04-02-2010, 05:46 AM
Dari Stasiun Klampok kami menuju ke Purbalingga. Jalan rel dari Klampok menuju Sokaraja jauh dari jalan raya sehingga tidak terdeteksi.
Antara Klampok-Purbalingga tidak ada jalan rel yang dapat kami lihat. Akhirnya kami sampai di Purbalingga.
Awalnya sulit menemukan letak stasiunnya, sehingga atas usul sdr. Anton, kami menuju ke arah terminal, Pak ADL juga menanyakan pada Wasiop Daop V, dan atas informasi beliau, posisi stasiun adalah di jalan raya dekat dengan Terminal Purbalingga dan sekarang menjadi pusat penjualan tiket. Kami menyusuri jalan raya tersebut dan benar ada patok-patok rel dan bekas BH yang masih terlihat bantalan dari kayu.
[spoiler]
Namun hingga lewat terminal, bangunan stasiun belum ditemukan. Akhirnya kami memutar lagi dan kamipun melihat ada bangunan dengan lambang PT KA. Kamipun kesana dan benar di situ memang terdapat tulisan Stasiun Purbalingga.
[spoiler]
Namun, kami semua sebagai railfan sangat tidak percaya bahwa dulunya bangunan ini adalah stasiun. Dilihat dari bentuknya dan juga posisinya (ternyata di dekat bangunan itu terdapat wesel).
[spoiler]
Akhirnya kami berjalan menyusuri jalan raya dan mencari bangunan yang dulunya benar-benar stasiun. Benar saja, dari informasi penduduk yang diperoleh oleh Mas Kris, ternyata bangunan stasiun dulunya ada di dekat Kawasan Industri Boyang (Boyang Industrial) yang sekarang merupakan warung gudeg dan terminal mikrobus dan ujung rel ada sekitar 100 m dari situ, yang kini berupa warung. Sisa bangunan sendiri sudah tidak terlihat sama sekali, hanya ada rumah kos yang bentuk rangka atapnya mirip dengan gudang di Stasiun Banjarnegara. Kamipun sepakat bahwa Stasiun Purbalingga "baru" bukan berlokasi pada bekas stasiun aslinya.
Antara Klampok-Purbalingga tidak ada jalan rel yang dapat kami lihat. Akhirnya kami sampai di Purbalingga.
Awalnya sulit menemukan letak stasiunnya, sehingga atas usul sdr. Anton, kami menuju ke arah terminal, Pak ADL juga menanyakan pada Wasiop Daop V, dan atas informasi beliau, posisi stasiun adalah di jalan raya dekat dengan Terminal Purbalingga dan sekarang menjadi pusat penjualan tiket. Kami menyusuri jalan raya tersebut dan benar ada patok-patok rel dan bekas BH yang masih terlihat bantalan dari kayu.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Namun hingga lewat terminal, bangunan stasiun belum ditemukan. Akhirnya kami memutar lagi dan kamipun melihat ada bangunan dengan lambang PT KA. Kamipun kesana dan benar di situ memang terdapat tulisan Stasiun Purbalingga.
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Namun, kami semua sebagai railfan sangat tidak percaya bahwa dulunya bangunan ini adalah stasiun. Dilihat dari bentuknya dan juga posisinya (ternyata di dekat bangunan itu terdapat wesel).
[spoiler]
Image hosted by kapanlagi.com
[/spoiler]Akhirnya kami berjalan menyusuri jalan raya dan mencari bangunan yang dulunya benar-benar stasiun. Benar saja, dari informasi penduduk yang diperoleh oleh Mas Kris, ternyata bangunan stasiun dulunya ada di dekat Kawasan Industri Boyang (Boyang Industrial) yang sekarang merupakan warung gudeg dan terminal mikrobus dan ujung rel ada sekitar 100 m dari situ, yang kini berupa warung. Sisa bangunan sendiri sudah tidak terlihat sama sekali, hanya ada rumah kos yang bentuk rangka atapnya mirip dengan gudang di Stasiun Banjarnegara. Kamipun sepakat bahwa Stasiun Purbalingga "baru" bukan berlokasi pada bekas stasiun aslinya.