Semboyan35 Indonesian Railfans

Sekarang, masihkah ada ?

D52-99 masih ada di museum transpotasi di TMII

Bagaimana kelanjutan rencana mengaktifkan kembali D52 dan CC50?

dapat data teknis tentang berbagai lok uap dari , saya mempunyai beberapa pertanyaan tentang lok "mikado" D52 ini:

• tractive effort 10520 kg. ini apa maksudnya ya? apakah ada hubungannya dengan tenaga kuda (HP) ?
  
• waktu jayanya dulu, konsumsi minyak bakar lok ini berapa liter per km? atau kalau batubara, berapa kg per km?
  
• juga tentang air ketel. berapa liter ia minum per km nya?
  

tractive effort 10520kgf = 10520 x 9.8 Newton = 103096 Newton

u/ ngitung tenaga kudanya ada relasi P = vF (P= HP/power, v=kecepatan, F=tractive effort) -- lihat link

asumsinya itu continous tractive effort, ambil aja pada nilai tractive effort segitu, kecepatannya 10m/s (36 km/jam), sekedar u/ mempermudah perhitungan

P = vF = 10 x 103096 Watt =1030.96 kW
atau dalam HP kira2 1374 HP

CMIIW


klo dilihat dari ukuran rodanya yg gede, kyknya ini kereta emang dirancang u/ dinasan KA penumpang, apalagi tadi katanya para masinis senior keretanya jago ngebut


sy pingin lihat D52 dinasan DT bareng CC204 narik Gopar
si D52 di depan, c4 belakangnya... pasti mantep tuh, kombinasi item - putih

trims mas loko penjelasannya.

o, jadi tractive effort itu mirip sama F di rumus P=Fv ya?
wah, saya sudah lupa sama pelajaran fisika sma jaman dulu. hehehe..

nah, masalahnya kita nggak tahu sampai kecepatan maksimal berapa ini D52 punya tractive effort segitu (10520 kg). jadi kita belum tahu kira2 ini lok punya daya kuda berapa.

kalo bandingkan dengan lok U18C (CC201), TE nya 57000 lbs atau kalo kg nya sekirtar 28000 kg, berarti kira2 D52 dayanya kurang dari 1/2 nya CC201 atau kira2 900 HP.

bener nggak ya?

ternyata saya salah. dapat data dari situsnya indonesia heritage railway tentang lok ini:


daya lok D52 = 1600 HP (ternyata lebih besar dari lok BB304). kecepatan bisa 120 km/jam.

benar2 "kuda binal" di zamannya. pantesan banyak masinis yang takut bawa D52 di daerah gunung.

^^^^ kalo di bawa ke daerah berbukit justru kurang cocok gan .. ngeri ga bisa nanjak dan nanti loncat kalo full power .. kecuali liwat sana dalam keadaan idle ato mesin mati baru bisa

betul kang pratman. kayaknya cocok dijalur utara ya?

btw, seandainya sekali2 pas momen penting misalnya 17 agustus atau hari kereta api, lok ini dioperasikan bawa kereta ABA jakarta surabaya...

credit to .Indra Vaishakachandra Anandaputra Krishnamurti