Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Lokomotif 201,203,204 dan 206
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2 3 4 5
haloo railfans, ane mw tanya apakah perbedaan antara Loko 201,203,204 dan 206. bukan dari bentuknya lho ya!? Big Grin tapi tenaga yg dihasilkan dan pastinya kecepatan hasil akhirnya..

mnurut pndapat ente gmn?
Nih bro Koreksinya :
Lokomotif CC201 adalah lokomotif buatan General Electric jenis U18C. Dibanding lokomotif tipe sebelumnya yaitu CC200, maka tipe CC201 mempunyai konstruksi yang lebih ramping dengan berat 84 ton dan daya mesin 1950 HP. Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar atau 6 gandar penggerak dengan 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan.

CC201 Generasi II

CC201 Generasi II didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah. Ciri-cirinya sama seperti CC201 Generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (pemeliharaan akhir) pada tahun 2010-2011, ada beberapa unit yang telah dipasangi lampu kabut (di antaranya CC201 seri 46, 55, 60, 61, 62, 64, & 70).
Dahulu di antara loko-loko Generasi II ini ada lokomotif yang cukup unik, salah satunya CC201 56 milik Dipo Induk PWT. Keunikannya yaitu: pada bagian depannya (shorthood) memiliki bentuk yang berbeda dibandingkan dengan CC201 lainnya. Kotak pasirnya lebih pendek dari yang biasanya dan kaca depannya memanjang ke bawah. Bagian dalamnya juga unik karena hanya terdapat satu meja layanan sehingga kabin masinis pun menjadi lebih luas. Hal yang melatarbelakangi perbedaan tampilan dari loko ini karena dahulu CC201 56 pernah menabrak stoomwalls sehingga mengakibatkan loko ini ringsek parah dan sulit mengembalikannya seperti bentuk semula. Untuk memperbaikinya, Balai Yasa Pengok menyiasatinya dengan cara membuang satu meja layanan dari loko tersebut sehingga otomatis kaca depan harus diturunkan dan kotak pasir pun dipendekkan. Karena bentuknya yang aneh ini, para Railfans sering menyebutnya “Loko Donal Bebek (Ducky Locomotive)”. Sebelumnya CC201 47 milik dipo YK juga mempunyai bentuk yang sama seperti CC201 56, namun sekarang bentuk kedua lokomotif tersebut sudah kembali normal seperti layaknya CC201 lainnya setelah menjalani PA (Pemeliharaan Akhir) di Balai Yasa Pengok, Yogyakarta.
CC201 48 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif YK kini telah dimutasi ke Tanjung Karang (TNK), Lampung untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.

CC201 Generasi III
Didatangkan pada tahun 1991-1992 sebanyak 21 buah bernomor seri 91 sampai 110 dan 120. Untuk CC201 91 sampai 110 terdapat di Jawa, sedangkan CC201 120 terdapat di Sumatera, yaitu di Dipo lokomotif Tanjung Karang (TNK). CC201 98 dan 101 yang sebelumnya milik Dipo lokomotif BD dan JNG kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Palembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan barang di sana.
Ciri-ciri CC201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas cowhanger seperti halnya lokomotif CC203/CC204. Selain itu, bentuk kaca depan lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak. Hal inilah yang membuat CC201 generasi ini terlihat sangat berbeda dengan jenis yang sebelumnya sehingga mudah untuk dikenali. Sementara untuk komponen mesin, performa, maupun kecepatannya, sama dengan CC201 lainnya.


CC201 Rehab (Eks BB203)
Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB203 yang dimulai sejak tahun 1989-2004. Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC201 bergandar Co’-Co’ di mana setiap bogienya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiap bogienya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogienya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB203 hanya memiliki empat motor traksi.
Di Dipo Induk SMC, semua lokomotif CC201-nya adalah hasil rehab dari BB203. Begitu juga dengan CC201 yang ada di Sumatera. Di Dipo Induk KPT dan TNK, semua lokomotif CC201-nya juga merupakan hasil rehab dari BB203, kecuali CC201 120 yang merupakan CC201 asli serta CC201 98, 101, dan 102 yang merupakan CC201 asli pindahan dari Jawa.
Untuk ciri-cirinya, lokomotif ini hampir sama dengan CC201 Generasi II. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.

CC201 versi Divre III (Sumatera Selatan)
Umumnya Lokomotif CC201 di Jawa memiliki bentuk yang sama dengan BB203, namun tidak untuk di Sumatera Selatan (DIVRE III). Beberapa lokomotif CC201 di sana memiliki bentuk yang sangat mirip dengan CC203 di Jawa. Dari bentuk body memang tidak berbeda, namun dari bentuk eksterior maupun interior kabin CC201 di DIVRE III sangat persis dengan CC203 (wide cab). Lokomotif CC201 yang memiliki eksterior seperti CC203, yaitu CC201 86R, CC201 111R, CC201 120R, CC 201 129R, CC201 130R, CC201 137R.

