Semboyan35 Indonesian Railfans

Full Version: Andai Saja Penamaan K1, K2 dan K3 Itu....
You're currently viewing a stripped down version of our content. View the full version with proper formatting.
Kita sudah mengenal yang namanya K1 itu rangkaian untuk tarif mahal di mana yang naik itu para penumpang berduit dan minimal punya titel di KTPnya beralamat di perumahan mewah atau pun juga di apartemen. Kalau zaman Belanda yah kaum pengusaha Belanda yang minimal si pria mengenakan setelan kemeja putih - putih dan si wanita mengenakan rok besar dengan mengenakan topi bundar di kepalanya. Sebutan mereka menir dan ses.

K2 itu mereka yang golongan pribumi tapi kalangan pengusaha atau pun priyayi. Kalau sekarang ini yah bertarif menengah di mana mereka yang naik itu kalangan orang punya tapi gak kaya2 amat.

K3 tentu saja para budak di zaman Belanda, pribumi yang pekerjaannya berdagang, kuli bangunan dan lain sebagainya yang sederajat. Kalau sekarang yah pedagang sayur, pembantu dan lain sebagainya. Tidak menutp kemungkinan orang - orang berduit yang tergugah melihat geliatnya orang2 klas bawah.

Tapi aku pribadi koq risih kalau denger kata Klas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi? Di pesawat atau pun rangkaian KA di luar negeri kenapa mereka itu kalangan orang2 mampu semua dan ber-AC. Naik pesawat Economy Class bukan berarti gak pake AC khan?

Jadi, aku terbetis ide, bagaimana kalau sekarang ini K1 - K3 diidentikkan dengan strata sosila sebagaimana adanya? Tapi yang berbeda itu :
K1 -> Rangkaian KA KLas Argo.
K2 -> Rangkaian KA Klas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi. Semuanya pakai AC. Tarifnya pun gak begitu jauh.
K3 -> Barulah rangkaian KA bener2 klas kambing / odong - odong / langsam / apa aja namanya. Penamaan klasnya pun bebas semisal nama - nama di sebuah perkampungan.

Bagaimana?
entahllah.ga yakin
saya sependapat mas ... karena hampir tiap minggu saya pengguna kereta api dan kebetulan termasuk "kalangan orang punya tapi gak kaya2 amata" kata sampeyan lho ... he..he ... maka saya pilih K2

kalo menurut saya sih sebenernya K2 itu yang dibuthkan reclening seat aja kalo plus A/C ya lumayanlah seperti usulan sampeyan

semoga bapak2 diatas baca tuh tulisan sampeyan dan dapat direalisir..
Hidup kalangan orang punya tapi yang kaya2 amat .....

bornneo68
setuju aja sih. perlu d pooling ga?

setuju ... apalagi hasil pooling diserahkan ke PT. Kereta Api Indonesia (Persero) terus ditindak lanjuti ....

bornneo68
kayaknya gak deh. istilah eksekutif, bisnis dan ekonomi itu udah tertanam lebih dalam di pikiran calon penumpang. karena istilah eksekutif, bisnis dan ekonomi itu juga dipakai pada moda transportasi lainnya.

klo saya sih lebih setuju tetap menggunakan kata "Eksekutif", "Bisnis" dan "Ekonomi"
kalo diubah2 nanti malah banyak terjadi kerancuan dan kebingungan,
mending perubahan yg nyata misal pelayanan,ga cm sekedar ganti nama atau kelas

Justru kalau kebanyakan bus AKAP / Antar Kota Antar Propinsi yang Klas Ekonomi aja pakai AC khan? Ditambah kalau perlu ada TV-nya. Jadi aku rasa dengan sosialisasi akan terasa deh perubahannya yang dapat disesuaiin ke masyarakat.

Berangkat dari judul thread aku ini seandainya berbicara soal menu - menu kuliner bagaimana kalau saja seperti ini :
Untuk di K1 Seumpama beneran rangkaian KA Argo menunya ada menu2 barat dengan harga selayaknya restoran seperti Sizzler dan Happy Day? Kalau menu Jepang yah disamain dengan Hanamasa.
Untuk di K2 Seumpama beneran AC juga tapi ini rangkaian KA Eksekutif - Ekonomi (berarti termasuk Bisnis) menu - menunya ada menu2 internasional juga tapi disamain kayak kebanyakan restoran pinggir jalan. Seumpama harga steak cuma kisara Rp 20ribuan,00 dan menu Jepang seperti di Hoka - Hoka Bento.
Untuk di K3 Yan tentu saja makanan sajian kuliner ala pedagang kaki lima yang hilir - mudik di gerbong kereta api kalau melakukan persinggahan di beberapa stasiun. Makanan2 yang dibungkus daun pisang gitu deh... Terus aneka macem goreng2an apalagi tukang jualan minuman "Yang haus yang haus yang haus ada Sprit (bukan dibaca sprait)".