Thread Rating:
  • 1 Vote(s) - 5 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
All About Penataran Ekspress


Quote: Kalo membaca kalimat yg di bold, sampeyan itu Raifans atau PTKAI fans...? Kenapa harus peduli dgn keadaan Penataran Ekspress yg kosong (sepi peminat) ini...? Toch mereka masih bs survive, contoh Kalimaya. KA tsb lebih ketat persaingannya baik dgn KA lain yg rutenya sama (sejalur) atau dgn moda transportasi yg lain & nggak buru2 tutup tuch... Lgpl Dirut & Dirkom yg sekarang jg udah paham apa itu value for money. Pemilihan stamformasi & penentuan harga tiket itu dari Pusat, bukan dari Daop. Yg saya tahu Daop hanya ditugasi utk menyediakan kesiapan sarana & prasarana, sosialisasi dan iklan jg survey pasar. Apalg sekarang tiket sdh online, KA Penataran Ekspress baru meninggalkan sinyal keluar, Kantor Pusat udah tau okupansi yg terjadi. Tinggal di cross check dgn Kantor Daop.

hehehe , anda rupanya ber prejudice sama saya ya, langsung menanyakan apa saya PTKAIfan , ,
hmm,dan tampaknya anda juga tidak menyimak dengan seksama perkataan2 saya di atas Xie Xie
saya udah suka sepur dari sebelum sekolah jauh sebelum tau istilah "railfan" ,,
di forum ini kan kita diskusi soal penex, tentu saja wajar kalo saya juga mensoroti okupansinya karena namanya suatu layanan KA itu adalah made for a purpose, dan sebagai RF ujung2nya saya care sama okupansi penex itu adalah karena kepedulian saya sama KA yang malang ini, bukan karena PT. Kereta Api Indonesia (Persero),, tentu kita sebagai RF sedih bukan kalo ada KA yang dihapus? saya sendiri juga gak mau ambil pusing entah KA itu untung rugi, bla, bla, bla,, tapi "sayangnya", setahu saya suatu produk komersil yang merugi terus itu selalu dalam bayang2 penghapusan,,
mungkin ada RF yg cuman peduli dan jingkrak2 sama fisik KA belaka namun tidak peduli dan mau melihat lebih dalam akan hakekat berbagai nilai2 yang menyertai KA tersebut, apa faedahnya bagi daerah dan masyarakat yang dilayaninya, dll,, dan salah satu kenikmatan terbesar dalam railfanning bagi saya adalah melihat sibuknya lalu lintas KA,,
Quote: Sampeyan pingin 20ribu itu dpt K2, lha operatornya keukeuh nggak mau. Pinginnya operator harganya 45ribu, trus gimana...?
back to the topic, seperti udah berkali-kali saya bilang di forum ini, kalo mau bikin KA komersil yg spesial, sekalian bidiklah kelas menegah ke atas, bukan menegah ke bawah seperti konsumennya penataran standard, kalo memang harus bayar lebih mahal dengan kompensasi kecepatan dan kenyamanan yang lebih dan tentu layak dengan uang yang dikeluarkan, why not? Playboy
Reply
Oiya mas mau tanya , tiketnya bisa dipesen dimana ya ??
[spoiler] [/spoiler]
Reply

di seluruh stasiun onlen dan agen2 resmi tiketing onlen. dimulai H-7
Playboy
Reply

Maaf ya, Kang... kalo tulisan2 saya di atas kurang berkenan... Xie Xie
OK dech, lanjut lagi diskusinya... Sampeyan itu nggak perlu kuatir dgn okupansi Penex. Sekarang tuch KA - KA komersial yg lain kalo weekday itu jg kosong / nggak full okupansi. Bs dicek & disurvey satu2. Kalo saat weekend, hari libur atau liburan anak sekolah kondisinya masih jg kosong itu baru bs dibilang mengkhawatirkan. Coba ajah cek kayak Malioboro Ekspress, awal2nya jg kosong tp sampai sekarang jg masih jalan.


Menurut saya, tarif Penataran Ekspress itu masih 1 range dgn Kalimaya atau Pangrango.
K3AC KA Kalimaya, dari MER - THB kira2 menempuh jarak 120 km, harga 30ribu, tarif/penumpang/km = 30000/120 = Rp 250,-
K3AC KA Pangrango, dari BOO Paledang - SI kira2 menempuh jarak 60 km, harga 15ribu, tarif/penumpang/km = 15000/60 = Rp 250,-
K3AC KA Penataran Ekspress, dari ML - SGU kira2 menempuh jarak 90 km, harga 20ribu, tarif/penumpang/km = 20000/90 = Rp 225,- (pembulatan)

Masih di range Rp 200,- kan...? Jd menurut saya nggak ada yg salah dgn tarifnya, cuma pasarnya sj yg beda. Lha kenapa operator KA malah meluncurkan produk barunya berupa K3, pdhal di rute yg sama jg sdh ada K3...? Pendapat saya begini, Penataran Ekspress itu diluncurkan sebagai moda transportasi alternatif utk pasar menengah ke bawah (bukan sebagai komuter). Penataran yg 4ribuan adalah merupakan moda transportasi yg diidolakan karena harganya yg sangat terjangkau. Pasti nantinya akan ada yg nggak kebagian, lha yg nggak kebagian naik KA Penataran (yg biasa) ini dipersilakan memilih, bs naik bis bumel, naik bis ATB, naik motor atau naik Penataran Ekspress. Naik motor malah lebih murah, cukup 2 liter premium, cuma 13ribu. Apalg kalo boncengan bs lebih murah lg. Ngakak
Masing2 moda mempunyai plus minusnya kan...? Penataran Ekspress dgn tarif 20ribu bs langsung masuk pusat kota.