19.CC202
CC202
Lokomotif CC 202 adalah lokomotif buatan General Motors, Kanada dengan Generic name sebagai G26MC-2U. Lokomotif CC202 adalah lokomotif terberat di Indonesia yaitu 108 ton dan merupakan saudara kandung lokomotif SD40 di amerika.
Lokomotif ini mempunyai spesifikasi teknik dan karakteristik khusus untuk menarik kereta api barang. Armada lokomotif ini hanya terdapat di Sumatera Selatan untuk melayani kereta api pengangkut batu bara. Lokomotif ini berjumlah 48 buah dan berada di Dipo Lokomotif Tanjung Karang (Dipo Induk TNK). Pada bulan April 2003, dipo ini kedatangan 9 buah lokomotif CC202, dan total saat ini menjadi 48 buah.
Lokomotif ini berdaya mesin sebesar 2250 HP namun dibatasi hingga 2000HP dengan susunan gandar Lokomotif ini adalah Co' Co'. Artinya, lokomotif ini memiliki dua bogie di mana setiap bogienya memiliki tiga poros penggerak..

20.CC203
CC203
Lokomotif CC203 buatan General Electric dengan seri U20C merupakan pengembangan desain dari lokomotif CC201, yaitu pada bentuk kabin masinis ujung pendek yang aerodinamis, serta diperlebar untuk kenyamanan dan mengurangi penumpang liar.
Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor tersendiri.
Yang membedakan adalah lokomotif CC203 menggunakan motor diesel dengan dua tingkat turbo charger sehingga dayanya sebesar 2250 HP. Selain itu, kecuali CC 203 31 - CC 203 34, terdapat logo Kementerian Perhubungan di bagian depannya yang merupakan ciri khas yang mencolok pada lokomotif ini sebab pembuatan lokomotif ini selain didanai oleh perusahaan General Electric sendiri juga dibantu dengan dana dari pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Indonesia membuat lokomotif ini sejak tahun 1995-2000. Terdiri dari 4 generasi, yaitu:

CC203 generasi I (tahun 1995, 12 unit, nomor seri 01-12)
CC203 generasi II (tahun 1996-1998, 18 unit, nomor seri 13-30)
CC203 generasi III (tahun 1999, 7 unit, nomor seri 31-37)
CC203 generasi IV (tahun 2000, 4 unit, nomor seri 38-41)



21.CC204
CC204
Lokomotif CC204 merupakan kelas lokomotif diesel-elektrik yang dirakit khusus untuk Indonesia oleh PT. General Electric Lokomotif Indonesia yang merupakan perusahaan kerja sama antara General Electric Transportation dengan Industri Kereta Api Madiun (INKA). Lokomotif kelas ini terbagi menjadi dua seri, yaitu CC204 seri pertama yang merupakan model C18Mmi dengan short hood spartan (seperti CC201), dan CC204 seri kedua yang merupakan model C20Emp dengan hidung aerodinamis (seperti C203).
Kedua seri sama-sama bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, di mana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing digerakkan oleh motor traksi tersendiri. Lokomotif ini mempunyai komponen komputer Brightstar Sirius yang dikembangkan oleh General Electric sehingga lokomotif jenis ini mampu memitigasi kerusakan sekitar 45 menit sebelum kerusakan itu terjadi. Kini mayoritas lokomotif ini terletak di dipo lokomotif Sidotopo Surabaya (SDT). Lokomotif CC204 08 dan seterusnya dibeli oleh PT. Kereta Api Indonesia senilai Rp 20.000.000.000,00. Lokomotif ini memiliki daya tarik hingga 12 gerbong. Kecepatan maksimal lokomotif ini adalah 120 km/jam.

22.CC205
CC205
Lokomotif CC205 adalah Lokomotif terbaru PT. Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Motors, Ontario, Kanada. Lokomotif CC205 adalah lokomotif terberat Kedua setelah CC202 di Indonesia yaitu 108 ton. Lokomotif ini dibeli untuk menggantikan beberapa tugas lokomotif CC 202 yang sudah berumur. Dalam hal ini 4 lokomotif CC 202 bisa diganti dengan 2 lokomotif CC 205 Lokomotif ini tiba di Indonesia tepatnya di Provinsi Lampung tanggal 26 September 2011, karena lokomotif ini hanya di khususkan untuk menarik rangkaian kereta pengangkut batubara (Babaranjang) di Divre III Sumatera Selatan.Lokomotif CC205 saat ini menjadi lokomotif berteknologi paling modern di Indonesia.
Lokomotif ini memiliki nomor seri EMD GT38ACe. Artinya adalah: EMD GT38ACe : - G : General Purpose (Untuk segala keperluan) - T : Turbocharger (Dengan turbocharger) - 38 : mesin EMD 710 - 8 silinder (dengan tenaga bisa sampai 3000 HP) - AC : Motor traksi sistem AC-AC

23.CC206
CC206


Lokomotif CC206 adalah lokomotif terbaru PT. Kereta Api Indonesia (Persero) buatan General Electric, Amerika Serikat. Lokomotif CC206 diperuntukkan untuk angkutan barang di Pulau Jawa dan diproyeksikan untuk mengganti berberapa tugas CC201. 2 unit pertama dipesan langsung ke Amerika dan sisanya akan dirakit di GE Lokindo Madiun. Diperkirakan pada Januari 2013 akan datang satu unit. Unit ke 2 akan diperkirakan datang pada Febuari 2013.


