Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Harga Tiket dengan Tarif Maksimum
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2
Tadi baca pengumuman mulai (tanggalnya lupa), di statsiun Gubeng kereta Eks dikenakan sampai tarif terjauh. Jadi misalkan Turangga/Arog Wilis ke Yogya kena tarif sampai ke Bandung. Duh apakah emang gitu sih sistem pentarifannya? Bingung
ya gitulah sistem mereka, kita-kita hanya bisa ngikut aturan, yang kadang-kadang merugikan konsumen. Memang, dari sifatnya bahwa Persero adalah profit oriented, akan tetapi perlu diingat bahwa persero (BUMN) adalah milik pemerintah dimana tugasnya adalah melayani rakyat. Tapi kalo gini kan bukannya mereka melayani, tapi kok malah mencekik. Semoga sistem bisa berubah....
^___^
Kalau k3 kayaknya kapan pun harganya tetap sama ya? ^^
maaf.....menurut saya.....inilah keuntungan dari kesempatan yang dimiliki PT KA sebagai
PEMEGANG HAK PENUH DALAM BISNIS DIATAS REL.......MONOPOLY HARGA...
bagi PT. KAI....
Bobi: "maaf pak, kenapa harus bayar tiket terjauh, padahal kan saya turunnya di Nusa kambangan, bukan di Jakarta-Gambir?"
PT. KA:" dek bobbi, kalo dek bobbi ga mau bayar tiket ini dengan harga segitu (harga terjauh)...gapapa..., saya ga rugi kog dek....
tuh dek, lihat di loket itu... (sambil menunjukkan ke arah antrian puluhan orang di loket) banyak orang-orang yang mau membayar tiket ini dengan nominal harga terjauh....)

Bobbi: Tapi pak????
PT. KA: tapi apa?, udah deh...saya ga ada waktu ngurusin hal sepele speerti ini.....dari dulu juga ga ada yang protes....
kog kamu, yang masih bau kencur ini protes protes saya......,kao kamu ga mau beli...sudah sana naik kereta barang yang nanti berangkat jam 10 malam....murah dan banyak teman disana...temannya adalah nyamuk, dingin dan hujan...
Bobbi (menunduk sambil bergumam dalam hati): bukankah sesuatu yang salah dan keliru namun di-amini -oleh semua orang akan menjadi suatu budaya bururk bagi yunior-yunior bapak di PT. KA...seniornya aja sudah kaya begini..pastilah sang yunior akan meniru sang senior..... (jika hal ini terus-terus seperti ini.....kapan kita-kita torang samua pe dapat rasa senang dan nyaman?)

PT. KA: dek bobbi, gimana jadi beli tiketnya?
Bobbi: Ja...ja...di pak (dengan nada berat)
PT.KA: Nah...gitu dong...masalah sepele saja dibikin ruwet....dek bobi, saya ini berdagang, seorang pedagang, jika permintaan jauh lebih banyak dari suplly, pastilah akan menaikkan harganya, terserah kita mau naikkin seberapa besar...paling-paling sekitar 200 persen.....
Bobbi: tapi pak, itu namanya keterlaluan....bukankah harga juga harus disesuaikan sewajarnya.....
PT KA: Dek, inilah hidup...kalo kita ga makan, kita lah yang dimakan......
Bobbi: wah...wah.....kog gini ya cara pandangnya....., semoga aja nanti ada Undang-Undang Perkeretapian yang baru bertuliskan ini...
"bahwa jalur rel kereta api tidak hanya dikelola oleh sebuah perusahaan negara saja, melainkan dapat dikelola oleh swasta yang lebih berpihak kepada rakyat dengan fasilitas dan pelayanan yang lebih baik dari perusahaan negara......"
Tapi kayaknya hanya saat moment tertentu saja ya, spt lebaran dan natal/tahun baru. Soalnya 2 Minggu lalu beli tiket Argo Wilis ke Yogya utk kerangkatan 10 dan 11 Jan masih tarif Yogya 110 rb dan 100 rb. Cuma beda 20 rb dgn Eks Sancaka.

tingginya tarif k1 memang salah satunya digunakan untuk memberikan subsidi silang pada k3, jd k3 g pnah naek. Tp murahnya k3 diikuti pula dengan buruknya fasilitas dan pelayanan yang diberikan. sungguh sangat sayang sekali...

Selama masih menggunakan sistem kapitalis, siapapun yang mengelola manajemen KAI, akan tetap memainkan peran mereka sebagai monopoli tunggal dengan memainkan sistem harga yang maksimum. Jd walaupun ada perundangan yang memperbolehkan swasta mengelola, akan tetap tidak akan terjadi perubahan yang signifikan dalam rangka mereduksi standar harga yang mereka tawarkan, apalagi swasta memang mencari keuntungan murni. Masih mending pemerintah yang mempunyai sifat sosial.

Oleh karena itu kita hanya bisa berharap semoga kebijakan tersebut dirubah, karena KA merupakan angkutan masal yang dapat mengurangi kemacetan, semoga........ Pisss ahhh... Bye Bye Ngakak
pantes adja taun ini dapet laba 40M...

tapi menurut rencana dipake wat nambah tunjangan karyawan lapangan....(dikit tambahan)

40 M kalo buat nambah jalur brp kilometer yah ? ups..oot nih

Back on Topic

kyknye wajar deh n sah2 aje bikin tarif maksimum, kali PT. Kereta Api Indonesia (Persero) udeh capek di bilang tukang abisin anggaran negara alias subsidi terus
g banyak c... kalo tak salah jakpri adja 60M
Back to topik Bro....
Pisss ahhh...
Pages: 1 2