Lha kenapa koq nggak membidik pasar menengah ke atas saja seperti yg sampeyan tulis di atas...? Maksudnya pake K1 atau K2 gitu ya, Kang...?
Sekarang dgn perbandingan jumlah seat, harga tiket K1 atau K2 (kemungkinan) akan seperti ini perhitungannya :
K1 = 106 / 50 x Rp 20000 = Rp 42.400,-
K2 = 106 / 64 x Rp 20000 = Rp 33.125,-
Saya pikir hal yg logis, semakin sedikit seat dlm 1 kereta harga yg harus ditanggung pengguna jasa akan lebih tinggi kan...?
Lha sekarang dgn melihat nilai2 di atas akan semakin ringan atau tambah berat dlm berkompetisi bila menggunakan K1 atau K2 (kayak jamannya Maleks)...? Bis Patas AC ajah cuma 24ribu, dpt AC & hiburan TV jg.

Selain itu, apa iya golongan menengah ke atas di koridor SB - ML itu nggak ada keinginan utk memiliki mobil pribadi...? Naik mobil dari SB - ML cuma 90 km, kalo lancar 2 jam an lah atau malah kurang dari itu. Nyetir 2 jam kayaknya belon bikin kaki capek dech...lgpl waktunya lebih flexibel, seat jg sama2 empuk & nyaman, ada hiburan jg dr MP3 sampai DVD dlm mobil. Golongan menengah ke atas pun semakin dimanjakan dgn kenyamanan mobil mereka. Gimana dgn konsumsi bahan bakarnya...? Kalo pake mobil yg konsumsinya 1 : 15 cukup 6 liter premium, 6 x 6500 = Rp 39.000,- Pergi bersama2 keluarga (suami, istri & 2 anak) malah semakin irit kan...? Coba ajah dibandingkan kalo naik K2, 4 x 33.125 = Rp 132.500,-
Udah bs beli bbm ML - SB PP tuch... Golongan menengah yg blm memiliki mobil pun saya rasa akan memilih menggunakan bis Patas AC, seat empuk & bisnya masih tergolong baru2 pula. Jd saya pikir peluang utk menggunakan KA jg akan semakin tipis.

Kalo Penataran Ekspress pake K1 atau K2 saya rasa waktu tempuhnya jg gak akan berbeda jauh lah, aplg sekarang udah nggak jaman lg argo2an, KA mesti aman 2 petak. Bersilang dgn KA Barang ya mesti hormat. XD
Reply
saya baru naik sekali , dan beberapa yang saya tanyai adalah hanya "mencoba" penataran ekspres karena pengen tahu kereta api penataran yang ekspres itu gimana , tapi banyak pula yang jawab kalau dia sengaja memilih penataran ekspres karena masih tergolong murah dibandingkan harus berlari kesana kemari kalau naik bus , belum tentu weekend . kita lihat sendiri , (mungkin ada yang belum tahu) kalau di terminal arjosari kalau sudah agak malam dan weekend , bis bis jurusan surabaya sangat sarat penumpang . dan beberapa diantaranyapun sudah ada yang berdiri - berdiri mefet mefet gitu . dan kita tahu juga terminal arjosari harus naik angkutan umum dari pusat kota , otomatis kita hitung sendiri , angkutan umum di malang adalah 4000 rupiah jauh dekat . dan weekend malam itu jugapun "belum" tentu mendapat bus . belum juga ditambah macet . sebenarnya kalau di lihat-lihat dari beberapa sektor okupansi penex ini bagus lo , marilah kita berdoa saja semoga okupansi ini masih baik , karena kalau di lihat sama seperti saudara saudaranya , ciremai ekspres juga . kalau weekend rame , hari biasa ? ya lumayan sepi ...
Reply
semoga saja okupansinya semakin baik...
Sosmed sayaBig Grin

Line:Luthfi20606
Instagram:Luthfi_20606

Ingin menjadi insan yang lebih baikWek


Reply
semoga saja okupansinya semakin baik...
[/quote]

bener penat ekspress ramenya weekend, terutama yang penat ekspres terakhir dari ML, kebanyakan yang naek orang2 yang pulang wisata dari Malang dan sekitarnya
Playboy
Reply
semoga saja okupansinya semakin baik...
[/quote]

bener penat ekspress ramenya weekend, terutama yang penat ekspres terakhir dari ML, kebanyakan yang naek orang2 yang pulang wisata dari Malang dan sekitarnya
[/quote]

Berarti rugi dong klo jalan ramenya cuma di weekend aja?? PT sepur harus berpikir nih bagaimana caranya agar penat ini okupansinya seimbang antara weekday dan weekend..
Reply
Gampang.... di weekday, jadwal dan jumlah rangkaian kereta di kurangi sambil melihat banyaknya pemesanan tiket via online.
sedangkan weekend, jadwal di perbanyak dan jumlah rangkaian kereta ditambah. Ngakak

"Memburu kereta api keseluruh nusantara."
Facebook :
Reply
Penataran Express nasibnya hampir sama kayak RangkasJaya, pesaingnya jauh lebih banyak dari Kalimaya yg selalu penuh, Langsan dan Patas Merak yg murah meriah, sama roda karet walaupun tidak terlalu diminati Big Grin
Tapi tetep jalan karena tetap worth mengingat Langsam dan PaMer tidak terlalu nyaman, tidak menerapkan okupansi 150% dan ngodong. Memang tidak seberat Peneks juga. Tapi semoga bisa ada perubahan untuk ke depannya dan bisa menjadi Kalimaya Express yang sudah berubah 360 derajat Big Grin
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)