Lebaran sebentar lagi...begitulah penggalan dari sebait lagu yang populer di negeri kita. Nah kalau lebaran ini paling afdol ya kumpul dengan keluarga.
Kalau kita kebetulan seorang railfan yang di perantauan, sudah pasti kalau pulang kampung enaknya naik kereta api.
Namun bagi anda yang sudah melakukan ritual mudik dengan kereta api dari awal tahun 1990an, 1980an, atau bahkan 1970an, ada baiknya kita tahu bahwa tak semua lokomotif-lokomotif yang digunakan untuk menarik kereta api yang anda tumpangi saat itu hingga kini masih ada.
Beberapa diantaranya, mungkin sudah turun pangkat dan tak menarik kereta api jarak jauh, dengan rangkaian panjang lagi. Beberapa masih eksis, walaupun sebagai lokomotif langsir. Ada juga yang sudah dikebunkan di Balai Yasa. Malah mungkin ada juga yang sudah dirucat!
Nah, di thread ini kita membahas beberapa lokomotif yang sudah mantan tersebut.
Contohnya adalah lokomotif BB200 08 di foto bawah ini, yang terlihat sedang menarik KA ekonomi di stasiun Gambir. Kebetulan foto ini diambil pada saat musim Lebaran tahun 1989.
Terakhir saya dengar lokomotif ini sudah dikebunkan, setelah mesinnya jebol. Sebelumnya, lokomotif ini hanya berfungsi sebagai lokomotif langsir di Semarang, dengan kondisi “mata†nya yang jebol.
Lokomotif langsir BB300 ternyata tak ketinggalan juga lho. Siapa nyana, dulunya lokomotif ini juga ikut aktif mengantar pemudik, khususnya di jalur cabang yang kini sudah mati, atau di jalur pendek.
[spoiler]
Contohnya seperti foto BB300 yang mengantar pemudik di jalur Rembang-Bojonegoro.
[spoiler]
Atau pemudik di jalur Palmerah ini.
[spoiler]
Tapi yang kolosal adalah BB301 dan BB304. Seingat saya, pada tahun 1980an, kedua jenis lokomotif ini sering berdinas jarak jauh sambil menarik rangkaian panjang. Seperti halnya CC201, CC203 dan CC204 di masa sekarang.
[spoiler]
Walaupun hingga kini mereka masih banyak yang berdinas, mereka sudah tidak lagi menarik KA jarak jauh unggulan. Kini mereka lebih banyak menarik KA lokal atau KA ekspress jarak pendek saja.
Dan tak lupa juga, lokomotif uap di tahun 1970an juga ikut berperan serta mengantar pemudik.
Seperti lokomotif TD10 di jalur Karawang-Wadas ini.
[spoiler]
Atau lokomotif CC50 di jalur Garut-Cikajang ini.
[spoiler]
Kalau kita kebetulan seorang railfan yang di perantauan, sudah pasti kalau pulang kampung enaknya naik kereta api.
Namun bagi anda yang sudah melakukan ritual mudik dengan kereta api dari awal tahun 1990an, 1980an, atau bahkan 1970an, ada baiknya kita tahu bahwa tak semua lokomotif-lokomotif yang digunakan untuk menarik kereta api yang anda tumpangi saat itu hingga kini masih ada.
Beberapa diantaranya, mungkin sudah turun pangkat dan tak menarik kereta api jarak jauh, dengan rangkaian panjang lagi. Beberapa masih eksis, walaupun sebagai lokomotif langsir. Ada juga yang sudah dikebunkan di Balai Yasa. Malah mungkin ada juga yang sudah dirucat!
Nah, di thread ini kita membahas beberapa lokomotif yang sudah mantan tersebut.
Contohnya adalah lokomotif BB200 08 di foto bawah ini, yang terlihat sedang menarik KA ekonomi di stasiun Gambir. Kebetulan foto ini diambil pada saat musim Lebaran tahun 1989.
Terakhir saya dengar lokomotif ini sudah dikebunkan, setelah mesinnya jebol. Sebelumnya, lokomotif ini hanya berfungsi sebagai lokomotif langsir di Semarang, dengan kondisi “mata†nya yang jebol.
Lokomotif langsir BB300 ternyata tak ketinggalan juga lho. Siapa nyana, dulunya lokomotif ini juga ikut aktif mengantar pemudik, khususnya di jalur cabang yang kini sudah mati, atau di jalur pendek.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Contohnya seperti foto BB300 yang mengantar pemudik di jalur Rembang-Bojonegoro.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Atau pemudik di jalur Palmerah ini.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Tapi yang kolosal adalah BB301 dan BB304. Seingat saya, pada tahun 1980an, kedua jenis lokomotif ini sering berdinas jarak jauh sambil menarik rangkaian panjang. Seperti halnya CC201, CC203 dan CC204 di masa sekarang.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Walaupun hingga kini mereka masih banyak yang berdinas, mereka sudah tidak lagi menarik KA jarak jauh unggulan. Kini mereka lebih banyak menarik KA lokal atau KA ekspress jarak pendek saja.
Dan tak lupa juga, lokomotif uap di tahun 1970an juga ikut berperan serta mengantar pemudik.
Seperti lokomotif TD10 di jalur Karawang-Wadas ini.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Atau lokomotif CC50 di jalur Garut-Cikajang ini.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]