Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Laporan Perjalanan KA Rajabasa
#31
Mas, kenapa si Mass masih menyari - nyari sinyal keluar, padahal, PPKA sudah beri S40? Bukankah PPKA memberi S40 setelah sinyal keluar diangkat? Bingung
Reply
#32
Takut ada human error bro.... lebih bagus melihat perintah sinyal keluar langsung sebelum menjalankan perintah S40 (sesuai dengan SOP) daripada entar PLH karena jalur divre 3 belum sepenuhnya DT. Ngeledek
apalagi jalur ini tambang hitamnya PT.sepur, kalo terjadi PLH otomatis merugikan pendapatan dan terkena pinalti sampe ratusan juta / miliyaran dari 3 perusahaan. (cmiiw) Ngakak

"Memburu kereta api keseluruh nusantara."
Facebook :
Reply
#33
60 gerbong batu bara + 2 loko, ada kali 1 km dari depan sampai belakang.
Reply
#34
Lanjutan..

Setelah menunggu dan mempersilahkan KA BBR super untu melanjutkan perjalananya, kami masih harus menunggu beberapa saat untuk mendapatkan sinyal aman. Sembari menunggu, tak lupa untuk mengabadikan moment tersebut untuk Photographer sebanyak-banyaknya.

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=Foto 2]

[/spoiler]

[spoiler=Foto 3]

[/spoiler]

[spoiler=foto 4]

[/spoiler]

[spoiler=foto 5]

[/spoiler]

[spoiler=foto 6]

[/spoiler]

Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ
foto-foto diatas, bukanlah kesalahan pada upload foto. Melainkan menggunakan setiingan kamera yang berebda-beda pada tiap foto yang ditampilkan






Sinyal pengulang menunjukan aspek aman, rajabasa mulai melanjutkan perjalanannya.
Dan kembali, kami menyusul rangkaian batu bara rangkaian panjang yang telah tersedia dijalur 3 stasiun kalibalangan

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=cek S21]

[/SPOILER]

[SPOILER=Sesama semboyan 21]

[/spoiler]

[spoiler=foto 2]

[/spoiler]

[spoiler=abis juga]

[/spoiler]

Nah, ini ada kuis lagi nih teman-teman.
Buat yang bisa jawab pertanyaan ini, bakalan saya kasih Kado
Perhatikan video berikut yah:





“Pertanyaannya simpel ko, ada berapa KKBW kah dalam BBR yang ane susul itu?”.
Jawaban bisa langsung dijawab, dan nantikan hadiah menarik dari saya Big Grin

Oke, lanjut ke perjalanan.
Samapai detik ini, belum juga disilang dengan KRD Way Ompu. Kira-kira bakalan disilang dimana yah kawan-kawan? KA Rajabasa ini akan kah menang atau kalah persilangan yah?
Entah lah. Wallahu allam.
Sambil menikmati kesegaran hutan karet, untuk mengusir kebosanan saya kembali berinspeksi kerangkaian paling belakang. Dari K3-1 sampai k3-4 tidak terdapat hal yang istimewa. Masih biasa-biasa ajah kondisinya.
Hampir 4 jam perjalanan, AC KA rajabasa ini masih dingin seperti ketika saya awal-awal menaikinya.
Salut ama kinerja teknisi S8 Rajabasa pagi ini. Tepuk Tangan

Doa ane ternyata manjur.
Rupanya rajabasa ini menang silang dengan KRD way ompu di stasiun candi mas (CMS). Meskipun menang silang, rupanya S8 Rajabasa tida masuk jalur lurus stasiun candi mas, melainkan masuk ke jalur 3 CMS. Rada unik juga rupanya persilangan disini. Sementara KRD way Ompu telah menanti rajabasa di jalur 2.

Berikut penampakannya:

[spoiler=S8 Rajabasa Silang KRD Way Ompu]

[/spoiler]

[spoiler=S8 rajabasa silang KRD Way ompu (masih dari jauh)]

[/spoiler]

[spoiler=persilangan yang makin dekat]

[/spoiler]

[spoiler=lebih dekat]

[/spoiler]

[spoiler=track nyaris lurus]

[/spoiler]

[spoiler=crash ?????]

