Semboyan35 Indonesian Railfans
Berita Umum Menyangkut Kereta Api - Printable Version

+- Semboyan35 Indonesian Railfans (http://www.semboyan35.com)
+--- Thread: Berita Umum Menyangkut Kereta Api (/showthread.php?tid=1687)



RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - eling - 19-05-2011

mungkin karena udah statusnya pegawai outsourcing, gajinya kecil pula, jadinya begini dech,kada suka gak ramah ke customer....


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - POERWOKERTO +75M - 19-05-2011


OOT ya. Apa sih bedanya outsourcing dan pegawai kontrak di PT. Kereta Api Indonesia (Persero)???? Outsourcing ntu kan semacam agen jasa gitu toh ya???? Kalo diliat dari segi gaji, besaran mana gaji pegawai kontrak dan pegawai outsourcing di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (netto dan bruto)????


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - eling - 19-05-2011


OOT ya. Apa sih bedanya outsourcing dan pegawai kontrak di PT. Kereta Api (Persero)???? Outsourcing ntu kan semacam agen jasa gitu toh ya???? Kalo diliat dari segi gaji, besaran mana gaji pegawai kontrak dan pegawai outsourcing di PT. Kereta Api (Persero) (netto dan bruto)????
[/quote]
Out of Topic ʕ•́ᴥ•̀ʔっ

masih mending kontrak di PT. Kereta Api Indonesia (Persero), mereka masih ada kesempatan untuk jadi pekerja organik PT. Kereta Api Indonesia (Persero), nah jika yg outsourcing yg tetep kontrak selama yg bersangkutan kuat. jika soal gaji saya tdk tau....umumnya yg outsourcing diperusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN terdapat perbedaan kesejahteraan spt asuransi,bonus dll









RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - Eko Budy Santoso - 20-05-2011

dapet pagi ini dari kompas.com
link nya :

Panjang Rel 4.678 Km
KOMPAS.com — Berapa panjang rel di negara Anda? ”Hanya 4.500-an kilometer,” jawab seorang teman kepada seorang penjaga stan pada pameran teknologi perkeretaapian di sebuah negara di Eropa. Penjaga stan itu seperti tidak yakin hanya sepanjang itu. Dia seakan mencibir perkeretaapian di Indonesia.

Akan tetapi, begitulah kenyataannya. Dalam hal panjang rel, Indonesia memang tertinggal. Kini ada 91.000 km panjang rel di China dan sekitar 65.000 km rel di India. Di Indonesia, hingga tahun 2010 ada sekitar 6.714 km rel, tetapi hanya 4.678 km yang beroperasi. Ada tambahan 300 km rel baru, tetapi berupa rel ganda, bukan jalur baru.

Ironisnya, walau panjang rel terbatas, lahan peruntukan rel terus diokupasi. Tiang pancang jalan layang (flyover) Jalan Diponegoro-Pasar Kembang di Surabaya, misalnya, akan ”menggusur” sebagian lahan trem Karangpilang-Dermaga Ujung. Trem ini pernah dioperasikan hingga tahun 1978.

Melepas aset lahan kereta non-operasional untuk jalan layang merupakan kemunduran. Siapa pun yang mengizinkan pelepasan aset itu sepertinya sangat minim pemahaman pentingnya transportasi massal untuk mobilitas warga kota.

Pasal 401 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian bahkan menyatakan, ”… semua jalur kereta api yang tidak aktif adalah berstatus ’ditutup sementara’, bukan untuk ditutup selama-lamanya”.

Maksudnya, bila nanti Pemerintah Kota Surabaya dan manajemen Daerah Operasi VIII PT Kereta Api Indonesia mau menghidupkan trem untuk mengantisipasi kemacetan, tidak perlu sulit lagi membebaskan lahan. Soalnya, pembebasan lahan di negara ini ibarat menegakkan benang basah. Janganlah meniru apa yang terjadi di Jakarta, dengan jembatan layang dan lintas bawah (underpass) yang tak juga menuntaskan kemacetan.

Sebaiknya tidak ada ”tekanan” kepada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melepas aset lahan rel sebab PT. Kereta Api Indonesia (Persero) punya rencana bisnis dan visi untuk terus mengembangkan jaringan kereta api, termasuk trem, bagi warga yang kian terancam kemacetan total di kota-kota besar.

Di sejumlah kota besar dunia, revitalisasi trem justru terjadi, seperti di Berlin, Barcelona, dan Stockholm. Kota-kota ini go green dan meminimalkan biaya eksternalitas dari kemacetan. Sebaliknya, kota di Indonesia lebih condong pada pemborosan subsidi bensin yang kental polusi gas buang.

Kota-kota di Asia juga makin condong ke kereta api. China, misalnya, menginvestasikan miliaran dollar AS bagi jaringan kereta cepat. China punya obsesi mengoneksikan Beijing-Singapura dan Beijing-Delhi-Teheran-London.

Jaringan kereta cepat, menurut Jurnal Global Asia, Spring 2011, akan mengubah sistem perekonomian Asia. Dalam jurnal ditegaskan, "some cities will win and some will lose, beberapa kota bakal menang, beberapa lagi menjadi pecundang”.

