Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Sistem Transit di Jabodetabek. Mungkinkah?
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2 3
Sekedar ide aja sih....

gimana klo trayek KRL Jakarta sampe Bogor dihilangkan, jadi 4 area dimana masing2 area dihandle oleh 1 perusahaan yang berbeda tapi dibawah naungan bendera yang sama, kira2 seperti ini :

Area 1 : Bogor - Depok, dihandle oleh KCJ Bogor
Area 2 : Depok - Manggarai, dihandle oleh KCJ Depok
Area 3 : Manggarai - Kota, dihandle oleh KCJ Metro
Area 4 : Jatinegara - Tanah Abang, dihandle oleh KCJ Inner Ring
Area 5 : Bekasi - Manggarai, dihandle oleh KCJ Bekasi
Area 6 : Manggarai - Serpong, dihandle oleh KCJ Serpong
Area 7 : Tangerang - Manggarai , dihandle oleh KCJ Tangerang

ini untuk KRL only, jadi penumpang dari bogor yang mau ke kota harus transit 2x, di depok dan di Manggarai, klo dari bekasi mau ke kota transit di manggarai aja, klo dari bekasi mau ke senen turun d jatinegara trus naek krl inner ring...

Manggarai jadi junction untuk semua area, secara sepurnya banyak, dan jadinya kaya busway gitu deh....

nah, untuk yang mau ke duri, angke, akmpung bandan, kemayoran, senen, nanti naek KRL ring, seperti pada KRL Ciliwung sekarang, cuma jam kerjanya tdk seperti skrg...

semua itu dengan catatan semua jadwal terintegrasi dengan baik dan rapi...

gmn menurut RF sekalian??

sky_fai


R.I.B.E.T ...

misal.. untuk penumpang KRL dari bekasi - kota biasanya cuma di tempuh +/- 45 menit .. klo kudu transit dulu malah bisa2 lebih lama

dan yg perlu diingat MRI itu ada di jalur utama yg padet.. klo pake pemikiran di di atas petak JNG-JAKK jadi sepi dan malah nambah padet MRI ckckckckck

Saya cuma mengingatkan, sistem semacam itu pernah jadi wacana sewaktu PT. KCJ masih bernama PT. KAI (Persero) Divisi Jabodetabek, namun wacana tersebut akhirnya menguap seiring kerumitan yang terjadi setelah dilakukan pertimbangan lebih lanjut.
Pasalnya, sistem semacam ini membutuhkan struktur manajemen yang terpisah dan penumpang harus berganti rangkaian pada saat transit sehingga menambah waktu tempuh yang diperlukan.

Selain itu, kondisi stasiun MRI yang padat tidak memungkinkan sistem semacam ini karena pada sistem transit tersebut mengharuskan semua KRL berhenti di MRI sebagai stasiun pusat/sentral, padahal daya tampung stasiun MRI itu sendiri masih terbatas dan sampai saat ini dalam Gapeka KRL Jabodetabek tidak semua KRL ekspres harus berhenti di MRI.

CMIIW.

well, klo untuk transit, jika jadwal terintegrasi kayanya ga perlu lama2, setiap ada krl masuk, tgl pindah ke sebelah, makanya cuma stasiun yg punya lebih dari 2 sepur yg bisa transit, mnrt kang maman gmn?


bener sih bakalan rumit om charles n kang maman, yang ane maksud disini dengan kondisi tanpa ekspress (klo nantinya emg jadi krl commuter ac eko semua), jadi semua krl akan berhenti di MRI...

kalau seandainya sepur simpan di MRI dipake u/ penumpang gmn? kan jadi lebar bgt tuh...

hehehe, TS mau menyulap koridor krl jadi sistem mrt ya? Xie Xie

kalo buat saya pribadi ga setuju, alesannya;
Rencana kedepan LAA bakal nyampe Cikampek, sekarang rencana baru sampe Cikarang. berarti sistem transit tersebut bakal diterapkan di Bekasi-Cikampek. Bekasi-Karawang, Karawang-Cikampek. bisa2 saya berangkat dari Cikampek jam 13.30 nyampe di Bogor jam 22.00
Kalau alasannya agar kondisi KRL lebih terpantau dan terpelihara saya [bmungkin[/b] setuju
Hmm... CMRT - Commuter MRT?? bagus juga.

Sebenarnya rencana ini memungkinkan dan bisa memudahkan penumpang selama:

1. Kelas KRL cukup 2 kelas, eko (lokal) AC dan ekspress AC.
2. Headway KRL adalah 4~6 menit eko (lokal) AC, dan 8~10 menit untuk ekspress AC.
3. E-tiketing beroperasi penuh.

Untuk poin 2, maka yg perlu dilakukan adalah:
1. Menambah armada KRL --> Sudah ada rencana dan dalam proses
2. Meningkatkan kapasitas LAA --> Sudah ada rencana dan dalam proses tender??
3. Mengupgrade sistem sinyal (penyeragaman sinyal blok utk semua jalur dengan teknologi yg lebih canggih --> kereta bisa selang 1~2 menit). --> sudah ada rencanakah?
4. Revisi Gapeka berkelanjutan

Nah jadi bisakah ini terwujud? Ya bisa aja dong, asal KCJ punya planning jelas dan komunikasi yg baik dengan para stakeholder (pemerintah, DPR, penumpang, dll) untuk mewujudkan ini.
sistem sekarang saja sudah padat. Kok malah ditambah jadwal KRL lagi. Armada KRL sekarang ditambah untuk mengurangi KRL batal karena harus masuk perawatan. Menurut saya jumlah gerbong per rangkaian yang harus ditambah. Dari 6 gerbong menjadi minimal 8 gerbong.
susah sih,,,, tp kan jaman skrg waktu itu bnr2 sgt berharga? aplg warga ibukota mobile semua...

Bukan nyulap kang adi, hanya sekedar pemikiran aja


klo LAA sampe Cikampek sih kayanya ga perlu transit Karawang, langsung ke Bekasi aja, baru transit disitu. Dan emang maksudnya juga supaya KRL lebih terawat, klo dihitung2 KRL yang tiap hari melintas itu jarak tempuhnya lebih jauh daripada KA antarkota, CMIIW


yup, benar, namun apabila semua terintegrasi dengan tepat, saya rasa waktu yang terbuang ga akan begitu banyak.

ada ide lain sih yang terbersit di benak ane, yaitu :
1. KRL dari Bogor cuma sampe Manggarai, nanti ada KRL feeder / connect dari MRI ke JAKK, coz sepengamatan ane, para penumpang dr BOO kebanyakan turun di Cawan, Tebet, & Manggarai, nah yang mau ke THB kan bisa naek KRL lingkar itu, dengan syarat KRL lingkar terus beroperasi dan armadanya ga cuma 1 spt skrg.
2. KRL dari Bekasi menuju JAKK ga ada yg lewat MRI,tapi direct ke JAKK via PSE, yang mau ke MRI ya naek lingkar itu Big Grin
3. KRL dari Serpong cuma sampe THB, dan kembali KRL lingkar dioptimalkan untuk yang hendak ke MRI
4. KRL dari TNG menuju JAKK aja, ga ada yg ke MRI (sama spt skrg kan, CMIIW)

apa lebih memungkinkan untuk seperti ini??
@momod Gege, thx 4 perbaikannya
Pages: 1 2 3