[/spoiler]

Kecepatan sewaktu melakukan persilangan, tidak lebih dari 40 Km/Jam. Ini membuat saya leluasa Photographer moment persilangan tersebut. tapi tetap, harus waspada. Karena, walaupun kecepatan agak rendah, guncangan yang dihasilkan masih lumayan juga.
Takutnya sih jatuh gitu. Kalo jatuh, tamat lah sudah cerita jelajah dibumi sriwijaya kali ini Ngakak

[spoiler=Rajabasa Silang Way Ompu]

[/spoiler]

[spoiler=Muka VS Muka]

[/spoiler]

[spoiler=biru vs biru]

[/spoiler]

[spoiler=persilangan beda jenis]

[/spoiler]

[spoiler=Persilangan]

[/spoiler]

[spoiler=persilangan]

[/spoiler]

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=foto 2]

[/spoiler]

[spoiler=KRD Way Umpu Full Team]

[/spoiler]

[spoiler=KRD Way Umpu]

[/spoiler]

[spoiler=KRD way Umpu menunggu sinyal aman CMS]

[/spoiler]

[spoiler=Full Team]

[/spoiler]

Setelah S8 rajabasa masuk dengan sempurna dijalur 3 stasiun Candi Mas, Aspek bahaya masih tertampangpang didepan kabin KRD Way Umpu. Sinyal aman terangkat ketika s8 rajabasa telah sampai di sinyal keluar stasiun candi mas arah Kotabumi.

Sepenglihatan mata saya, keadaan KRD Way umpu saat itu adalah tidak terlalu penuh. Mungkin sekiranya sekitar 20-30 orang didalamnya. Maklum saja, stasiun candi mas adalah stasiun singgah pertama KRD way umpu relasi Kotabumi-Tanjung Karang. Jadi, maklum saja kalau masih sepi. Engak tau juga deh kalo udah sampe beberapa stasiun berikutnya.

Jalur Candi mas – kalibalangan, ternyata naik turun. Mungkin kalo dijawa seperti jalur Tanah Abang – Serpong- Parung Panjang. Meskipun secara kasat mata tidak akan jelas terlihat, namun kalo melihat foto berikut dibawh ini, mungkin anda (sedikit) akan percaya. Percayalah !!

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=foto 2]

[/spoiler]

[spoiler=foto 3]

[/spoiler]

[spoiler=foto 4]

[/spoiler]

Jarak antara sinyal keluar stasiun candi mas arah TNK dengan arah KB sekitar 1 KM – 1,5 Kilometer. Lumayan juga kalo trecking, bisa bkin betis seperti tukang becak Ngakak
Sementara, ketika bersilang dengan KRD Way umpu, ternyata dijalur 1 stasiun Candi mas telah tersedia rangkaian KKBW tanpa lokomotif. Kira-kira, ada yang tahu kah kemana lokomotif itu pergi?
Karena, distasiun sebelumnya (stasiun kalibalangan) juga terdapat KKBW tanpa lokomotif? Bingung
Dan panjangnya sekali itu rangkaiannya, kalo difoto dari helikopter dengan ketinggian kurang lebih 30 meter, mungkin akan seperti membentuk huruf “C”.

[spoiler=Badan BBR]

[/SPOILER]

[spoiler=jalur belum aman]

[/spoiler]

[spoiler=suasana stasiun candi mas]

[/spoiler]

[spoiler=candi mas]

[/spoiler]

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=disambut penduduk lokal]

[/spoiler]

[spoiler=stasiun candi mas (dari angel lain)]

[/spoiler]

[spoiler=CMS tampak depan]

[/spoiler]

[spoiler=sudut lain]

[/spoiler]

[spoiler=disambut nyang punya rumah]

[/spoiler]

Di stasiun Candi mas (CMS), S8 Rajabasa berhenti tidak terlalu lama. Namun begitu, masih sempet juga sih moto-moto

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=rajabasa full team]

[/spoiler]

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=foto 2]

[/spoiler]

Untuk melihat persilangan S8 Rajabasa dan KRD Way umpu dalam format video, bisa dilihat video berikut ini:




[spoiler=Tongkat sakti diangkat]

[/spoiler]

Setelah tongkat sakti diangkat, rajabasa kembali melakukan perjalanannya, menuju stasiun besar dilintas ini. Ya, stasiun Kotabumi dengan kode stasiun KB Big Grin
berbeda dengan sebelum-sebelumnya, memasuki stasiun Kotabumi, kedaan kota mulai kami temui. Beberapa rumah penduduk mulai tersebar diantara petak stasiun CMS – KB.

