Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Pengadilan Jaman : Vonis untuk Jalur St. Tanah Abang - St. Kramat
#1
Karena perubahan jaman yang menuntut penataan kota yang lebih layak (menurut ukuran saat itu), maka dihapuskanlah jalur St. Tanah Abang - St. Kramat Sentiong (saat itu mungkin tepatnya Halte Kramat) dan St. Kramat (saat itu mungkin tepatnya Halte Struiswijk) lewat Menteng sebelum tahun 1920, persisnya kapan Saya sendiri tidak tahu (diperkirakan setelah 1913). Jalur St. Tanah Abang menuju ke timur di pindahkan disisi sebelah selatan menyusuri Kali Banjir Kanal (Banjir Kanal Barat sekarang) menuju St. Manggarai lewat St. Mampang (sekarang stasiun itu sudah tidak terpakai). Inilah mengapa St. Manggarai dan St. Jatinegara yang tadinya tidak terhubung karena beda perusahaan (Manggarai milik NIS melayani St. Noord Batavia - Buitenzorg sedangkan Jatinegara milik BOS lalu SS melayani St. Zuid Batavia kearah timur Bekasi dst), menjadi terhubung setelah jalur milik NIS di akwisisi oleh SS. Apalagi Menteng saat itu telah mulai dibangun perumahan elite yang dikenal dahulu sebagai Nieuw Gondangdia. Juga produksi dari Pabrik Opium di Salemba yang makin menurun (dahulu ada emplasement khusus untuk Opium di St. Salemba).
Semoga analisa yang saya buat ini layak utk didiskusikan, dan sangat terbuka untuk dikoreksi. Data yang saya pakai adalah Peta Batavia 1912, Buku "Pengaruh Perkereta Apian Pada Jaman Kolonial" karangan Rachmat Susatya (Bandung 2008) dan beberapa sumber lainnya. Trims
Reply
#2
Perlu dicari bukti sejarah otentik...
Kalo ditambahkan dengan arsip data dan foto dan perbandingan hasil mblusukan masa kini akan lebih lengkap lagi diskusinya....

Monggo....
Reply
#3
ok mas Saya tambahkan gambar petanya dulu Peta Batavia 1912. Saya coba terangkan menurut kondisi Jakarta saat ini sbb :
  1. Dari selatan St. Tanah Abang berbelok ke timur menyusuri Gg. Lontar terus ke Jl. Kebon Kacang, memotong Jl. MH Thamrin sisi utara Bunderan HI, menyusur Jl. M. Yamin/ Sutan Syahrir, memotong rel Jakarta - Bogor (ada juga percabangan masuk St. Cikini), Masuk pasar kembang Cikini, memotong Sungai Ciliwung, Pasar Kenari, memotong Jl. Kramat, Sisi utara Jl. Paseban, lantas bercabang; yang kekiri ke St. Kramat Sentiong dan yang ke kanan ke St. Kramat.
  2. Menurut kondisi sesuai Peta Batavia 1912 dibandingkan dengan sekarang :
    1. Jl. MH Thamrin saat itu belum ada, juga bunderan HI.
    2. Perumahan Elite Menteng saat itu juga masih dalam bentuk Site Plan Nieuw Gondangdia.
    3. Ada ssebuah stasiun kecil kira2 dekat RS Bunda Menteng sekarang (mungkin sebuah Halte) yg menjadi percabangan ke St. Cikini sekarang (dulu Halte Pegangsaan).
    4. Jembatan di atas Sungai Ciliwung masih ada sampai sekarang.
    5. St. Salemba yg sudah tidak ada lagi tepat di sisi utara Pabrik Opium (sekarang bagian dari Universitas Indonesia).
    6. Setelah memotong Jl. Kramat, terjadi percabangan ke kiri ke St. Kramat Sentiong (dulu Halte Kramat) dan ke kanan ke St. Kramat (dulu Halte Struswijk).
    7. St Cikini dulu kira2 letaknya 300m - 400m sebelah utara St. Cikini sekarang.
    8. Dari utara Halte Pegangsaan (St. Cikini sekarang) ada percabangan ke timur ke arah St. Salemba.



Boleh ditambahkan bila ada yang kurang atau belum lengkap. Trims

Reply
#4
Wah berarti dulu Tn Abang sama Kramat terhubung ya? Sekarang, bekas2nya susah ditemui
Reply
#5

Yang saya bold: berarti dapat diperkirakan inilah satu-satunya sisa yang masih ada dari jalur mati Tanah Abang-Kramat ya? Kalo ada fotonya boleh dilampirkan?

Tapi jembatan itu sudah dialihfungsikan mengikuti perkembangan zaman atau masih meninggalkan bentuk-bentuk khas dari sebuah jembatan rel KA di zaman kolonial?
Visit my new blog at

Visit also:

Reply
#6
Manggarai dahulu kala stasiun layang juga yah?
Yang aku tahu kalau bunderan HI dibangun pas menjelang Asian Games ke-V di tahun 1962. Termasuk hotel Indonesia dan gedugn Sarinah Thamrin...

