Tadi pulang ke BOO naik KRL eko terakhir, begitu sampai CLT lama tertahan sinyal. Setelah terima bentuk 92/91 KRL pun berangkat dari CLT. Yang membuat saya bertanya-tanya kenapa setelah berangkat malah berjalan di sepur salah.
Setelah sampai di Kebon Pedes (belakang pabrik ban Goodyear) ada KRL Pakuan dengan rangkaian Si Jalita (8513F) dengan penumpang pada diluar KA, sambil kehujanan menunggu di evakuasi. Kemudian KRL eko yang saya tumpangi menaikkan penumpang KRL Pakuan, terlihat ada beberapa ibu-ibu yang duduk di KRL Pakuan (tidak pindah) karena tidak ada peron, lumayan tinggi repot turun-naiknya.
Setelah semua naik KRL eko pun melanjutkan perjalanan ke sta.BOO. Saya sempat ngobrol sama beberapa penumpang KRL Pakuan. Kenapa ? Apa mogok atau bagaimana?sampai tidak bisa melanjutkan perjalanan. Menurut beberapa penumpang Pakuan, ada rel yang patah. Beruntung mass. melihat dan sempat ngerem.
KRL eko yang saya naiki telat sampai BOO sekitar 30-40 menit.
Setelah sampai di Kebon Pedes (belakang pabrik ban Goodyear) ada KRL Pakuan dengan rangkaian Si Jalita (8513F) dengan penumpang pada diluar KA, sambil kehujanan menunggu di evakuasi. Kemudian KRL eko yang saya tumpangi menaikkan penumpang KRL Pakuan, terlihat ada beberapa ibu-ibu yang duduk di KRL Pakuan (tidak pindah) karena tidak ada peron, lumayan tinggi repot turun-naiknya.
Setelah semua naik KRL eko pun melanjutkan perjalanan ke sta.BOO. Saya sempat ngobrol sama beberapa penumpang KRL Pakuan. Kenapa ? Apa mogok atau bagaimana?sampai tidak bisa melanjutkan perjalanan. Menurut beberapa penumpang Pakuan, ada rel yang patah. Beruntung mass. melihat dan sempat ngerem.
KRL eko yang saya naiki telat sampai BOO sekitar 30-40 menit.