[spoiler=Masuk Kotabumi]

[/spoiler]

[spoiler=salam tempel]

[/spoiler]

S8 Rajabasa saat itu masuk jalur 2 stasiun Kotabumi. Jalur 2 merupakan sapoor lurus untuk KA yang berjalan langsung. Menurut penglihatan saya, jarang ada BBR berhenti disini. Baik karena kalah persilangan maupun menang persilangan. Hal ini disebabkan karena jalur belok stasiun ini cukup pendek. Tidak seperti jalur belok pada beberapa stasiun sebelumnya.

Meskipun stasiun besar, stasiun kotabumi tidak se-streril stasiun tanjung karang. Siapapun bisa masuk kedalam stasiun, bahkan kedalam rangkaian kereta sekalipun. Hal ini terjadi karena tidak tertutupnya area stasiun.

Stasiun kotabumi memiliki “kandang” yang terhubung dengan jalur 3. Entah untuk tempat berlindung siapa. Jika dilihat, mungkin hanya muat menampung 2 Lok Merah Biru saja.
disini juga terdapat beberapa mess untuk tempat tinggal sementara para karyawan.

[spoiler=resort Jalan Rel]

[/spoiler]

[spoiler]

[/spoiler]

[spoiler=mess Bingung ???]

[/spoiler]

Animo penumpang sendiri untuk pemberangkatan stasiun Kotabumi tidak terlalu banyk.
saya hanya melihat kurang dari 10 orang saja. Namun, yang banyak adalah para penonton yang terlihat melumer kepenjuru arah.

Berikut adalah penampakan dari stasiun besar kotabumi:

[spoiler=dari depan]

[/spoiler]

[spoiler=dari samping kanan]

[/spoiler]

[spoiler=dari jauh]

[/spoiler]

[spoiler=foto 1]

[/spoiler]

[spoiler=samping kiri]

[/spoiler]

[spoiler=samping]

[/spoiler]

alhamdulilah.
Etafe 1 Laporan Perjalanan KA Rajabasa telah selesai. Dari etape pertama, dapat disimpulkan (dari segitu waktu tempuh):
• rute Tanjung Karang – Kotabumi sejauh 86 km ditempuh dalam waktu (kurang-lebih) hampir 3 jam.
• Selama dalam perjalanan, kami harus rela menunggu dan mengalah terhadap rangkaian batu bara rangkaian panjang.
• Dan lain-lain (kalo ada yang mau nambahin, silahkan...)

LAPKA S8 Rajabasa petak TNK – KB:
TNK 08.40
LAR LS susul BBR super
RJS 08.56 – 09.02 Silang BBR Regular
TGI 09.19 – 09.36 Silang BBR Super, Susul BBR Regular
Rengas 09.46 – 09.48
BKI 09.58 – 09.59
HJP 10.10 – 10.11
SLS 10.19 – 10.20 Susul BBR Super
BBA 10.38 – 10.39 Susul BBR Super
KAG 10.49 – 10.54 Silang BBR Super
CMS 11.06 – 11.06 KRD Way Umpu
KB 11.14 - ...

Oke,
Bersambung yah



yups, kurang lebihnya 1 - 1,2 Kilo gan

Takut ada human error bro.... lebih bagus melihat perintah sinyal keluar langsung sebelum menjalankan perintah S40 (sesuai dengan SOP) daripada entar PLH karena jalur divre 3 belum sepenuhnya DT. Ngeledek
apalagi jalur ini tambang hitamnya PT.sepur, kalo terjadi PLH otomatis merugikan pendapatan dan terkena pinalti sampe ratusan juta / miliyaran dari 3 perusahaan. (cmiiw) Ngakak
[/quote]

yups, benar sekali jawaban bang sepoor.
Reply
#35
Coba jawab yang di video, jawabannya 47.. tapi kok gak ada lokonya ya Bingung