Reply
#7

Yang saya bold: berarti dapat diperkirakan inilah satu-satunya sisa yang masih ada dari jalur mati Tanah Abang-Kramat ya? Kalo ada fotonya boleh dilampirkan?

Tapi jembatan itu sudah dialihfungsikan mengikuti perkembangan zaman atau masih meninggalkan bentuk-bentuk khas dari sebuah jembatan rel KA di zaman kolonial?
[/quote]

Masih ada bentuk khas jembatan kereta api (saya tidak punya fotonya karena tidak punya kamera). Banyak yang mengatakan itu dulunya adalah jalur Tram, tapi berdasarkan dokumen (peta yang saya lampirkan) itu merupakan jalur KA. Trims


Menurut saya St. Manggarai bukan stasiun layang, hanya yang sampai sekarang masih bingung persimpangan di dekat St. Cikini itu. bagaimana modelnya ? Apakah persimpangan sebidang atau model jembatan ? Mungkin kalau ada teman2 yang lebih tahu tentang hal ini bisa kasih info. Trims
Reply
#8

Yang saya bold: berarti dapat diperkirakan inilah satu-satunya sisa yang masih ada dari jalur mati Tanah Abang-Kramat ya? Kalo ada fotonya boleh dilampirkan?

Tapi jembatan itu sudah dialihfungsikan mengikuti perkembangan zaman atau masih meninggalkan bentuk-bentuk khas dari sebuah jembatan rel KA di zaman kolonial?
[/quote]

Masih ada bentuk khas jembatan kereta api (saya tidak punya fotonya karena tidak punya kamera). Banyak yang mengatakan itu dulunya adalah jalur Tram, tapi berdasarkan dokumen (peta yang saya lampirkan) itu merupakan jalur KA. Trims
[/quote]

Jalurnya KA reguler ya? Itu kira-kira di daerah apa kalo melihat Jakarta tempo sekarang? Jadi penasarang pengen ke TKP. Kalo bisa dekat apa gitu, soalnya saya orang Bandung, cuma tau dikit soal tempat-tempat di Jakarta...

Makasih infonya! Xie Xie
Visit my new blog at

Visit also:

Reply
#9

Yang saya bold: berarti dapat diperkirakan inilah satu-satunya sisa yang masih ada dari jalur mati Tanah Abang-Kramat ya? Kalo ada fotonya boleh dilampirkan?

Tapi jembatan itu sudah dialihfungsikan mengikuti perkembangan zaman atau masih meninggalkan bentuk-bentuk khas dari sebuah jembatan rel KA di zaman kolonial?
[/quote]

Masih ada bentuk khas jembatan kereta api (saya tidak punya fotonya karena tidak punya kamera). Banyak yang mengatakan itu dulunya adalah jalur Tram, tapi berdasarkan dokumen (peta yang saya lampirkan) itu merupakan jalur KA. Trims
[/quote]

Jalurnya KA reguler ya? Itu kira-kira di daerah apa kalo melihat Jakarta tempo sekarang? Jadi penasarang pengen ke TKP. Kalo bisa dekat apa gitu, soalnya saya orang Bandung, cuma tau dikit soal tempat-tempat di Jakarta...

Makasih infonya! Xie Xie
[/quote]

Ada 2 cara utk ke sana yg paling mudah :
1. Sisi sebelah utara Pasar Kenari Lama di Jl. Kramat Raya (sesudah ex-Universitas Indonesia) ada jalan menuju ke barat namanya Jl. Kenari, ikuti terus jalan tersebut sampai ketemu sungai Ciliwung, Nah ketemu deh sama jembatan nya. Tapi kendaraan yg bisa dipakai hanya roda 2 atau paling enak parkir di Pasar Kenari lalu jalan kaki kira2 200-300 m.
2. Dari St. Cikini setelah komplek Bioskop Metropole di Jl. Diponegoro kearah timur ada jalan ke kiri sebelum RS Cipto Mangunkusumo namanya Jl. Kimia, menyusuri jalan tsb sampai ketemu itu jembatan.
Trims. Selamat mblusuk.
Reply
#10
kalau di video keretaapi jadul yang terdapat di layar monitor jadwal keberangkatan kereta di stasiun beos,

ada sekilas cuplikan 2 buah jembatan kereta besar sejajar di kali ciliwung. yang satu jembatan beton busur, yang satunya jembatan rangka baja.

yang jembatan busur beton sepertinya jembatan kereta antara manggarai-jatinegara. dari bentuknya persis sama.

masalahnya, yang jembatan baja itu jembatan jalur manakah? jangan2 jembatan di jalur yang dimaksud ini yaitu thb-kramat.
"Train approaching! Please remain behind yellow line!"
Reply


Forum Jump:


Users browsing this thread: 1 Guest(s)