Sumbernya nihPlayboy
CC 201, CC203, CC 204, dan CC 206 pada dasarnya pnya mesin yang sama

iya sih gan...pada hakekatnya (teori) nya gitu emang..
tp apakah CC 206 lebih lambat daripada CC 201,203 dan CC 204?





monggo disimak deh...
disitu kayanya CC 206 lebih lambat (kurang tenaga) apa gimana ya?
Sakit
Karena CC 206 lebih mengandalkan Powernya daripada Akselerasi.. Oleh sebab itu CC 206 lebih diprioritaskan untuk KA Barang,, walaupun sekarang lebih banyak narik KA2 Ekse,, itu mungkin sebabnya karena CC204 yang dimutasi ke Divre.. Bethe
Beda dengan CC203 yang lebih mengandalkan akselerasinya dibanding power..

IIMHO Bye Bye
Secara umum sih perbedaan dari segi performa ga begitu jauh antara 4 lok ini. Semuanya sama2 didesain multifungsi, bisa untuk penumpang atau barang. Ini dibuktikan dengan tipe mesin yg dipakai yg semuanya pake tipe GE-FDL8 yg berarti punya silinder sebanyak 8 buah. Dari tenaga kuda (HP) antara 201 sampe 206 juga ga beda jauh. 201 sama dengan 204 yg punya 1950 HP. 203 2150 HP dan 206 2250 HP. Cuma bedanya 201-203 dengan 204 yaitu pada 204 udah menggunakan sistem traksi AC-DC jadi dengan pengertian awam, 204 bisa membawa lebih banyak rangkaian dibanding 201 maupun 203. Khusus 206, lok ini didesain dual mode (mode penumpang dan mode barang) jadi bisa memaksimalkan sekaligus bisa lebih efisien bahan bakar sesuai dengan beban yg dibawa. Dan kayanya 204 dan 206 ini udah pake sistem bahan bakar semacam sistem yg kita kenal dengan injeksi, jadi lebih efisien bahan bakar dan ga akan ada yg namanya kobong. Kalo untuk kecepatan sih samaaaaa. Sama-sama ga boleh melebihi taspat juga tentunya. CMIIW Xie Xie

Tepat sekali...lok 204 baru, 206, 304 23R, itu sudah dilengkapi EFI (Electronic Fuel Injection-CMIIW), jadi ga ada kobongan lagi...
Koreksi lagi tuh, semuanya dirakit di Amerika, nggak ada yg dirakit di INKA. Kalo masalah cepet atau lambat, loko2 yg sistemnya udah terkomputerisasi bakalan sedikit lemot di awal tarikan. Kenapa? Karena begitu throtle dinaikkan semua proses masuk dulu ke sistem komputer untuk selanjutnya baru diterjemahkan kepada mesin. Dengan kata lain misal masinis langsung menaikkan throtle ke notch 2 atau 3 sama komputernya diproses agar proses notch 1 diselesaikan dulu, setelah selesai baru proses notch 2 dijalankan. Makanya jangan harap liat kobongan di seri 204 batch 2 dan 206. Ada lagi fitur 206 yg nggak ada diseri sebelumnya yaitu fitur AESS (Auto Engine Start Stop), jadi misal lok dalam posisi idle atau menganggur dalam jangka waktu tertentu secara otomatis mesin akan berhenti bekerja (kalo di komputer namanya mode sleep), nah begitu throtle digeser mesin akan menyala lagi. Tapi kalo mau membandingkan performa lok sebenarnya baik 201, 203, 204 atau 206 coba deh liat kinerjanya di DAOP 2, kuat nggak tuh di tanjakan. Jadi jangan jadikan kecepatan sebagai faktor utama pembanding lokomotif, hehe....

yg ane bold, maksud dari dual mode itu bukan perubahan akselerasi pada mesin, tapi yang dimaksud dual mode untuk CC206 ada lah system pengeremannya, apakah system pengereman untuk KA penumpang atau untuk KA barang. system perubahan untuk "dual mode" ini ada di panel sebelah kanan dari tombol2 untuk mengaktifkan system komputernya.
Thank koreksinya master
Pages: 1 2 3 4 5