Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Stasiun Solo Kota
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Pages: 1 2 3 4
Quote:Stasiun Solo Kota Direvitalisasi

19 Mei 2010

SUARA MERDEKA

SOLO-Sebagai salah satu bangunan bersejarah, Stasiun Solo Kota (STA) di Sangkrah masuk dalam rencana revitalisasi PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kepala Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Ella Ubaidi mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pendataan kerusakan.

Selain itu sejumlah penataan pun akan menyusul untuk memperindah kawasan itu. Sebelumnya, di Stasiun Jebres juga sudah dilakukan pengecatan ulang sebagai upaya melestarikan bangunan bersejarah.

”Sesuai janji kami, Stasiun Solo Kota yang berada di Sangkrah itu akan direvitalisasi tahun ini. Kami sedang mendata, akan dilihat rehab yang diperlukan seperti apa. Karena stasiun itu tidak boleh diubah, hanya dilakukan perbaikan,” ungkap Ella, usai rapat koordinasi bersama Kementerian Perhubungan dan Pemkot Surakarta, di Loji Gandrung, Senin (17/5).

Stasiun yang dibangun tahun 1922 itu juga akan dioptimalkan sebagai objek wisata pendukung perjalan sepur kluthuk Jaladara. Ella berencana menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) untuk menata kawasan tersebut.

”Bisa saja dipasang foto-foto Solo tempo dulu di serambi stasiun. Jadi saat Jaladara berhenti di stasiun itu, penumpang bisa menikmati suasana yang menarik. Atau bisa juga digelar event kesenian sebagai pendukung,” ungkap dia lagi.

Selain Jaladara, STA hanya dilewati KA Feeder Wonogiri. (J6,K15-67)





FOTO: Solopos
RENCANA RENOVASI-Warga berjalan di Stasiun Kota, Sangkrah, Solo, Selasa (18/5). Dalam waktu dekat, Pusat Pelestarian Aset dan Bangunan Bersejarah PT Kereta Api akan merenovasi stasiun yang merupakan jujukan kereta wisata Sepur Kluthuk Jaladara.

Setelah Solo Jebres, Purwosari, sekarang Solo Kota akan di revitalisasi...... Kondisi stasiun sendiri masih bagus, cuma perlu dibangun tempat naik turun penumpang, taman, dan kursi.
masih ada KA yg singgah?


masih mas Hitler yaitu kereta Feder yang rutin setiap harinya 2x serta sewaktu-waktu kereta wisata loko uap Jaladara dan terkadang kereta barang untuk perbaikan lintasan yang dari Nguter -Wonogiri.
coba kalau emplasemen di keramik dan jalur 1 dan 2 di ganti dengan bantalan beton dan rel R.42 karena sekarang rel R.42 dan bantalan beton cuma sampai wesel pertama mau masuk stasiun saja yang dari arah purwosari.
Setahun yang lalu saya leyeh2 di tasyun SK ini yang akrab disebut tasyun Sangkrah . Kondisi relnya R 25 baik di sepur lurus dan sepur belok dengan kondisi bantalan kayu lapuk hampir tanpa batu ballast tapi mungkin sekarang sudah berbeda . Depan tasyun kek pasar . dan blakangnya rumah penduduk dan ada beberawa warung dengan gang kecil jalan beton . Tapi hebatnya KA Fider dari Wonogiri masuk tasyun ini tepat waktu . ada sekitar 5 orang yang naik dari tasyun ini tujuan Jakarta , tapi yg turun lebih banyak dari pada yg naik .

pasar tsb menempati tanah PT KA.

pasar tsb menempati tanah PT KA.
[/quote]


ini jalur yang baru....Ngakak

mas Eko diam2 punya banyak stok Ngakak

foto diatas yg saya post ada yang janggal... PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta dipotong Ngikik

lho itu Sangkrah aslinya ada 3 jalur ya...? jalur paling kiri di foto mati?


ya betul mas Ani semua ada 3 jalur dan lebih bagus di fungsikan lagi sebelum di jarah sama penduduk, pas di sepur baduk ada lori inspeksi lah tak bakan kamera malah ilang..nyesel tenan..
lah kena apa kok di potong padahal kan keren mas,,,Bingung
ini yang lengkap... kemarin ngambilnya lewat SSC sih.. Wink

Pict: Solopos


Quote:Pedagang Oprokan Stasiun Kota Tak Mau Dipindah
Kamis, 20/05/2010 09:00 WIB - mur

PASAR KLIWON—Rencana revitalisasi Stasiun Kota, Sangkrah, menuai tanggapan dari Pedagang Kaki Lima (PKL) atau pedagang oprokan yang saban hari berjualan di tanah milik PT Kereta Api (KA) itu. Para pedagang itu tidak ingin pindah. Pedagang hanya mau lahan berjualan mereka ditata agar tampak lebih rapi, bukan relokasi.

Para pedagang mulai resah, jika penataan Stasiun Kota akan berujung pada relokasi. “Pedagang lebih setuju kalau tidak direlokasi tapi hanya ditata,” ungkap salah satu pedagang di Stasiun Sangkrah, Parti, kepada Joglosemar, Rabu (19/5).

Menurut perempuan yang telah berjualan selama enam tahun ini, para pedagang sepakat untuk tidak pindah ke tempat lain. “Kalau dilihat memang cukup semrawut, sehingga kami lebih menginginkan adanya program untuk merapikan lapak-lapak kami. Kalau untuk relokasi, tentunya kami menolak,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Solo, Hasta Gunawan menyatakan, sedang melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) terkait. ”Kami tengah melakukan koordinasi dengan beberapa SKPD terkait, seperti Dinas Pengelola Pasar (DPP), Dinas Tata Ruang Kota, Dinas Perhubungan. Tentunya untuk mencari solusi terbaik dari rencana penataan itu. Kami belum bisa menentukan apakah pedagang tersebut hanya ditata atau justru direlokasi,” terang Hasta.

Tenda Seragam

Terpisah, Kepala DPP Kota Surakarta, Subagiyo menegaskan, pedagang oprokan yang berada di sebelah barat Stasiun Kota untuk sementara tak direlokasi. ”Kami hanya akan menata pedagangnya. Salah satunya dengan memberikan tenda yang seragam dan rapi. Karena kami merasa keberadaan pedagang juga mendukung Stasiun Kota,” jelas Subagiyo.

Ketika ditanyakan kepastian apakah tak ada relokasi, Subagiyo belum bisa memastikan. ”Hal itu merupakan wewenang PT KA lantaran lahan tersebut milik PT KA. Kalau memang lahan itu dikehendaki maka kami akan melakukan musyawarah dengan para pedagang,” paparnya.

Menurut Subagiyo, ada sekitar 40-an pedagang oprokan yang akan dirapikan terkait dengan penataan Stasiun Kota. Dan mengenai hal ini, Lurah Pasar Sangkrah, Sumadi menyatakan, sampai saat ini belum ada pemberitahuan mengenai masalah ini. (mur)


di relokasi ke pasar-pasar lain yang masih kosong....

pilih di relokasi baik2 apa mau "digusur" dengan cara kekerasan seperti di kota-kota lain? belum apa2 sudah keluar pernyataan macam itu.... kok seperti tanah itu milik dia (PKL/Pedagang Oprokan yang menempati tanah PT KA)
kalau tak lihat-lihat nanti persilangan yang ke Gladak di lewatkan mana ya??
ini arah masuk Sangkrah dari slamet riyadi.



BingungBingung
Pages: 1 2 3 4