisasikan.
Seperti diketahui, Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, merupakan bandara pengganti Bandara Polonia, Medan. Bandara baru ini akan selesai dikerjakan pada 2012 mendatang dan sudah bisa dioperasikan secara resmi pada Januari 2013 serta siap melayani 8 juta penumpang per tahun.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhaksi S Gumay mengatakan, proses pengerjaan proyek bandara ini sudah mencapai 66 persen. Berdasarkan infrastrukturnya, bandara ini ideal untuk dioperasikan pada satu tahun mendatang. "Penyelesaian proyek Bandara Kualanamu ini termasuk membangun akses transportasi. Selain angkutan jalan raya, juga ada angkutan kereta api," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II Tri S Sunoko menambahkan, menyusul penyelesaian pengerjaan infrastruktur yang menjadi tanggung jawab perusahaan, saat ini AP II juga menyiapkan proses lanjutan untuk pemenuhan peralatan dan perlengkapan pendukung operasional bandara.
"Termasuk menyusun skenario pemindahan operasional Bandara Polonia ke Kualanamu. Saat ini, tim AP II sedang memprosesnya," katanya.
Bandara Kualanamu dibangun di atas lahan seluas 1.365 hektare serta berada di 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Pantai Labu dan Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Pembangunan Bandara Kualanamu mengacu pada kondisi Bandara Polonia yang sudah tidak bisa lagi melayani penumpang dan tidak lagi bisa dikembangkan akibat ketiadaan lahan.
.