Kalo diliat, beda ya bentuk beberapa bangunan stasiun divre dengan stasiun di daop. Stasiun Candimas tuh mirip rumah bentuknya, dan gak ada peronnya juga.. btw lanjut om TR nya Big Grin

ig : @resdohafizh
Reply
#36
Wahahaha keren mas..
86KM dalam waktu 2 jam 34 menit, kalo exclude persilangan itungan tetep lama juga ya-_-
My Facebook =

Nama akun baru dari CC203 35

Reply
#37
Waduh video gak bisa diliat nih, maklum koneksi lemot...
Saya tunggu lanjutannya aja deh..
Reply
#38

DT-nya blm jadi, sampai lebaran pun blm akan selesai :p
Fanboys are people who are willing to defend and promote the object of their affection. They are rarely objective and disregard facts that contradict their opinions.
BB: 55FFFBE5
Reply
#39
Lanjutan..
Mohon maaf kepada rekan-rekan setia pembaca laporan perjalanan forum S35, dikarena saya baru bisa melanjutkan cerita perjalanan saya dengan kereta api rajabasa ini dikarena banyak faktor yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun begitu saya akan berusaha untuk segera menyelesaikannya agar informasi yang saya punya ini bermanfaat bagi rekan-rekan semua.

Masih di stasiun kotabumi.
Distasiun kotabumi, sepoor yang kami naiki ini lumayan lama juga berhentinya. Entahlah, mau nunggu silangan atau disusul BBR super yang tadi dibelakang kita Big Grin
Daripada mikir yang engak-engak, alangkah baiknya kalo kita meninggal jejak distasiun kotabumi ini.

Berikut adalah rekam jejak saya distasiun Kotabumi:

[spoiler=Narsis Di stasiun Kotabumi]

[/spoiler]


[spoiler=masih narsis juga]

[/spoiler]


Setelah puas ber-nasis ria akhirnya capek juga ternyata sodara-sodara. Tapi ternyata sepoor ini masih berhenti lama juga. Bagus juga sih untuk ukuran saya yang mengharapkan sepoor ini telat sampai ditujuan akhir Ngakak

Oya, ada penampakan juga nih:

[spoiler=Rumah Sinyal Stasiun KB]

[/SPOILER]

Etape II S8 rajabasa
Lintas Kotabumi –Blambangan Umpu sejauh 65 KM.
Lantas, ada hal menarik apa sajakah dilintas tersebut?
Yupz, mari baca lagi cerita ogut dibawah ini 

Tak lama berselang, S8 rajabasa persiapan diberangkatkan dari jalur 2 stasiun kotabumi.
Ternyata S8 rajabasa tidak disusul maupun bersilang dengan KA manapun disini. Padahal, tadinya sempet saya pikir bakalan kena kalah silang oleh BBR seperti di TGI sana. Tapi ya baguslah kalo gitu. Jadi menghemat waktu tempuh saja Big Grin

Tepat pukul 11:19 Rajabasa diberangkatkan kembali. Roda berputar secara perlahan. Kali ini ini tarikannnya lebih halus ketimbang sebelum-sebelumnya. Sembari menengok PPKA yang berdiri didepan ruang kerjanya, ia semakin kecil saat saya terus memperhatikannya, tak terasa hembusan angin semakin kencang. Menandakan laju sepoor ininsudah semakin kencang. Akhir kata pintu dan bordest harus ditutup dengan rapat seperti sedia kala sebelum berhenti. Oya, selama perjalanan pada etape I tadi, saya selalu buka pintu, tapi sampe perjalanan 3 jam-pun tak ada satu pun pihak keamanan yang menegur kegiatan saya ini. Padahal kalo dijawa, belom juga kereta jalan udah mesti ditutup Bethe
Goood jobs lah buat kemanan rajabasa pagi ini.

Angin sepooi-sepooi mengalir begitu deras. Suara gemuruh roda sepoor sedang beradu. Hijaunya persawahan kotabumi menemani perjalanan panjang kami siang ini.
Laju sepoor rajabasa semakin cepet saat meninggalkan kotabumi.
Jalur yang kamilalui masih terbilang biasa-biasa saja. Hanya sepoor lurus bak di daop 3 cirebon. Membaut saya terkantuk-kantuk juga lama-lama.
Benar saja, sampai di stasiun berikutnya, jalur memang lurus. Namun, begitu masuk stasiun cempaka, rel bergoyang kekanan.
Ibarat kata, stasiun cemapaka itu mirip dengan stasiuntarik dijawa timur dan atau stasiun lenteng agung didaop 1. Jalur berbelok setelah beberapa ratus meter dari sepoor Lurus di stasiun cempaka.

