Quote:

Semarang, CyberNews. Seluruh sistem persinyalan dan komunikasi jalur ganda kereta api dari Jakarta ke Surabaya akan menggunakan sistem elektrifikasi, guna meningkatkan faktor keselamatan transportasi massal ini. Pembangunan jalur ganda akan dimulai pada 2012, dan ditargetkan selesai pada 2013.

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan, pembangunan jalur ganda kereta api dari Jakarta hingga Surabaya tidak akan mengesampingkan faktor keselamatan. Justru dengan adanya jalur ganda kereta api tersebut, sangat diharapkan faktor keselamatan mengalami peningkatan, selain efisiensi dan waktu tempuh angkutan kereta api yang bisa lebih dipersingkat.

Menurut Bambang, konstruksi rel jalur ganda di wilayah kawasan pantai akan didesain sedemikian rupa agar terhindar dari kemungkinan terkena rob maupun banjir. "Untuk titik-titik di kawasan pelabuhan atau pantai memang sedang kami pertimbangkan konstruksinya, apakah nantinya bisa diterapkan konstruksi melayang agar tidak terpengaruh rob," katanya, Minggu (16/10).

Sampai saat ini, Departemen Perhubungan telah melakukan pendataan awal terkait permukiman di titik-titik yang akan dilewati proyek pembangunan jalur ganda kereta api. Sebab, warga yang berada di wilayah tersebut harus dipindahkan.

Dia berharap, dengan menggandeng pemerintah kabupaten/kota setempat, proses penertiban permukiman penduduk yang menempati lahan PT Kereta Api itu bisa dilakukan tanpa gejolak.

"Kami telah bertemu Wakil Bupati Bojonegoro untuk membahas upaya pembebasan lahan dan pemindahan penduduk yang saat ini menempati lahan PT KA, terkait proyek pembangunan jalur ganda. Kami bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan tentunya pemerintah provinsi setempat terkait pemindahan penduduk dan pembebasan lahan untuk pembangunan jalur ganda," kata Bambang.

Titik-titik pembangunan jalur ganda kereta api yang segera dikerjakan di antaranya Cirebon-Brebes sepanjang 60 kilometer, Pekalongan-Semarang sepanjang 90 kilometer, serta jalur sepanjang Semarang-Surabaya sekitar 280 kilometer.

( Fani Ayudea/CN31/JBSM )

Quote:

Pekalongan, CyberNews. Sedikitnya 158 rumah warga di beberapa kelurahan di Kota Pekalongan, akan terkena proyek pembangunan jalur ganda (double track) kereta api lintas Pekalongan - Semarang. Sebanyak 64 rumah berada di tanah milik warga, dan 94 rumah menempati tanah milik PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Dwi Arie Putranto menjelaskan, Pemkot segera membentuk tim fasilitasi percepatan pembangunan jalur ganda untuk mengidentifikasi tanah-tanah warga yang akan terkena proyek tersebut. Tim terdiri dari Satker Pembangunan Jalur Ganda Tegal - Pekalongan - Semarang, Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Pemkot Pekalongan, Kecamatan, dan Kelurahan.

”Data tersebut berdasarkan Satker. Sehingga perlu adanya langkah-langkah identifikasi untuk memperoleh data yang lebih detail,” terangnya, Selasa (18/10).

Menurut dia, data yang dipaparkan Satker Pembangunan Jalur Ganda Tegal - Pekalongan - Semarang baru mencakup luas lahan yang akan dibebaskan, kelurahan-kelurahan dan rumah warga yang akan terkena jalur ganda kereta api. Data tersebut belum menyebutkan fasilitas-fasilitas umum yang akan terkena proyek jalur ganda itu. ”Jalan Maninjau misalnya, belum masuk data. Jalan yang akan terkena jalur ganda kan harus direlokasi.”

Selain itu, berdasarkan pembebasan lahan sebelumnya, tidak hanya bangunan yang akan mendapat ganti rugi, tetapi tanaman yang akan terkena proyek ini juga akan mendapat ganti rugi. Data menyebutkan, proyek jalur ganda lintas Tegal - Pekalongan (Stasiun Pekalongan ke barat) mengenai 42 rumah warga di Kelurahan Bendan, Pasirsari dan Tirto (Kecamatan Pekalongan Barat).

Selain itu, terdapat 53 rumah warga yang dibangun di tanah PT Kereta Api Indonesia (Persero). Proyek pembangunan jalur ganda juga mengenai 22 bidang lahan milik warga, serta tanaman milik 23 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Tirto Kecamatan Pekalongan Barat. Dwi Arie Putranto menjelaskan, proses pembayaran ganti rugi berjalan lancar.

”Permasalahan dapat dieliminasi, harga tanah bisa dikompromikan. Kami berharap, proses pembebasan lahan nantinya juga akan berjalan lancar,” harapnya.

Sementara itu, dari peta rencana pembangunan jalur ganda lintas Pekalongan - Semarang, jalur ganda dari Stasiun Pekalongan ke Stasiun Batang sepanjang 7,88 km akan dibangun di sebelah utara rel existing. Begitu juga dari Stasiun Batang ke Stasiun Ujungnegoro ke Stasiun Kuripan.

Jalur ganda akan dibangun di sebelah utara rel existing. Namun, mulai Stasiun Kuripan ke Stasiun Plabuan ke Stasiun Krengseng ke Stasiun Weleri, jalur ganda akan dibangun di sebelah selatan rel existing.

( Isnawati /CN26/JBSM)

Quote:[spoiler=]

BATANG--MICOM: Proyek pembangunan rel ganda kereta api di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan melintasi enam kecamatan setempat.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Batang Imron Rosyidi, Selasa (25/10), mengatakan, proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan rel ganda KA ini diperkirakan selesai 2012-2013.

"Saat ini, pembentukan panitia pembebasan tanah (P2T) sedang diproses. Setelah dilakukan sosialisasi, tim P2T akan segera menghitung luas lahan sekaligus nilai bangunan dan tanaman milik warga," katanya.

Enam kecamatan tersebut meliputi Batang, Kandeman, Tulis, Subah, Banyuputih, dan Gringsing.

Di Kecamatan Batang, proyek pembangunan rel ganda kereta akan melintasi enam desa. Rinciannya, di Kecamatan Kandeman sebanyak 5 desa, Tulis 3 desa, Banyuputih 1 desa, Subah 3 desa, dan Gringsing 7 desa.

[/spoiler]