setuju..
banyaknya pengguna kendaraan pribadi dibandingkan KA bisa dilihat dari pemandangan sehari-hari yg kontras,,jalan raya macet luar biasa, tapi jalur KA tetap 'adem ayem'..
tapi perlu diketahui, bahwa komuter tidaklah sepenuhnya kosong,,di jam2 sibuk pagi hari (dari arah sda) dan sore hari (dari arah sby) komuter sangat ramai, bahkan pada hari minggu siang, sya beberapa klai naik komuter di hari minggu siang, komuter sesak luar biasa kyak pindang..biasanya itu warga sda yg mau ke giant shelter margorejo). klo anda liat di shelter2 di wilayah sub-urban di kabupaten sda sperti sawotratap, banjarkemantren, buduran, dan pagerwojo, anda akan melihat parkiran shelter2 trsebut banyak motor2 yg terparkir, terutama di hari2 kerja. ini menunjukkan komuter memiliki cukup bnyak pelanggan kaum urban..
tapi memang market share komuter kyaknya memang masih sdikit, sdikitnya market share komuter kyaknya memang disebabkan minimnya frekuensi komuter, bahkan masih ditambah pendeknya rangkaian (3-5 gerbong) dan sdikitnya armada, krena itu, masyarakat gk bisa disalahkan karena menggunakan kendaraan pribadi wong memang pilihannya sangat sangat terbatas, akibatnya, shelter komuter hnya ramai di saat2 tertentu aja karena hnya komuter yg berhenti di shelter2 tersebut dan jumlah KA komuter per harinya cuma 14 KA. kalo pas gk ada komuter, ya melompong itu shelter,.sehingga reabilitas komuter sbgai angkutan masal, menurut ane masih tidak optimal..CMIIW
Silence Is Golden
But My Eyes Still See
But My Eyes Still See