Beberapa menit massinis me-throotlle Lok Merah Biru, kembali kami dipaksa harus mengalah dan dipaksa berhenti ditempat yang bukan semestinya. Distasiun cempaka sudah tersedia KA BBR regular dijalur 1 tujuan PBM dan jalur 2 tujuan TNK.
Rupanya kami terkena persilangan baset. Dimana kami harus masuk dijalur 1 yang sudah sudah tersedia KA BBR tujuan PBM. Kami harus berhenti total tepat beberapa meter di depan semboyan 20 KA BBR Regular tujuan PBM tadi. Jadi, dalam satu jalur, terdiri dari 2 rangkaian kereta api. Yaitu BBR regular tujuan PBM dan S8 rajabasa ini.

Setelah S8 rajabasa masuk dengan sempurna dijalur 1 tersebut, segera lah PPKA mengatur kembali perjalanan BBR Regular tujuan TNK yang sudah siap melanjutkan perjalanannya dijalur 2.
Perlu waktu kurang lebih 3-5 menit untuk menunggu semboyan lengkap pemberangkat BBR tersebut.
Lumayan lama juga sih buat ukuran saya mah Big Grin

Akhirnya, waktu yang dinanti tiba.
Seorang kurus berseragam sudah meng-acungkan tongkat sakti berwarna hijau. Yang menandakan KA BBR Regular tujuan TNK sudah boleh berangkat.
Menunggu KA BBR jalan itu lumayan makan waktu juga. Setidaknya, perlu waktu sekitar 10-15 menit melihat semboyan akhiran KA tersebut.

Berikut kisah-kisah tersebut jika diuraikan dengan foto:

[spoiler=plate nama Stasiun Cempaka]

[/spoiler]


[spoiler=BBR distasiun Cempaka Dari Jauh]

[/spoiler]

[spoiler=bbr DISTASIUN Cempaka dari jauh (2)]

[/spoiler]

[spoiler=bbr DISTASIUN Cempaka dari jauh (3)]

[/spoiler]

[spoiler=BBR sedang menikung distasiun Cempaka]

[/spoiler]

[spoiler=BBR menikung distasiun cempaka]

[/spoiler]

[spoiler=salam dari ass massinis BBR]

[/spoiler]

[spoiler=si Merah Perkasa]

[/spoiler]

[spoiler=cc2020101]

[/spoiler]

[spoiler=persilangan]

[/spoiler]

[spoiler=persilangan merah putih]

[/spoiler]

[spoiler=BBR regular arah TNK]

[/SPOILER]

[SPOILER=persilangan rajabasa vs BBR]

[/spoiler]

[spoiler=bbr menikung]

[/spoiler]

[spoiler=assisten mass BBR]

[/spoiler]

Nah, saat sedang asyik-asiknya Photographer , ternyata dari kejauhan si assisten masiinis mengusir saya. Karena saya berdiri tepat ditengah rel yang akan dilalui oleh sepoor BBR itu. Namanya pak aditya, saya tahu dariR6 yang dipakainya Big Grin

Ini dia penampakannya:

[spoiler=diusir]

[/spoiler]

Okelah, kita mengalah saja. Lantas, langsung saja nyari spot yang bagus untuk motret. Demi keamanan kita bersama bro

[spoiler=kepala BBR]

[/spoiler]

[spoiler=kepala BBR]

[/spoiler]

Setelah menunggu beberapa lama. BBR kosongan arah TNK akhirnya persiapan diberangkatkan menuju kotabumi. Perlu waktu sekitar 10 menit menunggu lenyapnya BBR ini. Kalau gak salah hitung, dia membwa 40 rangkaian KKBW.

