03-02-2014, 05:02 PM
Update perkembangan pembangunan DT
hasil pantauan dari KRD Bojonegoro SBI-BBT-SRJ tanggal 24 & 27 Januari 2014
1. Antara SBI dengan Stasiun Tandes akan ada banyak titik switch-over (perpindahan jalur). Di beberapa titik, jalur lama akan digeser sekitar semeter dua meter ke selatan. Ini dilakukan mengingat lahan yang ada untuk jalur baru sepanjang SBI-TES sangat minim. Stasiun TES nantinya akan memiliki 3 jalur, bukan 4 jalur sebagaimana menurut rumor yang beredar.
2. Sedikit di luar dugaan, Stasiun Benowo justru dibuatkan 2 jalur baru, sehingga nantinya akan ada 4 jalur di emplasemennya
[spoiler]
dua jalur baru di utara emplasemen stasiun Benowo, 1 spoor lempeng, 1 spoor belok
[/spoiler]
secara garis besar progress pembangunan DT dan elektrifikasi persinyalan antara Stasiun Kandangan sampai dengan Stasiun Cerme sudah mencapai 90%. Tinggal tahap merapikan saja mungkin.
3. Mungkin ada yang tahu kalau di antara st.Lamongan dan Cerme ada 2 lokasi dimana dulunya pernah ada stasiun : Sumari dan Pandanan. Di dua lokasi tersebut sekarang telah dibangun pos sinyal blok intermediate.
4. Ada sedikit kejanggalan di Stasiun Duduk, dimana jalur 4 yang baru posisinya terlalu mepet dengan perumahan penduduk.
5. Stasiun Sumlaran yang ada sekarang fix hanya akan dijadikan pos sinyal blok intermediate. Sedangkan stasiun penggantinya berada sekitar 2 km di sebelah timurnya, sedang dibangun dengan 4 jalur di emplasemennya. Kelak stasiun ini akan diberi nama Stasiun Sukoanyar
(mohon dikoreksi jika ada info baru yg lebih valid)
6. Kembali saya menemukan kejanggalan, di stasiun Pucuk. Lahan tempat bangunan stasiun ini berdiri sekarang akan digunakan untuk railbed jalur baru, tetapi bangunan stasiun pengggantinya yang baru sama sekali belum ada,bahkan belum nampak tanda-tanda akan dibangun. Lain halnya dengan stasiun Gembong.
7. Memasuki stasiun Babat, jalur yang baru akan tersambung dengan jalur 3 stasiun Babat, sedangkan jalur lamanya akan terhubung ke jalur 4. Dengan kata lain,(jika dari arah timur) jalur baru yang tadinya ada di sebelah kanan akan berpindah ke sebelah kiri begitu melewati tikungan masuk BBT. Exit BBT arah Bowerno, jalur lama kembali bertukar posisi dengan jalur baru.
8. Antara stasiun Babat dengan stasiun Bowerno, lagi-lagi saya menemukan sebuah pos sinyal blok intermediate di lokasi yang tidak saya ketahui. (harap diingat lokasi tersebut bukan di Sroyo, Sroyo terletak di antara Bowerno-Sumberrejo, dan disana juga ada pos sinyal blok intermediate sendiri).
9. Posisi stasiun Bowerno dan Sumberrejo yang lama dengan yang baru benar-benar berhimpitan seperti bayi kembar siam....
ini foto penampakannya
[spoiler=Stasiun Bowerno][/spoiler]
[spoiler=Stasiun Sumberrejo][/spoiler]
hasil pantauan dari KRD Bojonegoro SBI-BBT-SRJ tanggal 24 & 27 Januari 2014
1. Antara SBI dengan Stasiun Tandes akan ada banyak titik switch-over (perpindahan jalur). Di beberapa titik, jalur lama akan digeser sekitar semeter dua meter ke selatan. Ini dilakukan mengingat lahan yang ada untuk jalur baru sepanjang SBI-TES sangat minim. Stasiun TES nantinya akan memiliki 3 jalur, bukan 4 jalur sebagaimana menurut rumor yang beredar.
2. Sedikit di luar dugaan, Stasiun Benowo justru dibuatkan 2 jalur baru, sehingga nantinya akan ada 4 jalur di emplasemennya
[spoiler]
dua jalur baru di utara emplasemen stasiun Benowo, 1 spoor lempeng, 1 spoor belok
[/spoiler]
secara garis besar progress pembangunan DT dan elektrifikasi persinyalan antara Stasiun Kandangan sampai dengan Stasiun Cerme sudah mencapai 90%. Tinggal tahap merapikan saja mungkin.
3. Mungkin ada yang tahu kalau di antara st.Lamongan dan Cerme ada 2 lokasi dimana dulunya pernah ada stasiun : Sumari dan Pandanan. Di dua lokasi tersebut sekarang telah dibangun pos sinyal blok intermediate.
4. Ada sedikit kejanggalan di Stasiun Duduk, dimana jalur 4 yang baru posisinya terlalu mepet dengan perumahan penduduk.
5. Stasiun Sumlaran yang ada sekarang fix hanya akan dijadikan pos sinyal blok intermediate. Sedangkan stasiun penggantinya berada sekitar 2 km di sebelah timurnya, sedang dibangun dengan 4 jalur di emplasemennya. Kelak stasiun ini akan diberi nama Stasiun Sukoanyar
(mohon dikoreksi jika ada info baru yg lebih valid)
6. Kembali saya menemukan kejanggalan, di stasiun Pucuk. Lahan tempat bangunan stasiun ini berdiri sekarang akan digunakan untuk railbed jalur baru, tetapi bangunan stasiun pengggantinya yang baru sama sekali belum ada,bahkan belum nampak tanda-tanda akan dibangun. Lain halnya dengan stasiun Gembong.
7. Memasuki stasiun Babat, jalur yang baru akan tersambung dengan jalur 3 stasiun Babat, sedangkan jalur lamanya akan terhubung ke jalur 4. Dengan kata lain,(jika dari arah timur) jalur baru yang tadinya ada di sebelah kanan akan berpindah ke sebelah kiri begitu melewati tikungan masuk BBT. Exit BBT arah Bowerno, jalur lama kembali bertukar posisi dengan jalur baru.
8. Antara stasiun Babat dengan stasiun Bowerno, lagi-lagi saya menemukan sebuah pos sinyal blok intermediate di lokasi yang tidak saya ketahui. (harap diingat lokasi tersebut bukan di Sroyo, Sroyo terletak di antara Bowerno-Sumberrejo, dan disana juga ada pos sinyal blok intermediate sendiri).
9. Posisi stasiun Bowerno dan Sumberrejo yang lama dengan yang baru benar-benar berhimpitan seperti bayi kembar siam....
ini foto penampakannya
[spoiler=Stasiun Bowerno][/spoiler]
[spoiler=Stasiun Sumberrejo][/spoiler]