09-10-2011, 12:00 PM
(This post was last modified: 09-10-2011, 12:03 PM by Bangunkarta.)
koq sistemnya jadi kek gitu ya....
harusnya operator tahu lah, mana KA jarak jauh dan mana KA lokal, dan bisa memetakan kebutuhan amsyarakat terhadap KA ... dimana pada KA jarak jauh kenyamanan atas kondisi kereta juga menjadi faktor yang dipertimbangkan, makanya kereta dibuat TD 100% ga boleh nambah penumpang adalah hal yang patut diapresiasi...
tapi Dhoho kan kereta jarak dekat, kereta komuter... harusnya kebijakan itu tidak perlu dilakukan... secara karakter penumpang jarak jauh dengan penumpang KA lokal kan beda-beda.... penumpang KA lokal ngga terlalu mementingkan nyaman... secara deket..yang penting terangkut n segera sampai trus di perjalanan lancar n selamet ... ga nuntut lebih koq
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
yaa.. namanya juga sepur jarak dekat dan murah mas.... dimaklumi ajah kalo pedagang.. secara penumpang juga butuh trus mereka jual dagangannya juga harganya murah... penumpang juga butuh lah mamin di kereta sehabis beraktivitas..
justru kalo pedagang ga boleh naik KA (ekonomi n lokal) penumpang juga yang susah..... sehabis beraktivitas, segera naek KA kondisi kan cape n perut laper.... kalo ada mamin sekedarnya dan harganya murah, kan itu juga penumpang butuh..
kalo pengamen seh... emang harusnya ga boleh naek KA apapun itu
harusnya operator tahu lah, mana KA jarak jauh dan mana KA lokal, dan bisa memetakan kebutuhan amsyarakat terhadap KA ... dimana pada KA jarak jauh kenyamanan atas kondisi kereta juga menjadi faktor yang dipertimbangkan, makanya kereta dibuat TD 100% ga boleh nambah penumpang adalah hal yang patut diapresiasi...
tapi Dhoho kan kereta jarak dekat, kereta komuter... harusnya kebijakan itu tidak perlu dilakukan... secara karakter penumpang jarak jauh dengan penumpang KA lokal kan beda-beda.... penumpang KA lokal ngga terlalu mementingkan nyaman... secara deket..yang penting terangkut n segera sampai trus di perjalanan lancar n selamet ... ga nuntut lebih koq
Out of Topic ʕ•Ìᴥ•̀ʔã£
harusnya KA lokal kek Dhoho dkk dibuat aja kek di DAOP 1
misalnya Ekspres Rangkas Jaya, Patas Purwakarta, Patas Merak dan Banten Ekspres aja... ngga memberlakukan kebijakan tersebut... meskipun tu kereta expres...tapi juga difungsikan sebagai komuter oleh sebagian besar pelanggannya.. jadi penuh tiap hari... tapi ya wajar n dinaklumi koq.. namanya juga ekonomi....dipake komuter lagi
harusnya KA lokal kek Dhoho dkk dibuat aja kek di DAOP 1
misalnya Ekspres Rangkas Jaya, Patas Purwakarta, Patas Merak dan Banten Ekspres aja... ngga memberlakukan kebijakan tersebut... meskipun tu kereta expres...tapi juga difungsikan sebagai komuter oleh sebagian besar pelanggannya.. jadi penuh tiap hari... tapi ya wajar n dinaklumi koq.. namanya juga ekonomi....dipake komuter lagi
src="http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
yaa.. namanya juga sepur jarak dekat dan murah mas.... dimaklumi ajah kalo pedagang.. secara penumpang juga butuh trus mereka jual dagangannya juga harganya murah... penumpang juga butuh lah mamin di kereta sehabis beraktivitas..
justru kalo pedagang ga boleh naik KA (ekonomi n lokal) penumpang juga yang susah..... sehabis beraktivitas, segera naek KA kondisi kan cape n perut laper.... kalo ada mamin sekedarnya dan harganya murah, kan itu juga penumpang butuh..
kalo pengamen seh... emang harusnya ga boleh naek KA apapun itu
"Penipuan Publik atau kebohongan Publik adalah seseorang yang dengan sadar berkata - menyampaikan - melakukan kebohongan dan ungkapan tersebut, tersebar luas dan bisa dipahami sebagai kebenaran atau dipercayai kebenarannya"
~just quote~
~just quote~