Berikut adalah detik-detik keberangkatan BBR kosongan tersebut:

[spoiler=detik-detik keberangkatan BBR]

[/SPOILER]

[spoiler=detik-detik keberangkatan BBR 2]

[/spoiler]

[spoiler=fokus]

[/spoiler]

[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]

[/spoiler]

[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]

[/spoiler]


[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]

[/spoiler]

[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]

[/spoiler]

[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]

[/spoiler]

[spoiler=badan BBR entah yang keberapa]

[/spoiler]

Akhirnya. Setelah BBR lenyap. Saya bisa mendapatkan banyak sekali foto-foto S8 rajabasa full rangkaian distasiun cempaka ini. Berikut penampakannya:


[spoiler=full rangkaian distasiun cempaka]

[/spoiler]

[spoiler=full rangkaian distasiun cempaka, sudut lain]

[/spoiler]

Nah, sementara didepannya S8 Rajabasa ini ada rangkaian Bbr arah PBM, searah dengan kereta yang kami naiki ini. Sayangnya, ane lupa moto pada sesi silang baset ini. Maaf yal Nangis
Tapi nanti akan saya share foto BBR tersebut dari sisi rel yang disamping.
(kalo yang satu rel, lupa moto ternyata. :he he heTersenyuum

Ketika PJL (gak tahu nomor berapa) dideket stasiun cempaka dibuka, brrrrrrrrrr.. kendaran yang lewat tersebut banyaknya bukan main. Mungkin, akibat menunggu BBR tadi yang terlalu lama.
Oya, pjl distasiun ini belum menggunakan pjl seperti dikota-kota besar lainnya. Hanya mengandalkan kesadaaran pengguna jalan saja

[spoiler=Rebutan keluar]

[/spoiler]

[spoiler=rebutan jalan]

[/spoiler]

[spoiler=semboyan 21 S8 rajabasa]
[/spoiler]

[spoiler=bonus.]

[/spoiler]

Ternyata penyebrang tersebut menurut saya cukup beresiko juga. Soalnya sewaktu-waktu ini sepoor bisa ajah mundur kebelakang untuk berpindah rel. Tapi syukur alhamdulilah. Tidak terjadi apa-apa sewaktu s8 rajabasa ini mundur untuk berpindah jalur dan menyusul bbr tadi

Jalur aman, S8 rajabasa aman. Dipersilahkan mundur kebelakang untuk berpindah jalur dan selanjutnya menyusul rangkaian BBR

[spoiler=aman]
[/spoiler]

[spoiler=S8 Rajabasa Mundur perlahan]

[/spoiler]

Setelah mendapatkan warta aman, akhirnya mundur dengan perlahan kearah stasiun kotabumi. Tapi, lama-kelamaaan ko kecepatannya semakin kencang. Apa gak takut anjlok yak? Soalnya ini mundul dengan kecepatan (kurang lebih) 20 KPJ.

Setelah sampai diwesel, hanya beberapa detik setelah ka ini berhenti langsung ajah dah si massinis throotle. Kayanya lagi kejar setoran lagi dia ini.
Lama-kelamaan laju semakin keencang meninggalkan emplasement stasiun cempaka, meskipun sebenarnya jalurnya agak menikung.

Berikut foto-foto S8 rajabasa saat meninggalkan stasiun cempaka, sembari menyusul rangkaian BBR tadi :

[spoiler=badannya BBR yang hendak disusul]

[/spoiler]

[spoiler=kepalanya, entah ada dimana?. Masih panjang]

[/spoiler]

[spoiler=akhirnya, kelihatan juga kepalanya]

[/spoiler]


[spoiler=kepalanya BBR]

[/spoiler]

Dan, setelah berhasil menyusul BBR dengan aman, mulai deh si rajabasa ini berlari dengan sekencang-kencangnya sembari memberikan S35 –nya. Takut-takut ada yang nyebrang mendadak. Soalnya ini ditengah hutan, bisa ajah penduduk lokal dimari nyebrang dengan seenaknya dan (yang nantinya) akan menimbulkan rinja, atau bahkan PLh. (jangan sampe deh Bethe )

Jalur yang akan kami lalui masih relatif sama dengan stasiun sebelumnya. Masih ditemani perkebunan karet dan hutan-hutan belantara dikanan-kiri rel. Sungguh, mata ini dimanjakan oleh rindang dan rimbunnya pepohonan tersebut. berbanding terbalik dengan suasana perkotaan yang panas gersang.

bersambung dlu yah Bye Bye
Reply
#40
Saya pikir, ini Lapka sudah selesai, loh Xie Xie
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)