Andai pemimpin Indonesia visioner, tentunya ”menarik” jaringan kereta cepat ini melintasi Selat Malaka dan Selat Sunda supaya Jakarta terkoneksi dengan Beijing. Supaya perekonomian kita tak dikucilkan dari Asia yang segera berubah.

Namun, jaringan kereta cepat sebagai tulang punggung tentu butuh jaringan kereta lokal sebagai angkutan pengumpul. Namun, bila pengokupasian lahan rel seperti di Surabaya terus berlangsung, pada titik ini kita sudah dapat meramalkan ”kekalahan” Surabaya dan juga ”kekalahan” kota-kota besar lain yang terus menggusur lahan rel…. (HARYO DAMARDONO)

sayangnya sampai saat ini belum ada pemimpin Indonesia yang visioner Sedih


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - POERWOKERTO +75M - 20-05-2011


sayangnya sampai saat ini belum ada pemimpin Indonesia yang visioner Sedih
[/quote]

Yah beginilah nasib kereta api di negeri kita Bethe No 2 tertua di Asia. Pernah dipandang iri oleh bangsa2 lain karena negeri jajahan tapi kereta apinya maju. Kini, seperti di tulis diatas, dipandang sebelah mata.

Emang serba salah ngurus nih kuda besi..... Sakit


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - Warteg - 20-05-2011

Sungguh sangat ironis memang.......................BetheBetheBetheBethe


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - Gregoriusparahyangan - 20-05-2011

parah yaa, padahal perkereta apian kita lumayan...


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - animaX - 25-05-2011

Quote: Rabu, 25/05/2011 19:48 WIB
Andalkan Truk Sudah Tak Zaman, Waktunya Beralih Lewat Laut & Kereta Api
Febrina Ayu Scottiati : detikNews

detikcom - Jakarta, Polemik kebijakan pembatasan jam operasional kendaraan berat (truk dan kontainer) dinilai sebagai momentum tepat untuk mengalihkan distribusi ke angkutan massal kereta api dan kapal laut. Dengan begitu, jumlah truk yang melintas dalam kota berkurang sehingga kemacetan teratasi.

"Saat ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk membangun jaringan rel ganda kereta api dari Merak hingga Banyuwangi. Angkutan barang juga bisa dialihkan dari tol lewat angkutan laut sehingga jalanan lebih sepi karena jumlah truk di jalan berkurang," kata pengamat transportasi, Darmaningtyas, kepada detikcom, Rabu (25/5/2011).

Untuk laut, ia mencontohkan barang dari Pulau Sumatera menuju Pulau Bali bisa memanfaatkan jalur laut dan tidak menggunakan angkutan darat seperti truk dan kontainer. Efeknya adalah jalan akan semakin lengang karena jumlah truk tidak banyak.

Barang yang harus menempuh jarak lebih dari 200 km sudah tidak efisien bila masih menggunakan truk. Akan lebih efisien menggunakan kereta api dan laut meski hal itu adalah solusi yang bersifat jangka menengah hingga panjang.

"Kereta api itu kan bisa angkut barang lebih dari 200 truk juga tidak merusak jalan. Tapi memang itu solusi jangka menengah dan panjang," terangnya.

Sedangkan untuk jangka pendek, Darmaningtyas berharap ada kompromi dari semua pihak yang terkena dampak kebijakan itu. Menurutnya, pembatasan jam operasional sebaiknya dilakukan di jam-jam sibuk seperti pukul 06.00-10.00 WIB dan pukul 16.00-20.00 WIB.

"Semua pihak yang berkepentingan dan semua pihak yang memerlukan barang dan jasa truk harus terlibat dalam kompromi kebijakan. Mau tidak mau sebelum alternatif jangka panjangnya tersedia. Karena kalau semua menutup akses untuk truk maka tidak ada distribusi dan nantinya berujung pada problem ekonomi," ujar Direktur INSTRAN LSM Transportasi ini.

Sekadar diketahui, Pemprov DKI Jakarta melarang kendaraan berat melintasi tol dalam kota pada pukul 05.00-22.00 WIB karena truk yang berjalan lelet dianggap sebagai pemicu kemacetan. Akibatnya truk mencari jalur alternatif, termasuk ke Jl Raya Serpong, Tangsel. Hal ini membuat penguasa Tangsel geram karena jalan itu menjadi macet dan rusak. Bogor juga akan membatasi tonase truk yang melintas.
"Sumber Berita"






tidak hanya Jabodetabek saja, lintas Solo-Jogja sering dilihat iring-iringan truk pengangkut pasir (dalam kondisi penuh: kecepatan sekitar 15-25 km/jam), tentu menghambat laju kecepatan kendaraan lain. Selain itu banyak truk yang mengangkut melebihi batas muatan, membuat jalan raya cepat rusak. bagaimana truk tsb tidak perlu mengangkut lebih jauh lagi namun ke stasiun terdekat untuk bongkar muat, bisa dijadikan satu rangkaian.


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - sonyazis - 25-05-2011

Hampir dimana-mana, truk itu sering menjadi monster "pemakan jalan". Tidak hanya disini, atau disana.. Semoga benar-benar segera beralih menggunakan jasa si ular besi..Bye Bye


RE: Berita Umum Menyangkut Kereta Api - tomrys - 26-05-2011


tantangan pertama:

melawan dominasi ORGANDA yang nggak tau motivasinya membela siapa..

pengguna angkutan darat?? kayaknya nggak semua deh..