21-12-2013, 09:33 AM
SEORANG PETANI SELAMATKAN
KERETA DARI KEMUNGKINAN
KECELAKAAN
Ahmad Suryadi (45), seorang petani
dari Desa Mrenek RT 03 RW 06,
Kecamatan Maos, mendadak jadi
pahlawan lantaran dirinya
dikabarkan menghentikan kereta api
(KA) Argo Wilis jurusan Bandung0-
Surabaya yang melintas pada jalur
antara Stasiun Maos dan Stasiun
Sikampuh, Kabupaten Cilacap. Aksi
heroiknya dilakukan lantaran
terdapat rel gompal yang dapat
membahayakan perjalanan KA.
"Peristiwa itu terjadi tadi siang,
sekitar pukul 14.05 WIB, saat KA
Argo Wilis melintas dari arah barat
(Bandung, red.)," kata Manajer
Humas PT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi 5 Purwokerto,
Surono, di Purwokerto, Jumat (20/12)
petang.
Surono pun menjelaskan, saat
melintasi rel di kilometer 393+8/9
antara Stasiun Maos dan Stasiun
Sikampuh, Ahmad Suryadi melihat
adanya rel gompal dengan panjang
sekitar 10 centimeter. "Padahal, dari
arah barat ada KA Argo Wilis yang
akan melintas. Oleh karena itu,
Ahmad Suryadi langsung mengambil
inisiatif untuk menghentikan KA
Argo Wilis dengan melambai-
lambaikan kedua tangannya sebagai
isyarat kepada masinis karena dia
khawatir terhadap keselamatan KA
itu," ungkap Surono. Serentak
masinis Nardi dan asisten masinis
Hendra yang sedang bertugas
mengemudikan lokomotif KA Argo
Wilis pun berusaha menghentikan
laju lokomotifnya dan akhirnya
lokomotif tersebut berhasil
dihentikan sebelum melewati rel
yang rompal, sehingga KA Argo Wilis
dapat diselamatkan dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan.
"Kondisi rel gompal itu segera
dilaporkan ke teknisi jalan rel yang
selanjutnya dilakukan perbaikan
agar bisa dilalui kereta api dengan
aman," papar Surono. Setelah
melalui perbaikan rel selama kurang
lebih 38 menit di dekat lokasi
kejadian, KA Argo Wilis dengan
lokomotif cc 20306 yang menarik
enam kereta eksekutif, satu kereta
restorasi, dan satu gerbong
pembangkit tersebut dapat
melanjutkan perjalanan. Dengan
begitu, Surono pun mengucapkan,
"Kami sungguh sangat berterima
kasih dan memberikan apresiasi
setinggi-tingginya atas kepedulian
Ahmad Suryadi terhadap
keselamatan kereta api. Sebagai
bentuk penghargaan dan rasa terima
kasih PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan
penghargaan kepada yang
bersangkutan." (KF-Win/Vey/Antara)
KERETA DARI KEMUNGKINAN
KECELAKAAN
Ahmad Suryadi (45), seorang petani
dari Desa Mrenek RT 03 RW 06,
Kecamatan Maos, mendadak jadi
pahlawan lantaran dirinya
dikabarkan menghentikan kereta api
(KA) Argo Wilis jurusan Bandung0-
Surabaya yang melintas pada jalur
antara Stasiun Maos dan Stasiun
Sikampuh, Kabupaten Cilacap. Aksi
heroiknya dilakukan lantaran
terdapat rel gompal yang dapat
membahayakan perjalanan KA.
"Peristiwa itu terjadi tadi siang,
sekitar pukul 14.05 WIB, saat KA
Argo Wilis melintas dari arah barat
(Bandung, red.)," kata Manajer
Humas PT Kereta Api Indonesia
Daerah Operasi 5 Purwokerto,
Surono, di Purwokerto, Jumat (20/12)
petang.
Surono pun menjelaskan, saat
melintasi rel di kilometer 393+8/9
antara Stasiun Maos dan Stasiun
Sikampuh, Ahmad Suryadi melihat
adanya rel gompal dengan panjang
sekitar 10 centimeter. "Padahal, dari
arah barat ada KA Argo Wilis yang
akan melintas. Oleh karena itu,
Ahmad Suryadi langsung mengambil
inisiatif untuk menghentikan KA
Argo Wilis dengan melambai-
lambaikan kedua tangannya sebagai
isyarat kepada masinis karena dia
khawatir terhadap keselamatan KA
itu," ungkap Surono. Serentak
masinis Nardi dan asisten masinis
Hendra yang sedang bertugas
mengemudikan lokomotif KA Argo
Wilis pun berusaha menghentikan
laju lokomotifnya dan akhirnya
lokomotif tersebut berhasil
dihentikan sebelum melewati rel
yang rompal, sehingga KA Argo Wilis
dapat diselamatkan dari
kemungkinan terjadinya kecelakaan.
"Kondisi rel gompal itu segera
dilaporkan ke teknisi jalan rel yang
selanjutnya dilakukan perbaikan
agar bisa dilalui kereta api dengan
aman," papar Surono. Setelah
melalui perbaikan rel selama kurang
lebih 38 menit di dekat lokasi
kejadian, KA Argo Wilis dengan
lokomotif cc 20306 yang menarik
enam kereta eksekutif, satu kereta
restorasi, dan satu gerbong
pembangkit tersebut dapat
melanjutkan perjalanan. Dengan
begitu, Surono pun mengucapkan,
"Kami sungguh sangat berterima
kasih dan memberikan apresiasi
setinggi-tingginya atas kepedulian
Ahmad Suryadi terhadap
keselamatan kereta api. Sebagai
bentuk penghargaan dan rasa terima
kasih PT. Kereta Api Indonesia (Persero) akan memberikan
penghargaan kepada yang
bersangkutan." (KF-Win/Vey/Antara)