Fakta Aneh, Unik dan Terlupakan Sekitar Kereta Api.

[ino_pl]

Yang mo sharig kejadian2 unik (kejadian tidak biasa) di sekitar stasiun yang ada di indonesia di mari yach...

contohnya....ane kemarin liat ada berita di kompas

Duh, Kabur dari Rumah Malah Melahirkan di Stasiun


Artikel Terkait:
Melahirkan Normal Tak Lagi Menakutkan
Bayi Raksasa Lahir di Sumut
Pengantin Cilik Meninggal karena Melahirkan


Rabu, 14 Oktober 2009 | 10:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.COM — Seorang ibu muda bernama Fatmawati (27) melahirkan bayinya di Stasiun Kereta Api Depok Lama, Kota Depok, Selasa (13/10) pukul 05.10.

Penumpang kereta rel listrik ekonomi jurusan Bogor-Jakarta itu naik dari Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor. Di tengah perjalanan, dia merasakan perutnya mulas seperti akan melahirkan sehingga akhirnya turun di Stasiun Depok Lama dengan bantuan para penumpang lain.

Setelah sempat duduk istirahat di stasiun, Fatmawati mengeluarkan air ketuban bercampur darah. Akhirnya, dia dibawa masuk ke pos keamanan stasiun. "Waktu kami sedang berunding, tiba-tiba terdengar suara bayi dari dalam," ujar Janu Triawanto, petugas stasiun.

Warga Cilebut Timur RT 06 RW 07 itu beserta bayinya lalu digotong menuju bidan Aziz Yusnelly di Gang Bhakti No 2 RT 02 RW 02, Pancoran Mas.

Menurut seorang petugas Stasiun Depok Lama, beberapa orang menggotong Fatmawati, sementara yang lainnya memangku si jabang bayi yang saat itu tali ari-arinya belum dilepas.

Petugas itu mengisahkan, selama perjalanan menuju bidan yang jaraknya beberapa ratus meter, darah dari bagian tubuh Fatmawati terus mengucur, sementara bayinya terus menangis. Fatmawati dibawa dengan ditandu, sedangkan bayinya yang masih dalam kondisi berlumuran darah dibawa dengan cara dipangku.

Bayi perempuan dengan berat 2,9 kg dan panjang 49 cm itu diberi nama Khairunisa.

Ketika ditemui Warta Kota, Fatmawati sudah bisa bicara, tetapi tidak nyambung. Diduga kesadaran ibu muda ini belum pulih.

Namun, setelah ditenangkan oleh asisten bidan Aziz Yusnelly, Siti Maslia, Fatmawati mulai terlihat tenang. "Kondisinya tidak stabil karena dia sedang depresi. Maka, tak aneh jika ditanya jawabannya jauh melenceng dari yang ditanyakan," tutur Siti.

Setelah tenang, Fatmawati mulai bercerita bahwa dia kabur dari rumah orangtuanya, pasangan Bukhod-Maisaroh, karena suasana rumah sedang "panas". Bahkan, suaminya, Ahmad Samin, tidak mempunyai uang untuk biaya persalinan anak pertamanya tersebut.

Menurut Fatmawati, suaminya yang bekerja serabutan itu biasanya memberi uang Rp 10.000 per hari. Namun, belakangan sang suami tidak memberi uang lagi. "Pusing Mas... enggak punya uang buat melahirkan. Makanya kabur. Saya kabur Senin kemarin habis maghrib. Suami dan orangtua enggak tahu," ujarnya.

Sedianya, kata ibu muda itu, dia akan ke Jakarta, tetapi akhirnya memilih turun di Stasiun Depok Lama dengan maksud menuju rumah saudaranya, Irma, di Ratujaya, Pancoran Mas, karena perutnya sudah terasa mulas.

Siti Maslia mengatakan, Fatmawati tidak bisa mengingat proses persalinan yang dialaminya. "Dia tidak ingat saat melahirkan. Bayinya langsung kami tangani secara medis dan kami bersihkan," tuturnya.

Masih kata Siti, bila suami dan keluarga Fatmawati tidak membawa pulang ibu-anak itu, bidan Yusnely akan merawat keduanya. "Polisi membantu dengan berusaha mencari keluarganya. Bila mereka (keluarga) tidak ketemu atau tidak mau datang, ibu bidan berencana merawat Fatmawati dan bayinya," katanya.